End

4.3K 190 8
                                    

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Minggu, 14-2-21. Hari ini merupakan hari yang sangat spesial untuk Mew dan gulf. Ya ini adalah hari pernikahan mereka, pernikahan antara Mew suppasit dengan seorang pria manis gulf kanawut. Gulf masih tidak menyangka jika ia akan menikah dengan mew karena ia sempat kabur dari Mew, ia mengira Mew tidak kan menemukannya dan tak akan jatuh cinta terhadapnya. Jujur saja ia merasa dia harus berterimakasih kepada sang bibi karena telah menjebaknya sehingga bisa berakhir bahagia seperti ini. Gulf tak henti memandangi wajah tampan Mew yang masih tertidur pulas. Gulf menyentuh setiap sisi wajah Mew sehingga membuat sang empu terganggu dalam tidurnya.

"Aku tahu aku tampan sayang, berhenti menatapku seperti itu" ucap Mew seraya mengecup bibir gulf.

"Eh phi bangun, maaf na gulf tidak bermaksud mengganggu tidur phi, tidurlah lagi ini masih pukul 4 pagi phi, nanti Gulf bangunin phi jam 7" ucap gulf merasa bersalah.

"Kemari, phi tidak mau tidur sendiri" ucap Mew dan menarik tubuh gulf kedalam pelukannya.

"Eh phi meww, gulf harus menyiapkan pakaian kita nanti dan juga Gulf tidak mengantuk lagi" ucap gulf

"Itu bisa nanti, sekarang temani phi tidur, phi tidak bisa tidur jika tidak memeluk kamu dan tentunya calon anak kita" ucap Mew sambil terpejam.

Gulf hanya tersenyum, ia benar-benar gugup sehingga membuat alasan yang tidak masuk akal. Pakaian untuk nanti pasti sudah disiapkan oleh ayahnya dan tentunya sang ibu.

"Baiklah phi" ucap gulf pasrah dan memeluk tubuh Mew.

"Astaga, gulff Mew bangun, sudah jam berapa ini? Kenapa kalian belum siap-siap?" Teriak seseorang dari luar kamar.

Gulf terkejut mendengar teriakan orang tersebut, ia langsung terbangun dari tidurnya. Mew yang merasa ada gerakan mendadak dari orang di pelukannya ikut terbangun.

"Ada apa sayang? Kenapa bangun tiba-tiba?" Tanya mew dengan mata yang belum terbuka sempurna.

"Astaga phi, kita kesiangan. Sepertinya krist sudah datang, bunda juga kenapa ngga bangunin kita" gerutu gulf dan bergegas ke kamar mandi.

Mew tidak ambil pusing, ia yang masih belum sadar merebahkan kembali tubuhnya. Ia benar-benar mengantuk, bahkan ia lupa jika hari ini merupakan hari spesial bagi dia dengan gulf.

Gulf telah selesai membersihkan dirinya, ia segera memakai setelan jas yang sudah di sediakan oleh davika. Ia melirik Mew yang malah terlelap kembali.

"ASTAGA PHI MEW, BANGUN DAN SEGERA MANDI!! KITA AKAN TERLAMBAT, LIHAT SEKARANG PUKUL BERAPA?" teriak gulf saat melihat Mew.

Mew segera bangkit dan berjalan ke kamar mandi karena ia tak ingin terkena Omelan dari calon istrinya tersebut.

"Hah bisa-bisanya calon suamiku seperti itu Tuhan" keluh gulf.

"Gulf sudah selesai belum? Jika sudah segera keluar aku akan merias wajahmu dulu" ucap Krist dari luar kamar gulf.

Gulf berjalan mendekat ke sumber suara dan membuka pintu kamarnya.

"Tadi kau bilang apa kit? Dirias? Untuk apa dirias? Aku tidak mau" ucap gulf.

Krist memutar bola matanya malas dan menarik gulf keruang tempat ia dirias.

"Tidak ada penolakan, ini adalah hal penting yang hanya terjadi sekali seumur hidupmu gulf." Tegas Krist.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐈'𝐯𝐞 𝐟𝐢𝐧𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐟𝐨𝐮𝐧𝐝 𝐲𝐨𝐮 Completed✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang