- Bab 11 -

1.6K 114 17
                                    

Tepat pukul 10 pagi acara dimulai, dengan dihadiri beberapa tamu undangan dan tanpa adanya media. Jungkook dan keluarganya duduk sedikit jauh dari tempat Taehyung, tetapi dia bisa melihat jelas anak itu tampak gelisah sekali. 

Tidak ada yang spesial dari acara pertunangan mereka, pembahasan terkait kedua keluarga dan beberapa sambutan kecil lainnya. Acaranya memang hanya dilakukan selama kurang lebih satu setengah jam saja. 

Tidak lama, pembawa acara mulai memanggil namanya dan Jungkook. Jungkook sedikit tersentak, matanya bahkan tampak lebar sekali. Taehyung mulai bersiap berdiri dan masih memandangi Jungkook yang sedikit didorong ibunya. Matanya bahkan jadi berkaca-kaca lagi. Entah takut ataupun malu karena semua atensi tertuju padanya.

Keduanya berdiri berhadapan dan kemudian seseorang membawakan cincin untuk keduanya. Adanya pertukaran cincin ini menandakan keduanya sudah resmi bertunangan, dan juga harapan agar keduanya melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. 

Taehyung sedikit gugup sebenarnya, tetapi dia dengan apik menyembunyikannya dan segera memasukkan cincin ke jari manis Jungkook. Jungkook menatapnya sebentar, seolah kebingungan dengan apa yang harus dia lakukan. Sehingga Taehyung sedikit menuntun Jungkook untuk mengambil cincin yang satu lagi dan segera memakaikan pada Taehyung. Mereka belum di briefing untuk acara inti, sehingga sangat maklum ketika Jungkook kebingungan. 

Taehyung sedikit takjub dengan ukuran cincin yang terasa pas di jarinya. Apa diam-diam ibunya mengukur jarinya. Taehyung kemudian menggenggam tangan Jungkook karena dia terlihat begitu bingung harus melakukan apa selanjutnya, jadi dia lebih memilih mengamitnya. Sedikit basa-basi dari pemandu acara mengatakan betapa cocoknya mereka.

Bullshit

Klise sekali, Jungkook bahkan sejam lalu masih menangis sesenggukan karena merasa tertekan dan orang-orang tiba mengambil kesimpulan begitu saja hanya dari prosesi tukar cincin. Lagipula dia juga sadar, tidak semua orang disini ikut menyambutnya. Tidak semua orang menyukai acara pertunangan ini. Bahkan sesaat sebelum acara dimulai kolega ayahnya sekaligus saudara jauhnya menawarkan putri sulung mereka. 

Taehyung benar-benar geli rasanya ketika begitu banyak orang mengentengkan sebuah hubungan hanya atas dasar kerjasama untuk mengembangkan perusahaan. 

"Taehyung..." suara Jungkook kecil sekali, tapi Taehyung bisa mendengarnya karena mereka berdiri berdekatan. 

"Iya, kenapa?" Taehyung juga ikut berbisik dan menunduk supaya bisa lebih jelas mendengar Jungkook. 

"Mau duduk, gue gemeteran masa..."

Taehyung sedikit mendongak dan mendapati wajah memelas Jungkook. Ia kemudian sedikit berdehem untuk mengalihkan atensi pembawa acara kepadanya. Sedikit kode, dan kemudian mereka dipersilahkan untuk duduk. 

Taehyung masih tidak melepas genggamannya dan mengantar Jungkook ke kursinya. Bisa jadi dia akan bingung lagi kalau dibiarkan sendiri. Saat akan pergi ke kursinya, nyonya Jeon justru menyuruhnya untuk duduk saja disamping Jungkook. 

"Taehyung balik aja, ngapain disini?"

"Stt diem, dilarang berisik adek. Itu mama yang suruh" 

Dan Jungkook jadi merengut. Kok mamanya jadi ngomel sih. Kan dia gamau kalau deket-deket Taehyung, dia masih malu terkait masalah tadi pagi. Bagaimana bisa dia menangis di depan pria itu. Hancur sudah harga dirinya. Mereka hanya saling diam untuk beberapa menit mengikuti alur acara.

"Jungkook"

"Apa panggil-panggil" ya tuhan, sewot sekali. 

"Lepas dulu tangannya, gue haus Jungkook" Jungkook menatap ngeri ke arah genggaman tangan keduanya dan tanpa menunggu satu detikpun dia segera melepasnya. 

My Blue - TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang