- Bab 14 -

1.5K 117 12
                                    

Pukul 9 pagi nanti acara pemberkatan antara Jungkook dan Taehyung akan dilaksanakan. Kedua keluarga berangkat terpisah, dan Jungkook sekarang masih menunggu beberapa hal dirampungkan agar acara segera dimulai. Perutnya terasa begitu mulas, antara gugup dan takut secara bersamaan. Dia bahkan masih menghafal janji yang akan dia ucapkan, padahal sudah sejak seminggu lalu dia terus menghafal. Gugup membuatnya jadi bodoh.

Sedangkan disisi lain, Kim Taehyung sudah ada di gereja. Beberapa tamu undangan sudah datang dan hanya beberapa kolega saja yang diundang serta keluarga dan kerabat. Dia sangat menghargai permintaan Jungkook dan juga tetap ingin menjaga keesklusifan acara. 

Tidak lama, sahabat dekatnya sejak baru belajar tengkurap mendatanginya. Park Jimin, putra sulung keluarga Park yang mana ayahnya adalah seorang pengusaha tekstil dan juga pemilik beberapa klub besar di Seoul. 

Sering kali dicap playboy karena tutur kata dan perilaku yang kelewat memikat wanita, pun wajahnya yang selalu mempesona. Tapi tidak dimata Taehyung, Park Jimin hanyalah pria ceroboh yang kerap kali jatuh dimana saja. Taehyung terkadang ceroboh, hanya saja Park Jimin mungkin 5 level diatasnya. 

"Widiih yang mau nikah duluan, tegang bener lo" itu suara Park Jimin, yang tidak lepas menertawakannya. 

Apa sekentara itu kegugupan Taehyung?

"Cepet nyusul gih biar ngerti rasanya, badan gue sampe sakit semua rasanya"

Dan Jimin tertawa lebih keras, bahkan beberapa orang menoleh padanya. Ya bagaimana lagi, jarang sekali melihat Taehyung gugup. Dalam keadaan darurat sekalipun dia masih bisa bersikap tenang. 

Tidak lama, Yeonjun adik Taehyung datang menghampiri mereka. Dia nampak sibuk dengan handphonenya tapi tidak lepas menatap Taehyung. 

"Cakep bener dah kakak ipar gue kak" 

Mama Kim mengirimkan foto Jungkook yang sudah dirias ke grup keluarga. Yeonjun tidak pernah diajak ke pertemuan, dia hanya bertemu Jungkook sekitar dua kali saja. Jadi sedikit heboh begitu melihat wajah Jungkook yang lebih cantik karena make up tipis untuk mempertegas wajahnya. Apalagi dengan jas pernikahan yang dikenakannya dengan rambut yang ditata sedemikian rupa. 

"Mana dek? mau liat gue" 

Yeonjun dengan cepat menghindar, biar surprise katanya. Taehyung mendecak pelan, dia kan juga ingin lihat. Siapa tau saja ternyata Jungkook menangis lagi seperti saat acara pertunangan mereka. 

"Pantes lo ga nolak ya bangsat, calon lo modelan begini" kata Jimin setelah melihat foto Jungkook. Matanya cantik sekali, wajahnya juga terlihat lembut dengan bulu mata panjang dan kulit seputih susu. 

"Langung gas aja malam pertama bro" 

"Mulut lo anjing" 

"Eiitss di gereja ga boleh ngomong kasar" Jimin masih tertawa jahil, lucu juga menjahili Taehyung yang sedang gugup. 

"Kelakuan lo tuh yang minta dianjingin" dan Jimin sukses tertawa lebih keras. Banyak pasang mata memandang kearah ketiganya, apalagi melihat Jimin yang tertawa hingga hampir terjungkal.  Tapi setidaknya Taehyung bersyukur, mengobrol dengan Yeonjun dan Jimin mengurangi gugupnya.

Taehyung dan Jungkook sebelumnya sudah berdoa bersama untuk kelancaran acara, tetapi tetap saja, Taehyung tidak bisa mengendalikan kegugupannya. Tidak ada pesta lajang untuknya, ia hanya minum-minum saja dengan Jimin setelah pulang dari rumah Jungkook. Sedikit mabuk membuatnya membayangkan akan seperti apa hidupnya setelah ini dengan Jungkook. 

Mungkin setiap hari anak itu akan memasak untuknya, meskipun dia tidak menuntut itu. Dia kaya man, dia bahkan punya koki pribadi. Hanya saja, visualisasi Jungkook yang mondar-mandir di dapur sambil ngomel akan lucu sekali. 

My Blue - TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang