"Terkadang Tuhan hanya mempertemukan bukan menyatukan".•
•
•^^^
Hari Senin adalah hari dimana Lala sangat sibuk dalam pekerjaan rumah setiap harinya, tetapi Lala tidak pernah letih dalam kegiatan nya. Setelah ia sarapan Lala langsung menyirami bunga di halaman setelah itu ia langsung bergegas mengeluarkan mobil dari garasi, iansangat takut jika terlambat sekolah perihal nya jika siang sedikit pasti jalanan akan macet dan dia harus pintar mengatur waktu. Lala pun menancap gas nya langsung menuju sekolah, di perjalanan lumaya ramai karena hari kerja jadi banyak para pekerja berangkat lebih awal untuk menghindari macet, lama dalam perjalanan ia pun sampai di sekolah dan langsung memarkirkan mobilnya. Ia lupa menghias wajah nya, sekarang ia sedikit memoles kan bedak dan lip tint nya agar wajah nya tidak terlalu pucat dia pun merapihkan rambut nya agar terlihat lebih rapih, setelah beres semua ia pun keluar dari mobilnya dan langsung pergi ke kelas.
"Pagi Lala cantik". Sapa para siswa laki - laki yang berniat menggoda nya, tetapi Lala enggan menjawab nya Lala pun melewati para lelaki itu dengan cuek.
"Cantik sih tapi sayang cuek nya minta ampun heuh". Ujar seorang pria yang tengah berkumpul itu sambil memperhatikan lala dari kejauhan.
Ia pun sampai di kelas nya dan melihat Ezra yang tengah asik dengan ponsel nya, Lala langsung duduk di samping Ezra sambil membereskan buku nya.
"Pagi La". Sapa nya, sambil meletakkan ponsel nya ke dalam tas.
"HM, pagi juga". Jawab Lala singkat, perihal nya Lala sangat capek naik tangga sampai 3 lantai. Kebayang kan berapa puluh anak tangga yang ia naiki?
"DIINFORMASIKAN KEPADA SELURUH SISWA DAN SISWI BAHWASANYA UPACARA BENDERA AKAN SEGERA DI MULAI, DI MOHON UNTUK SEGERA BERKUMPUL DI LAPANGAN SEKARANG. TERIMAKASIH". Salah satu anak OSIS pun mengumumkan bahwa upacara akan di mulai, Ezra dan Lala bahkan semua murid langsung berbaris di lapangan.
Hari ini petugas pengibar bendera dari anak OSIS, terlihat semua anak OSIS mengenakan almamater kebanggaan nya, sehingga terlihat lebih berwibawa dan rapih. Baju pun mereka mengenakan nya sangatlah rapih dan sopan tidak ada yang terlihat acak-acakan. Para guru pun berbaris di depan semua anak murid untuk mengikuti upacara bendera. Upacara berjalan dengan hikmat sehingga para guru memberikan apresiasi kepada anak OSIS sebagai contoh untuk para siswa yang lain.
^^^
" Lo kemaren di restoran ngapain nyamperin cewek hm?". Tanya yoga sambil merapihkan baju nya dan kembali duduk di samping Refan.
Prayoga atmahera. Ia adalah anak yang famous sebagai kapten voli di sekolah nya. Ia juga sudah pernah mengikuti perlombaan dimana - Mana bahkan yoga memenangkan juara pertama tingkat Nasional. Yoga dari anak yang sukses bisnis saham nya.
"Gue cuma kenalan doang, tapi dia cuek banget. Emang gue kurang apa sih ganteng udah, dompet tebel juga udah, harta banyak udah, cewek juga banyak kok yang mau sama gue Ampe kesemsem tuh sama wajah gue yang ganteng nya kagak ada lawan nya. Tapi heraj kenapa tuh bocah kagak ada lugu nya sama sekali di depan gue". Cibir Refan sambil melonggarkan dasinya. Yoga hanya terkekeh mendengarkan penuturan dari Refan.
"Lah, kok ketawa sih. Aneh". Ujar Refan melihat yoga yang masih terkekeh, Refan hanya bisa menghela nafas.
"Bentar - bentar emang dia namanya siapa ?". Tanya yoga penasaran.
"Lala, dia anak 12 IPS 1 satu angkatan sama kita. Tapi gue gak pernah liat dia. Tapi nama itu menurut gue kagak asing sih". Jawab Refan sambil bermain game. Yoga pun berfikir sama seperti Refan, ia pun bersi keras mengingat nya agar mengetahui gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rasa
Teen Fiction"Karena sejatinya mengaggumi belum tentu bisa memiliki".