Tadi, 2 jam terindah untuk di kenang.
Tadi, 120 menit yang berarti untuk tidak dilupakan.
Anehnya tadi tangis meluap
pecah memenuhi sesak di dada.
Kamu cerita tanpa pernah usai.
Kamu yang selalu aku sebut cinta pertama, namun sekaligus tangisku di setiap detik kehidupanku.Melihat kau yang menua ,aku merasa sakit.
Mengapa tidak dengan ku, waktu menuamu kau habiskan.
Kau pergi,
kau berubah,
kau tua,
kau rapuh.Aku mencintaimu. Setiap detik.
Iya, setiap oksigen yang aku hirup,
dan karbondioksida yang ku lepaskan.
Semuanya masih sama,
aku masih sangat mencintaimu.
Bertahanlah dan menualah bersamaku nantinya.
Izinkan aku menyuapi setiap sendok protein ke tubuhmu.
Izinkan aku memakai baju pengantin di hadapanmu.
Izinkan aku untuk terus memelukmu.
Kau perantara Tuhan yang memberi aku kehidupan.
Maka biarkan aku menemanimu hingga kematian.
Tadi terakhir di pelukanmu,
tangis ku kembali berkata" aku mencintaimu tanpa batas".
Jakarta, 24 juli 2019 (tadi) 19:51
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak rumah sakit tua
Poetrykumpulan puisi yang ditulis dengan semaunya semood nya seenak jidat nya selamat menikmati diksinya