suara lapar

7 0 0
                                    

hari ini jalanan becek karena hujan tadi malam
gerimis nya tidak terdengar
nyaris seperti suara rakyat yang kelaparan
diantara hiruk pikuk ibu kota yang menerkam
mengejar orang kecil untuk cepat berpulang
karena tidak ada cukup ruang diantara tiap gang
yang semakin sempit terhimpit ekonomi yang sulit

aku bersiul sendiri
diantara bunyi klakson kendaraan
memikirkan tentang masa depan yang belum tergambarkan
memang rencana seakan panjang sampai menjulang
tapi langkahku terasa masih di tempat yang sama
dan terus berulang

lain kali kalo ketemu tukang putu di pinggi jalan
kita beli dagangannya sambil berbincang
tentang ekonomi pedagang kue tradisional
yang semakin tergerus oleh persaingan pasar
entah tradisional entah juga digital

semakin hari semakin aku dengar dengan kuping terbuka lebar
tiap malam jerit kelaparan dari tiap mulut yang menganga
meminta di beri makan oleh para penguasa
tapi baliho besar terpampang di jalan-jalan
meminta perhatian dan suara yang kita punya
laksana lupa untuk juga mendengarkan apa yang seharusnya menjadi tanggung jawab mereka

ku hisap kembali wangi malam diatas motor ku
berjalan pulang karena sudah di kejar waktu
semester tua memang menyibukkan ku
sampai lupa untuk bertemu dengan dirimu di penghujung waktu
namun bersyukur dirimu mau bersabar menunggu
kakak yang kan segera datang
membawa emas hantaran dan komitmen kasih sayang
walau negeri yang kita tinggali sekarang tidak berpihak pada yang lapar
setidaknya kita bisa saling mendampingi sampai saatnya berpulang.

jakarta, 29 desember 2021

Sajak rumah sakit tuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang