πρώτο κεφάλαιο

2.4K 217 25
                                    

Kau gila!" Pekik Jeno lantang.

Respon pertama yang Jisung dapat pagi ini setelah mengutarakan keinginannya untuk mengangkat kisah nyata NJM menjadi cerita novel yang ingin ia terbitkan.

"Tapi Jeno-hyung, ini sepertinya sangat menantang. Aku sangat bersemangat untuk ini, bahkan aku lebih bersemangat dari saat aku mewawancarai Haechan-hyung dulu"

"Kau sudah tidak waras Jisung! Gila!" Jeno mengurut kening, si manis sudah terlalu gila pada obsesinya untuk menerbitkan buku-buku yang berdasarkan wawancara langsung dari si pembunuh aslinya.

"Ayolah hyung, belajar lah dari pengalaman psyChan. Aku pasti akan bisa membuat NJM membuka mulutnya kali ini" Jisung berucap yakin. Tidak ada rasa gentar sedikitpun di dalam dirinya, dan lihatlah garis wajah bersemangat itu. Gila.

"Apa kau lupa?! karena obsesi gila mu pada hal seperti itulah yang membuat kita hampir merenggang nyawa!"

"Aku janji akan lebih berhati-hati kali ini, hyung. Aku yakin novel ku kali ini pasti akan boom seperti psyChan dan aku akan sangat terkenal nanti"

"NJM tidak semudah itu, Jisung. Jika kau tidak cerdas bukan kau yang akan menaklukannya tapi dia yang akan menaklukan mu. Ku dengar ada banyak jurnalis yang telah mewawancarainya tapi berakhir otaknya di cuci dan itu membuat mereka gila. Sudah banyak psikiater dan psikolog yang di datangkan untuk merawat nya tetapi tidak ada yang berhasil bahkan belum sehari mereka sudah menyerah atas kasus NJM" Jelas Jeno panjang, berusaha membuat si manis menciutkan nyalinya.

"Wow, ini semakin menarik. Aku semakin yakin untuk menemuinya" gumam Jisung lalu mengambil roti bakar yang telah disiapkan Jeno di atas piringnya kemudian melangkah pergi untuk menemui NJM.

"Jisung, kau tidak boleh bertemu NJM! Jika kau tetap pergi aku akan sangat membencimu" Ancam Jeno.

Langkah Jisung terhenti saat mendengar nada bicara Jeno yang berubah dingin.

"Berikan aku alasan yang jelas hyung, dan selanjutnya biar aku yang putuskan untuk diriku sendiri akan pergi atau tidak" Jisung berucap tanpa berbalik atau menoleh sedikitpun pada Jeno.

Ruangan mendadak hening. Atmosfer disekitar mereka seketika berubah dingin. Jisung masih menunggu penjelasan Jeno untuk memutuskan.

"Kau tahu kenapa bunglon di juluki silent killer?"

"Hyung, aku ingin penjelasan bukan pertanyaan"

"Karena dia dapat membunuh mangsanya dengan tepat dan bahkan mangsanya tidak akan tahu kalau ia sedang di incar"

"Hyung, aku tidak mengerti"

"Pergerakannya memang lambat tapi memakan mangsanya dengan secepat kilat"

"Lalu apa hubungannya dengan kasus NJM?" Jisung berbalik menghadap Jeno.

"Bodoh! Bagaimana kau bisa mewawancarai NJM jika ucapan ku saja kau tidak mengerti?!" Jeno menatap Jisung tajam sebelum akhirnya mengalihkan pandang ke arah lain. "Pergilah jika kau memang ingin, aku tidak akan melarang mu" Jeno berucap dingin kemudian berlalu melewati Jisung.

Jisung dilema. Baru kali ini Jeno menentang keras keinginannya walaupun di saat kasus Haechan dulu keduanya juga sempat cekcok tapi Jeno tidak pernah semarah ini padanya. Jeno berucap dingin itu berarti dia benar-benar marah sekarang. Tapi bukan Jisung namanya jika berhenti sebelum mencoba, dia akan tetap pergi menemui NJM.

"Aku akan buktikan pada Jeno-hyung kalau aku bisa mewawancarai NJM" gumam Jisung yakin lalu kemudian melangkah ke luar rumahnya dan memasuki mobilnya. Jisung menjalankan mobilnya meninggalkan halaman rumah mereka dan melaju di jalanan menuju tempat NJM di tahan.

BLUT, SCHWEIB UND TRANEN🔞✅✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang