Lily menarik napas panjang setelah mendapat telepon dari Suga. Ia di ambang kesadaran setelah menghabiskan 2 botol soju di siang hari. Pipinya tampak merah dan matanya sedikit menyipit ke sorot jalan. Bruk. Lily terhentak di atas meja Lucky Mart.
"Siapa yang menelponmu, Ly?" tanya Yon Ae.
"Hm? Gak tauuu." Kata Lily sambil menggelengkan kepalanya di atas meja.
"Ly, pulanglah. Kamu sudah terlalu mabuk, yuk biar aku antar saja." Saran Yon Ae sambil memegang tangan Lily dan Lily hanya membalas dengan gelengan kepala.
***
Hentakan kaki Suga dan jejaknya terdengar sangat cepat dari rooftop Big Hit, ia menuruni anak tangga, lalu berlari ke arah pintu lift. Langkah kaki Suga tertahan di depan pintu lift yang tertutup dan wajahnya lekas cemas. Suga pun segera berlari menuju tangga darurat agar bisa bergegas ke ruangan wardrobe untuk mengambil kunci mobilnya. Ia lekas meniti anak tangga darurat dengan langkah yang panjang dan cepat. Saat tiba di lantai 19, Suga segera berlari menuju ruang wardrobe dan membuka pintu dengan terburu-buru menggunakan id-cardnya itu.
Semua pasang mata di ruang wardrobe tertuju pada Suga yang tiba-tiba masuk dan berlari kecil ke arah meja riasnya. Di sana ada Hwang Jun yang tengah berdiri di depan meja rias J-Hope. Kebetulan meja rias J-Hope di sebelah meja rias Suga, Hwang Jun pun lekas berdiri di tengah antara meja Suga dan J-Hope. Hwang Jun dapat merasakan bahwa Suga sedang cemas.
"What's wrong?" Tanya Hwang Jun sambil menahan bahu Suga.
Suga tidak menjawab apapun dengan wajah dinginnya itu dan hanya mengambil kunci mobil di atas meja riasnya. Ia menepis tangan Hwang Jun lalu segera melangkah keluar kembali, namun sempat berpikir akan sesuatu dan berhenti sejenak. Suga membalikkan tubuhnya dan melihat Hwang Jun yang masih berdiri memantau gerak-geriknya. Suga segera melempar kunci mobil miliknya ke arah Hwang Jun. Untung saja Hwang Jun cepat tanggap dan segera mengambil kunci tersebut dengan tepat.
"Aku ingin meminjam mobilmu, Hwang Jun." Kata Suga dan perkataan Suga membuat semua mata tertuju padanya.
Tentu saja Hwang Jun tampak heran, "Kamu mau pergi kemana? tidak lama lagi sesi photoshoot segera dimulai."
Suga tidak menjawab apapun dan hanya memberi kode dengan Hwang Jun melalui matanya yang pejam beberapa detik. Pertanda bahwa ada hal penting yang harus dilakukan Suga. Hwang Jun pun mengerti dan segera melempar balik kunci mobil milik Hwang Jun. Suga pun ikut menangkapnya dengan tepat. Segera Suga berlari ke arah pintu tanpa mengatakan sepatah kata pun kepada para member.
"Hei, mau kemana kamu?" Tanya RM selaku ketua group dengan nada sedikit tinggi. Wajar saja RM ikut panik karena sesi photoshoot akan segera dimulai.
Lagi dan lagi langkah Suga terhenti, ia pun sedikit menghela napasnya. "Hyung, ini soal cederaku. Akun akan kembali segera, secepatnya."
"Apa?" Serentak seluruh member karena mereka sedikit banyak tahu mengenai kecelakaan Suga sekitar 4 tahun yang lalu.
RM dan seluruh member tidak bisa menyanggah apapun jika itu soal cedera Suga. Sehingga, tanpa sepatah kata apapun yang memberhentikan Suga, ia kembali membuka pintu ruang wardrobe itu dengan id-cardnya dan berlari menuju parkiran gedung Big Hit. Dalam perjalanannya menuju lantai parkiran, Suga kembali menghubungi Fratana Lee untuk memastikan pesanannya.
"Bagaimana dengan pesananku?" Tanya Suga yang langsung ke intinya.
"Hallo, Mr. Suga. Kamarmu sudah aman, ya. Kami berikan dengan pelayanan terbaik." Ucap Fratana Lee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amour in The Cold
FanfictionKalau tidak memutuskan berjalan lebih jauh, mungkin Kalila Azura yang biasa disapa dengan nama 'Lily' tidak bisa ambil peran dalam tulisan fiksi untuk kehidupan nyatanya. Lily mampu membuat beberapa orang kagum dengan prinsip independen dan profesio...