Perasaan Bimbang

8 7 2
                                    

Mikey duduk lagi di kursi depan rumah Grey. Kira-kira sudah sepuluh menit mereka hanya diam setelah sampai. Mikey sibuk dengan fikirannya dan Grey sibuk menggoyang-goyangkan kakinya.

Mikey belum ada tanda-tanda akan pulang, terpaksa Grey menemani dulu. Mikey itu tamu, jadi Grey harus sopan kan?

Ouh?! Ini sudah gelap atau belum ya?

"Grey" Mikey memangil pelan. Lelaki yang duduk di depan Grey itu menoleh dengan wajah mengeras. Jika di fikir-fikir lagi, daerah kekuasaannya jauh lebih berharga dari pada gadis ini kan?

Mikey memang bukan lelaki jahat yang suka mempermainkan para gadis, namun Mikey adalah lelaki yang akan mempertahankan miliknya apapun yang akan terjadi. Jadi, semuanya seimbang kan?

"Menurutmu kenapa aku mendekati dirimu?" Sambung Mikey setelah terdiam beberapa saat.

Gadis itu sibuk menggeleng-gelengkan kepalanya tanda bahwa dirinya tidak tau, Karna memang sebenarnya tidak ada yang melintas di kepalanya untuk di jadikan jawaban.

"Memangnya kenapa?" Tanyanya setelah lelah menggeleng namun Mikey tetap diam. Grey berfikir, mungkin Mikey tidak melihatnya menggeleng, jadi gadis itu memutuskan untuk bertanya secara langsung.

"Kau mau jadi pacarku?" Cepat dan tegas. Mikey bertanya pada Grey yang kini berhenti menggoyang-goyangkan kakinya.

Suasana tiba-tiba menjadi sunyi. Angin berhembus pelan, memainkan rambut kuning Mikey dan rambut hitam Grey.

Rasa dingin menusuk kulit. Setelah seharian hujan, angin tidak mau kalah melengkapi rasa bingung yang kini bersarang di hati keduanya.

Bola mata yang bergetar dan bibir yang terkatup rapat. Grey meremas jari-jarinya setelah nafasnya berhembus tidak beraturan

"Aku, orang yang menyusahkan" kalimat pertama sebagai jawaban dari permintaan Mikey. Sebuah kejujuran yang membuat Mikey menoleh kearah lain.

Sekali lagi!! Semua harus berjalan dengan cepat tapi, ini terlalu dramatis bukan?

"Aku akan selalu membuatmu merasa terganggu. Aku akan membuatmu malu dan dicibir orang-orang. Aku akan bertanya banyak hal dan egois karena akan mempertahankan mu." Jeda sebentar. Mikey fokus menatap wajah gelisah Grey "Aku bisa saja menjadi rasa sakit di hidupmu. Intinya, kau yakin?" Sambungnya. Memutuskan untuk memberi Mikey pertanyaan lagi. Meminta lelaki itu memastikan perasaannya lagi pada Grey.

Mikey menghela nafas. "Masalahnya hanya karna kau buta kan?" Tanyanya sinis. Mikey tidak suka pada orang yang tidak punya semangat dan selalu merendahkan dirinya sendiri. Semua orang punya keistimewaan masing-masing, tidak ada yang bisa membantah itu!! Semua orang tau kisahnya.

"Aku tidak akan biarkan siapapun menghina mu lagi, Grey" sambungnya dengan suara yang yakin.

Grey menggeleng. "Bukan itu Mikey. Itu hanya setengah alasan dari semua yang aku katakan, selebihnya kau akan mengerti nanti"

Mikey diam lagi. Begitu banyak alasan. Waktu yang sudah di habiskan bersama gadis ini hanya 2 hari yang bahkan tidak penuh. Mereka hanya mungkin bersama selama 6 jam dan Mikey sudah terlalu terikat dengan setiap pertanyaan juga kalimat yang gadis itu rancang untuknya.

Apa jika Mikey bertahan lebih lama, yang di maksud dengan rasa sakit itu..... Tidak kan!! Mikey hanya akan menjalani semuanya dengan natural. Menjadikan Grey temannya dan mereka akan saling membantu.

Apa semua ini dosa?

Tidak, Mikey hanya meminta tolong tanpa sepengetahuan gadis itu. Mikey hanya sedang melindungi Grey dari hukuman yang yang mungkin di berikan pada orang lain.

GREY [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang