He's jealous ♡

287 4 0
                                    

Aku hanya berjalan mengikuti derap langkah Rafli tanpa berkata apa pun, aku masih memikirkan tentang Faizal, apakah dia marah padaku?, kenapa dia marah padaku?, apa salahku?, pertanyaan itu bertubi-tubi memenuhi pikiranku hingga akhirnya...

"Kyra awas!"ucap Rafli seraya menarikku cepat, CRRAAKK! sebuah bola Tennis memecahkan kaca yg ada dibelakangku, seketika aku langsung mencari pelakunya, mataku berkeliaran mencari pelakunya, itu dia!seruku dalam hati, Neila cs. bisa kubaca kalau dia sebenarnya ingin menghantamku dengan bola tennis yg mereka pukul sekencang-kencangnya, untung Rafli menarikku kalau tidak, mukaku yang cantik ini akan menjadi bonyok. "Siapa yang memcahkan kaca ruangan Bapak?!!! "ucap Pak rano yang langsung keluar ruangan dengan muka merah padam, aku pun dengan berani berkata "Mungkin neila cs pak, tuh liat mereka sedang bermain Tennis" seraya menunjuk kearah Neila. "Arrgghh.."Pak rano segera menghampiri Neila cs, mungkin mereka merasa takut, mereka pun lari terbirit-birit melihat Pak Rano dengan wajah merah padamnya mengejar mereka. "WuaHahaha..."tawaku meledak ketika melihat Neila menabrak tembok.

Deg!aku merasakan tangan ku hangat, apa ini?! aku melihat Rafli menggenggam tanganku lembut, aku pun menatap Rafli dengan tatapan bingung, Rafli memajukan wajahnya hingga jarak wajahku dan wajahnya hanya berkisar 5cm, aku berusaha menghindar tapi tubuhku kini sudah mentok ke tembok. tanpa pikir panjang aku pun menutup mataku. Sejurus kemudian...

Pakk!!Dugg!! mendengar bunyi gaduh tersebut aku pun membuka mataku, kini terlihat jelas Faizal memukul Rafli dengan Amarah yg membakar dirinya, "IZAL UDAH" ucapku seraya berusaha keras menarik Izal walau ku tau itu akan sia-sia karena tenaganya jauh lebih besar di bandingkan aku. "IZAH UDAH"teriakku padanya, "KYRA ,LEPASIN GUE"geramnya yang tidak sengaja langsung membuatku jatuh tersungkur dan kembali membentur tembok, Aku berusaha kuat untuk memanggilnya sebelum semuanya gelap.

Aku kembali tersadar dari tidur atau pingsanku ya?, udahlah pingsan aja. aku kembali tersadar dari pingsanku. aku mencoba mengenali tempatku berada, tiba-tiba saja aku merasakan kepalaku terasa pening yg amat menyakitkan aku pun memegang kepalaku. "Eh,eh, jangan di pegang"ucap seseorang seraya menyikirkan tanganku dari kepalaku. aku mencoba melihat dengan jelas siapakah gerangan yang berbicara tadi, butuh waktu 3 menit untuk mengetahuinya. "Faizal?"tanyaku lemah "Iya, ini aku, maaf ya gara2 aku kamu masuk rumah sakit lagi"ucap Izal dengan penuh penyesalan, aku tersenyum manis . "Kamu istirahat aja dulu, atau kamu laper?"tanya Faizal penuh perhatian, aku pun mengangguk karena sepertinya perutku memang sudah sangat lapar. "Yaudah aku suapin"ucap Faizal perhatian aku tersenyum. senangnya, ternyata faizal sudah tidak marah lagi padaku.

"Faizal, kamu tadi ngapain sih pake berantem segala?"tanyaku "Aku tuh gk terima kalau dia berbuat yang macam2 padamu, jadi ku tonjok saja dia saat dia mendekatkan wajahnya ke wajahmu"ucap Faizal dengan nada kesal, Huuft.. aku baru tau... ternyata Faizal orangnya sangat cemburuan ya. "Tapi lain kali ,kalau aku bilang udah ya udah, lihat aku jadi berada di sini lagi gara2 kau tak mau mendengarkan perkataanku"ucapku menasihati dia.

"Kyra!"ucap seseorang dengan nada panik yang baru saja memasukki kamar inapku ini "Angel?", "Ky, lo nggak pa2 kan? kok lo bisa kayak gini sih?apa yang sakit? tangan?kaki?"tanya Angel bertubi-tubi "Angel, gue nggak pa2"ucapku berusaha menenangkan sepupuku yang paling rempong sedunia, "beneran?"tanyanya (lagi) "beneran, oh iya kenalin, pacarku Faizal"ucapku seraya melirik Izal "Faizal" "Angel".

________________

gimana ceritanya? maaf ya ng-apdetnya singkat banget sorri ya? jangan lupa vote and Fanningnya ya... hehe ;)

My Love ♡ is My Enemy ✘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang