two

14 2 0
                                    

"Apa yang di tutupkan di hati.
Ditunjukan oleh sikapnya"

Aini yang sedang menunggu lelaki tu di buat bingung pasalnya ia sudah menunggu 10 menit di depan gerbang sekolah.

Aini yang hendak mau pergi dari tempatnya berdiri seketika berhenti karna sebuah motor berhenti di depannya yang tak lain pasti motor Iqbal yang ia tunggu tunggu.

Kini ia menduduki motor itu dan motor pun melaju dengan kecepatan normal.

Aini sedikit bingung lantaran katanya Iqbal mau ada di omongin tapi laki-laki belum juga buka suara,Aini yang emang enggan buka suara pun hanya diem, dan mereka berdua sibuk dengan pikiran masing-masing.

Sudah 10 menit mereka di motor ini namun tidak ada yang mau membuka keheningan ini.

Iqbal yang sadar gadis di belakangnya bingung mau di bawa kemana pun memberitahu alasannya membawa gadis itu pulang bareng sama dengan dirinya.

"Kamu tau gak kenapa saya ngajak kamu pulang sama saya"tanya Iqbal kepada Aini,Aini yang kaget pun hanya menggeleng ia bingung harus ngomong apa.

Iqbal yang melihat gelengan itu dari kaca spion hanya bisa tersenyum kecut ia sungguh rindu dengan gadis ini.

"Karna saya kangen kita seperti dulu"ucap Iqbal dengan jujur sungguh dirinya rindu gadis itu.

Aini yang mendengar jawaban itu pun bingung dia yang menjauhi dirinya kenapa dia juga yang kangen.

"Hahaha,iya kah?"tanya Aini yang belum yakin dengan jawaban lelaki depannya.

"Iya Aini"jawab lelaki itu,ia tidak mungkin memberitahukan alasannya menjauhi Aini karna itu akan membikin Aini hancur.

Iqbal memandang muka gadis itu dari spion motornya. Muka yang sudah lama yang tidak ia tatap dari deket itu.

"Mau kemana?,Saya belum izin sama bunda pulang telat"tanya pada Iqbal yang mendengar suara itu pun tersenyum di balik helmnya.

"Saya udah izin sama bunda Aini,jalan-jalan aja,emang kamu gak kangen jalan-jalan gini"ucapan iqbal berhasil membuat gadis itu diem.

Sungguh ia sangat rindu bahkan ia rindu memeluk lelaki itu dari belakang saat berkendaraan seperti ini tetapi ia tahan karna menurut sekarang bukan seperti dulu lagi.

Iqbal yang tidak jawaban pun hanya tersenyum kecut,dirinya yang sudah mempengeruh suasana seperti ini seharusnya dirinya tidak gegabah dalam keputusan malam itu.

"Kalau mau peluk,peluk aja gak papa"ucapan Iqbal berhasil membuat Aini diem tak bergerak pasalnya ia bingung harus menjawab apa.

Iqbal yang tidak dapat respon pun menarik tangan Aini,Aini yang di tarik hanya bisa diem karna dirinya masih dalam keadaan shock.

Tangan Aini berhasil melingkar di perut Iqbal Aini yang ragu ragu akhirnya memeluk erat Iqbal. Ia tidak munafik kalau ia memang rindu dengan lelaki di depannya ini.

Iqbal yang merasakan pelukan erat pun tersenyum lebar.

-------------
Rose cafe

Sepasang remaja memasuki cafe yang cukup terkenal di kalangan mereka.

Cafe bernuasa outdoor itu sungguh aestetic dengan hiasan kaktus dan bunga-bunga lainnya.

29.07Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang