Haii pren
Jangan lupa vote and komenn
Makasii
Enjoy the chapterTandain kalo ada typo
Hari senin, apa yang ada dalam benak kalian ketika mendengar kata itu?
Ya, hari ini adalah hari senin, hari dimana seluruh siswa harus datang lebih awal untuk melaksanakan piket, persembahyangan serta upacara.
Kayra sudah berada di kelas bersama Lauren sejak beberapa menit yang lalu, mereka sedang mengecek atribut upacaranya seperti topi, dasi dan lain lain.
Saat mengecek kerapian dasi Kayra, Lauren tak sengaja melihat noda di lengan Kayra, ia bergegas menghapusnya namun noda itu tak kunjung pudar.
"Kay, ini lengan kamu kenapa? kok nodanya ga bisa ilang?" Tanya Lauren yang masih menggosok noda di lengan Kayra.
"O-oh itu, bukan apa apa kok La, kayaknya semalem kena tinta deh" Jawab kayra dengan gugup sembari menutupi lengannya.
"Tapi itu..."
Triiiiinnngggggggg
Sebelum Lauren selesai dengan pertanyaannya, bel sudah lebih dahulu berbunyi. Yang menandakan seluruh siswa harus bergegas ke lapangan.
Upacara berjalan dengan lancar di pagi yang cerah ini, ya meskipun ada beberapa siswa yang pingsan, hal itu masih termasuk kategori normal sebab anggota PMR masih dapat menangani kasus kasus seperti ini.
Usai upacara semua siswa tak langsung di bubarkan, namun siswa diperintahkan untuk berbaris dan bersalaman. Eittss ini bukan salaman biasa, dari salaman ini guru juga berkesempatan menyidak siswa siswa yang melanggar aturan contohnya; siswa yang berambut panjang, siswa yang rambutnya di cat, tidak menggunakan topi, dasi, sabuk, serta siswa yang menggunakan kaos kaki yang pendek.
Kini giliran Alvaro yang maju untuk bersalaman, gugup? Tentu tidak, Alvaro sudah sering mengalami hal seperti ini. Ia tau dirinya melanggar, ia tau juga dirinya akan di hukum, bahkan di skors mungkin. Tapi dalam hidup Alvaro, itu semua merupakan hal biasa yang ia sudah terima sejak menduduki bangku sekolah dasar.
"Apa Apaan kamu inii Varooo" Pekikan itu berasal dari mulut bu erik alias burik. Jika kalian lupa, bu erik ini merupakan guru bk sekaligus guru wali di kelas Alvaro.
"Apanya yang apa apaan bu?" Tanya Alvaro sembari mengangkat satu alisnya.
"Ini lohh, inii, liat pakaian kamu inii. Baju di keluarkan, pakai dasi saja tidak" Ceramah bu Erik didepan Alvaro "Terus ini! Apa ni?!" Tanya bu erik yang menunjuk ke bagian punggung tangan Alvaro
"Oh, itu tato bu" Jawab Alvaro dengan santai sambil menggelembungkan permen karet yang ada di bibirnya.
"Kamu ya! Di sekolah ini cuma kamu yang senakal ini sampai pake tato tato gak jelas gini" cercahnya di depan Alvaro.
Tanpa ragu pun Alvaro angkat bicara "Bukan cuma saya kok yang pakai tato di sekolah ini"
"Lalu siapa lagi siswa yang pakai tato di sekolah ini? Bisa kamu panggil?" Tantang bu erik
"Tentu" jawab alvaro lalu melenggang pergi ke barisan siswa kelas 10. Sempat tolah toleh sebentar kemudian ketemu. Siapa? Tentu saja Kayra, tanpa ba bi bu Alvaro menggenggam tangan Kayra dan menariknya untuk kehadapan bu Erik.
"Ini bu, siswa yang saya maksud" lapor Alvaro pada bu erik sembari menunjuk ke arah Kayra.
"KAMU?!" Bentak bu erik "Belum sebulan kamu sekolah disini sudah membuat ulah, saya pikir kamu anak baik baik, tapi ternyata sama saja dengan kakak kelas mu ini. Mau jadi apa kamu nanti hah?" Setelah mengatakan itu, bu erik langsung menarik tangan Kayra menuju ruang bk. Lalu Alvaro? Sepertinya lelaki itu tanpa di suruh pun akan tetap ikut ke ruang bk.
RUANG BK
Sesampainya di ruang bk mereka berdua masih di ceramahi oleh bu erik, tentang kenalan Alvaro lah, peraturan sekolah lah, murid baru tidak boleh ini itu lah, sampai sampai guru bk itu membandingkan Alvaro dengan Adam. Fyi Adam ini merupakan juara 1 umum bertahan sekaligus ketos di SMA CENDRAWASIH. Sangat berprestasi bukan?. Lain halnya dengan Alvaro meski lumayan pintar, Alvaro lebih memilih menghabiskan waktunya untuk balapan dan melakukan hal hal yang membagongkan daripada menghabiskan waktunya untuk mengembangkan bakat, ya begitulah.
Akhirnya setelah kurang lebih 57 menit guru bk itupun menyudahi kegiatan berceramahnya. Kini di lanjutkan dengan acara pemberian hukuman kepada dua siswa ini. Hukumannya antara lain; membersihkan toilet, mengepel ruang bk, serta skors selama 3 hari.
TOILET
"Kak, kakak bakal bantuin kayra bersihin ini kan?" Tanya Kayra.
"Gak! Lo aja sana yang bersihin" tolak Alvaro sembari mendudukkan bokongnya di kursi depan toilet.
"Ih kenapa gitu, kan di hukumnya berdua" Ujar kayra.
"Gak"
"Kakk, kalo bukan karna kakak, kita ga bakal di hukum kaya gini tau" ucap Kayra dengan mata yang mulai berlinang air mata.
"Ehhh lu jangan nangisss disini dong, nanti di kiranya gue apa apain lu"
"Abisnya kakak gamau bantuin kayy" rengek Kayra.
"Iya iya gue bantuin, udah jangan nangis" Alvaro pun pasrah dengan rengekan gadis itu. "Senyum dulu dong" pintanya.
Kayra hanya menggeleng menanggapi ucapan alvaro.
"Senyum heh!" Perintah Alvaro kembali, kali ini dengan nada yang sedikit lebih tinggi.
Kayra yang masih enggan untuk tersenyum pun kembali menggelengkan kepalanya.
"Senyum kayy, kalo ga senyum nanti cantiknya ilang" bujuk Alvaro. Mau tak mau akhirnya kayra pun tersenyum.
"Nah gitu dong, ayyo kerja" ujar Alvaro lalu bergegas mengambil alat pel yang ada di dekat sana.
Usai membersihkan toilet, mereka pun bergegas ke ruang bk untuk mengepel. Sampai disana ternyata ruang bk sudah di kunci. Mereka pun mengurungkan niatnya untuk mengepel disana, masabodo dengan ceramah bu erik. Siapa suruh kunciin pintu ruang bk. Mereka pun kembali ke dekat toilet untuk meletakkan alat pel dan mencuci tangan. Tak lama setelah itu, bel pulang pun berbunyi.
PARKIRAN SEKOLAH
"Kay lu pulang sama siapa?" Tanya Alvaro yang berniat mengajak kayra pulang bersama.
"Gatau kak"
"Lu di jemput?" Tanya Alvaro.
"Gatau, tadi Lauren udah pulang duluan"
"Loh kok bisa? Bukannya kalian serumah?" Tanyanya sebab sepengetahuan Alvaro, Kayra dan Lauren tinggal di dalam rumah yang sama.
"Iyaa, tadi lauren pulangnya naik taxi, dia kira aku udah pulang duluan"
"Ohh yauda, pulang bareng gue aja sini" ajaknya
Dengan ragu Kayra pun mengiyakan ajakan Alvaro
Haii pren, udah 3 bulan nih ka up
Kangen gaa?
Parah banget si kalo kalian ga kangen :(
Abis ini janji deh bakal rajin rajin upVOTE VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRA
Teen FictionLo terlalu menarik dimata gue, dari pertama lo dateng ke sekolah ini, lo udah nyuri perhatian gue. Gue gatau gimana caranya buat deketin cewe, tapi gue harap dengan cara gini, gue bisa dapetin lo. Cinta pandangan pertama ternyata emang ada. -Arsyana...