END

2.4K 197 20
                                    

Berita tentang kaburnya NJM dari rutan kejiwaan menghebohkan Seoul. Banyak masyarakat yang menyampaikan kekhawatiran mereka setelah mendengar berita itu, mereka berharap NJM dapat di temukan secepatnya sebelum mimpi buruk yang terjadi 5 tahun yang lalu kembali terulang.

Jisung mematikan layar televisi nya setelah hampir semua channel televisi menayangkan berita tentang NJM dan menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dan waspada.

"Takut, baby?"

Jisung bergidik saat suara rendah menyapa indra pendengarannya dan merangkul lehernya dari belakang. "Ti-tidak hyung" jawab Jisung pelan.

"Jangan takut baby" lelaki itu -Jaemin- membelai halus pipi mochi. "Apa kau ingin ku tunjukkan suatu seru?" Jaemin bertanya.

"Pertunjukan apa hyung?"

"Kenapa kau tidak melihatnya langsung nanti, sayang? Jadi, mau ikut?"

Jisung menimang-nimang tawaran Jaemin sebelum akhirnya menganggukkan setuju. "Aku ikut, hyung"

"Anak pintar" Jaemin mengusap lembut kepala Jisung. "Sebelum itu aku ingin bermain dulu, sayang" Jaemin menggesekkan hidungnya di leher Jisung. Menghirup feromon Jisung yang membuatnya candu.

Tubuh Jisung bergetar kecil saat lidah Jaemin menyusuri leher nya dan memberi kecupan halus di setiap inci kulitnya.

"Hyung, jangan" mohon Jisung. Tubuhnya masih lelah dan bagian bawahnya masih sakit setelah pergumulan panas dengan Jaemin tadi malam. Entah berapa ronde yang telah mereka lakukan Jisung tidak tahu. Ia pingsan di tengah pergumulan panas mereka setelah mengalami banyak sekali orgasme dan saat ia bangun ia merasakan tubuhnya remuk.

Rahang Jisung di cengkram kuat oleh Jaemin membawa Jisung untuk menatap kearahnya. Jisung merasakan ketakutan yang luar biasa saat maniknya bertatapan langsung dengan manik gelap Jaemin dalam jarak yang sangat dekat membuat keduanya dapat merasakan hawa panas dari deru napas masing-masing.

"Kau tahu, sayang? Aku tidak pernah menginginkan jawaban tidak. Jika aku ingin maka akan ku dapatkan" bisik Jaemin didepan bibir Jisung lalu mendorong tubuh Jisung kasar ke sofa.

Dan selanjutnya hanya desahan nikmat bercampur rasa sakit yang keluar dari celah bibir Jisung saat Jaemin memasukinya.

***

Flashback ~~

Haechan remaja terus menangis memohon ampun pada sang ibu yang terus memberinya guratan menyakitkan di punggung lebarnya. Iya, wanita itu menggores punggung putranya dengan ujung belati dalam genggamannya. Haechan tengkurap pasrah sembari menggigit bibir bawahnya yang sobek.

“Anak durhaka!” Geram sang ibu. “Hanya mencuri beer, kau malah menasehati, bajingan kecil!” Maki sang ibu menekan ujung belati menembus kulit.

Haechan memekik kesakitan hingga wajahnya memerah padam dengan urat leher menonjol. Kenapa ibunya tega sekali menyiksa Haechan?

Bukankah dulu ia sangat menanti kehadiran Haechan? Bukankah dulu ia sangat berharap anak berjenis kelamin laki-laki nan tampan? Tetapi kenapa setelah ia mendapatkannya, Haechan malah disiksa seperti ini?

Tidak manusiawi dan sakit secara fisik dan mental.

Apa alasannya karena ayah Haechan berselingkuh dengan wanita lain? Atau karena wanita lain itu memiliki anak laki-laki terlebih dahulu dan telah mengabari ayah Haechan? Padahal istri sah disini ibu Haechan, kenapa wanita itu bisa melahirkan seorang putra terlebih dulu?

Seingat Haechan, nama anak selingkuhan sang ayah adalah Mark Lee. Bisakah keduanya dipertemukan di lain waktu?

Haechan masih setia tengkurap dengan liquid merah pekat mengalir turun menjadi genangan di perut bawahnya. Haechan tidak berani bangkit karena samar-samar, Haechan mendengar sang ibu masih berada di sekitarnya sedang 'berbisik lirih'.

BLUT, SCHWEIB UND TRANEN🔞✅✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang