[TRIGGER WARNING: BLOOD AND SADISTIC]
*****
Jisung bukanlah orang yang sabaran dalam menunggu sesuatu. Bahkan saat mengurus kasus Haechan dulu Jisung tidak sampai segila ini untuk menemukan jawaban dari tindakan kriminal yang di lakukan Haechan hanya saja kasus itu memang masih meninggalkan misteri besar yang belum terungkap.
Jawaban terakhir mengarah ke Jaemin. Tetapi sangat sulit bagi Jisung untuk membuat lelaki dengan inisial NJM itu membuka mulutnya. Setiap pertanyaan yang Jisung lontarkan selalu di balas dengan jawaban yang ambigu dan penuh teka-teki dan terkadang di jawab dengan jawaban yang mengarah ke seksualitas dan itu membuat Jisung gerah.
Bahkan informasi tentang Jaemin yang Jisung cari di internet pun masih belum mengungkap semua jawaban yang ia inginkan. Hal ini di karenakan kebanyakan orang yang mewawancarai Jaemin di kendalikan pikirannya dan itu membuat emosi mereka tidak terkendali dan berujung gila.
Secangkir kopi hangat menemani malam Jisung yang sekarang tengah berdiri di balkon kamarnya. Otaknya kembali memutar pertemuannya dengan Jaemin siang tadi.
Flashback~~
"Kau di tangkap pada tanggal 21 pada bulan kedelapan dan menurut artikel yang ku baca kau telah membunuh 20 orang--"
"20?" Jaemin menaikkan sebelah alisnya. "Wrong, baby. Angka 1 perlu di tambahkan untuk mengganti angka 0 itu"
"Jadi maksudmu tanggal kau di tangkap sama dengan jumlah korban mu?"
Jaemin mengangguk-angguk beberapa kali sembari tersenyum lebar.
"Lalu di mana bukti yang satunya dan korbannya juga belum di temukan?"
Jaemin menyeringai lebar, kedua tangannya menggenggam jeruji besi yang menjadi penghalang antara dirinya dan si manis.
"Bibir yang merah sangat menggoda, biarkan aku mencobanya maka akan ku berikan jawabannya"
"Jaemin hyung, bisakah kita serius kali ini?" Jisung lelah.
"Aroma yang membuat candu, tatapan polos, setiap inci tubuh mu sangat ingin ku sentuh. Kau hidangan paling nikmat yang ingin ku sentuh sayang"
Jisung menghembuskan napasnya kasar. Jaemin sungguh mempermainkan dirinya. Ia ingin jawaban yang benar bukan kalimat yang mengarah ke sex.
"Aku selesai" Jisung menyerah. Tidak peduli dengan jam jenguk yang masih belum habis, ia sudah tidak tahan disini.
"Seorang anak kecil bersembunyi di dalam lemari, tatapannya penuh dengan ketakutan, berharap para predator tidak menemukan keberadaan nya. Perempuan cantik bagaikan bunga mawar terlihat indah dengan genangan darah. Aku masih mengingat nya, tatapan memohon dan pasrah saat tubuhnya ku cicipi. Bagaikan sebuah hidangan, aku memotongnya dan aku menikmatinya......" Jaemin menjeda ucapannya untuk tertawa puas setelah dilihat nya Jisung menghentikan langkahnya dan mendengarkan ucapannya. "Tepat tanggal 21 bulan ke delapan aku di tangkap setelah memotret karya terindah ku itu dan aku memutilasi nya untuk dijadikan makanan hewan buas. Tanyakan pada ayah mu, siapa itu NJM? Dan kau akan melihat tatapan buas darinya hahahahaha...Na Jaemin sudah gila hahahahaha"
Jisung melangkahkan kakinya pergi. Sekarang tujuannya adalah pulang ke rumahnya untuk menemui ayahnya. Setelah berpamitan dengan petugas yang menunggu di luar, Jisung menjalankan mobilnya meninggalkan rutan kejiwaan itu menuju rumahnya. Rumah keluarga Park.
Flashback end~~~
"Apa yang kau lamun kan?" seorang lelaki berdiri di samping Jisung, maniknya ikut menatap langit malam itu yang di penuhi bintang-bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUT, SCHWEIB UND TRANEN🔞✅✅✅
Mistério / Suspense"I'm the person who's I want him, and I get him without any reason." "Bedebah!"