7

4K 314 6
                                    

Gulf berjalan menyusuri lorong  kampus seraya menunduk. Semua orang menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan. Namun, gulf paham betul arti tatapan itu. Tatapan mereka sama seperti tatapan ayahnya dulu saat mengetahui bahwa ia menyukai sesama jenis. Krist yang melihat itu geram.

"Hei apa yang kalian lihat?" Tanyanya dengan suara lantang.

Seorang wanita maju menghadap krist dan gulf. Ia menatap gulf tajam dan mengelus pundak gulf. Gulf tidak memberikan reaksi apapun, wajahnya datar seperti hal itu sudah biasa terjadi.

"Hey kau, apa kau tidak jijik berteman dengannya? Lihatlah dia seperti jalang" ucapnya.

"Aku lebih jijik berbicara dengan mu jalang buluk" ucap krist.

Ia sangat ingin menghajar perempuan ini. Tapi ia sadar kekuatan dia dan perempuan itu tidak sebanding.

"Pantas dia seperti itu, karena ibunya dulu juga bermain dengan pria lain." Ucap perempuan itu.

Gulf terkejut, kenapa dia membawa-bawa almarhum ibunya. Gulf maju selangkah dengan rahang yang sudah mengeras. Ia mengepalkan tangannya kuat ingin menampar wajah itu. Tapi ia urungkan karena krist sudah lebih dulu menamparnya.

"Jaga ucapanmu perempuan jelek" ucapnya seraya menampar perempuan itu.

Gulf menarik krist untuk segera lekelas, ia tidak ingin jika masalah itu semakin besar. Gulf dan krist tidak sengaja menabrak seseorang. Gulf langsung membungkuk untuk meminta maaf.

"Maaf, saya tidak melihat jalan dengan benar" ucapnya tanpa melihat wajah pria tersebut.

"Tak apa, harusnya aku yang minta maaf karena menabrakmu" jawabnya seraya memegang bahu gulf.

Bright dan singto memutar matanya malas.  Mereka melangkah lebih dekat untuk menyapa gulf dan krist.

"Hai" ucap singto.

Gulf mengangkat wajahnya untuk menatap mereka bertiga. Ia merasa familiar dengan salah satu dari mereka.

"Aw phi tay?" Tanya gulf tidak percaya.

Tay tersenyum dan mengangguk. Ia tidak menyangka bahwa gulf yang harus di perhatikannya adalah gulf adik kelas dia saat smp.

Mild dan krist saling bertukar tatap, ia heran kenapa gulf mengenal lelaki ini.

"Gulf, apa kau kenal dia?" Bisik krist.

Gulf mengangguk semangat, ia tersenyum dan langsung memeluk tay. Tay tak kalah senang, ia juga membalas pelukan gulf. Bright yang melihat itu berdehem. Tay dan gulf melepaskan pelukan mereka.

"Phi mild, krist ini phi tay dia kaka kelasku saat smp. Aku sudah menganggap dia sebagai phi ku sendiri dan phi tay ini phi mild dan krist mereka sahabat gulf" jelas gulf pada tay dan kedua sahabatnya sambil tersenyum.

"Halo, aku tay ini bright dan singto. Senang berkenalan dengan kalian" ucap tay seraya menjulurkan tangannya untuk berjabatan.

"Halo" ucap bright dan singto bersamaan.

"Iya halo juga, senang berkenalan dengan kalian juga" jawab krist seraya membalas jabatan tangan tay.

𝐈'𝐯𝐞 𝐟𝐢𝐧𝐚𝐥𝐥𝐲 𝐟𝐨𝐮𝐧𝐝 𝐲𝐨𝐮 Completed✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang