29. Sangat Berhati-Hati

1 0 0
                                    

Kekacauan kembali muncul di pagi hari. Opsir Benny datang kembali ke rumah Keluarga Rider untuk memberitahu ada jasad di hutan. Sontak membuat Donny terkejut bukan main.

"Apa Anda sangat yakin, jika jasad itu adalah istri saya?" Donny kembali bertanya untuk mencari keyakinan.

"Itu hanya perkiraan saya. Jasad tersebut akan diautopsi terlebih dulu. Mungkin membutuhkan waktu lama,, karena jasad tersebut hampir tidak tersisa." Opsir Benny menjelaskan. "Saya tahu ini sangat berat untuk Anda. Jika hasil autopsi mengatakan benar bahwa jasad tersebut adalah istri Anda, maka saya harus tetap mengatakannya pada Anda."

Tiba-tiba, kerah seragam Opsir Benny dicengkeram oleh Donny. "Anda sudah dua kali tidak menemukan pelaku pembunuhan, dan tidak bisa mendapatkan data Ashley Collins. Jika kali ini tidak bisa menemukan pelaku, saya akan menutut Anda, karena cara kerja Anda yang buruk!"

Suara Donny yang menggelegar di rumah yang hening membuat anggota keluarga berkumpul. Jordi, Stuart, dan Ava, telah berada di ruang tamu.

"Percayakan saja pada saya. Hasil autopsi akan mengatakan yang sebenarnya-"

"Anda mengandalkan hasil autopsi. Hasil autopsi pada dua anggota keluarga saya saja tidak bisa mengatakan atau menunjukkan bukti apa pun!" Masih dengan cengkeraman, Donny membentak seorang polisi.

"Ayah! Cukup! Ada apa?" Jordi melepas cengkeraman kerah dari sang ayah.

Dibantu oleh Stuart. Akhirnya, cengkeraman Donny pun terlepas. "Ada masalah apa lagi? Katakan!"

Ruang tamu telah ramai oleh para anggota keluarga, polisi, pelayan, dan anak buah. Ada kesempatan di mana Ash akan membawa Tony ke kamar Jordi. Sesuai apa yang telah Ash rencanakan untuk membebaskan sang asik.

Ash sudah hafal dengan penempatan kamera pengawas ke arah kamar Jordi. Dengan kekuatan abu, Ash sengaja menghalangi kamera tersebut supaya tidak terekam. Itu pun tanpa diketahui Tony.

"Cepatlah! Aku harus memperhatikan mereka." Ash berbisik pada Tony yang mulai mengendap-endap. Sayang sekali, tidak bisa mengikuti Tony untuk melindungi sampai ke peti. Setidaknya, Ash sudah berhasil membuat Tony pergi ke kamar Jordi.

Donny tidak bisa merahasiakan berita besar lagi. "Ibu kalian hilang, dan Opsir Benny menemukan jasad di hutan. Kemungkinan besar ... jasad itu adalah ibu kalian."

Lemas. Itu yang Ava rasakan. Kakinya tidak kuat menahan diri, sehingga terjatuh ke lantai. Air mata pun keluar, disertai isakan.

"Ibu?! Jangan bercanda, Yah!" Jordi mendekati Opsir Benny untuk meminta kebenaran. "Itu hanya kemungkinan, 'kan? Tidak mungkin ibu meninggal! Ayah sendiri yang bilang, jika ibu sedang istirahat di kamar kemarin."

Giliran Stuart maju untuk menginginkan kebenaran juga. "Apa ibu kabur di tengah malam? Atau kemarin? Jangan bohongi kami, Yah!"

Mau atau tidak, Donny menceritakan semua yang terjadi kemarin. Dari laporan pelayan mengatakan Marry hilang, hingga Ash yang ikut membantu mencari.

Jordi menjadi bingung. "Ibu masuk ke kamarku? Untuk apa? Apa yang ibu lakukan?"

"Maaf menyela. Bolehkah saya periksa kamar Tuan Jordi? Bisa saja, saya menemukan petunjuk sebelum Nyonya Marry menghilang," izin Opsir Benny dengan sopan.

"Kami sudah memeriksa kamarnya kemarin, dan tidak menemukan apa pun. Silakan saja." Donny sudah pasrah. Posisi sebagai kepala keluarga sudah tidak pantas lagi untuknya. Kepala keluarga tidak hanya memberi nafkah, melainkan juga melindungi.

Tony baru saja memasuki kamar Jordi, ketika Ash juga baru saja berjalan ke arah ruang tamu. Melihat semua orang berdatangan ke arahnya, Ash pun bertanya. "Ada apa? Kenapa kalian tergesa-gesa?"

DeadlyAsh [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang