25.0

115 23 0
                                    

Yeonjun mengerang, tubuhnya sakit semua karena serangan Taehyung yang bertubi-tubi.

"Bang jun! Perlu gue bantu apa gak?"

Yeonjun menggeleng. Ia kembali menatap Taehyung dengan tatapan yang dipenuhi amarah. Sedangkan Taehyung asik duduk di pasir mengatur nafasnya. "Lo kuat juga..."

"Oh ya tentu, Yeonjun gitu loh." Yeonjun membusungkan dadanya, seakan semuanya telah selesai dan ia adalah pemenangnya.

"Tapi perang tanpa adanya korban itu kayaknya kurang seru deh." Taehyung beranjak berdiri. "Bukannya harus ada salah satu dari kalian yang jadi korban? Kalau gak ada korban kan namanya bukan perang. Apalagi, kekuatan kalian gak seberapa."

Taehyung menyunggingkan senyum liciknya, ia menggerakkan tangannya membuat gurita yang tadinya tenang menjadi lebih sadis. Ia menggeliat dengan segala tentakelnya, membuat Taehyun secara tidak langsung jatuh dari atasnya.

Yeonjun tercengang, "Kok bisa?"

Merasa tidak cukup, ia segera menarik badan Taehyun yang baru saja terpental tadi. Ia mencengkram lehernya, mengambil kembali tongkatnya lalu melempar tubuhnya ke sembarang arah.

"Udah cukup kan main-mainnya?" Taehyung menggerakan tentakel tersebut ke arah Yeonjun, mengangkatnya setinggi mungkin. Yeonjun sempat memberontak tapi sayangnya energinya hampir habis, sekarang ia mungkin hanya bisa mengandalkan Taehyun.

Taehyung mengeluarkan berbagai pisau dengan sihirnya, mengarahkan semuanya ke arah Yeonjun. "Selamat tinggal, Yeonjun..."

Dor!

Tentakel yang memegang tubuh Yeonjun menggeliat, Yeonjun terlepas lalu terjatuh beberapa detik kemudian. Taehyun tersenyum senang, setidaknya tembakannya tepat sasaran.

Pisau Taehyung meleset, semua pisaunya malah mengenai pohon kelapa yang tak jauh dari tempat persembunyian Soobin, Beomgyu dan Kai.

Kelapa yang tadinya masih berada di atas kini sudah berpindah ke bawah. Hampir saja kelapanya mengenai Soobin dan yang lainnya.

"Eh, anjir mereka mulai perang beneran!"

Kai menepuk-nepuk pundak Soobin, "Bang rekam cepetan!"

Soobin mengangguk, mengeluarkan kembali ponselnya lalu merekamnya.

Taehyun beranjak berdiri, tangannya memegang erat pistol yang ia temukan di gudang. Jalannya yang terseok-seok, membuat pandangan Taehyung teralihkan. Ini kesempatan.

Yeonjun menyerangnya dengan kekuatannya, dan Taehyun bagian yang menyerang tentakel tersebut, menggunakan pistolnya untuk menembakinya.

"Bang! Pakai sekarang!"

Yeonjun menggeleng kuat, "Gak, belum. Ini belum saatnya tae! Kalau kita pakai sekarang, rencana kita nanti jadi gatot!"

Taehyun cekikikan, "Udahlah gak apa-apa, haha! Cepetan bang, keburu habis nih pelurunya!!"

Yeonjun menghembuskan nafas panjang, Taehyun sepertinya sudah mulai frustasi sampai ketawa ketiwi sendiri begitu. "Ya udah mana?!"

Taehyun melirik ke arah Yeonjun, mengeluarkan sebuah benda menggunakan sihirnya lalu ia lemparkan ke Yeonjun. Yeonjun menganggapnya dengan sigap, memasang posisi seperti di film-film.

"Ayo jun, ayo lo pasti bisa!"

Yeonjun berlari kencang ke arah Taehyung, tangannya menggenggam erat pedangnya. Pedangnya juga sudah diberi sebuah ramuan mematikan oleh Taehyun sebelumnya.

Yeonjun meleset, pedangnya tidak sempat mengenai Taehyung karena ia lebih dulu menghindar. Yeonjun menyerangnya lagi, tapi tetap saja Taehyung selalu menghindari pedangnya.

[i] The Avangers | 𝐓𝐗𝐓 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang