Part 15

1.4K 139 12
                                    

Keesokan harinya Gala dan Keiza pergi ke sekolah bersama, kini mereka sudah di perjalanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya Gala dan Keiza pergi ke sekolah bersama, kini mereka sudah di perjalanan. Tiupan angin berhembus lumayan kencang, awan yang sedikit menggelap membuat hawanya terasa dingin. Gala meraih kedua tangan Keiza dan memasukkannya ke dalam saku jaket yang ia kenakan.

Setelah melewati satu hari yang cukup menguras tenaga kini Keiza memutuskan untuk melupakan sejenak permasalahan Gala dan masa lalunya. Selagi pria itu tidak mengabaikan tanggung jawabnya Keiza tidak masalah lagipula mungkin Gala memang masih ada sedikit rasa dengan gadis itu, maka biarlah.

Kita tidak bisa memaksa seseorang untuk melupakan sesuatu sama halnya dengan kita yang berusaha menggantikan posisi orang tersebut karena setiap orang pasti memiliki tempat tersendiri yang tidak bisa diubah oleh siapapun.

Gadis itu menyandarkan kepalanya di bahu kanan Gala, sesekali Keiza melirik ke arah spion melihat tampang Gala yang sekarang ini mulai membuat Keiza sedikit tertarik. Rahang tegas, hidung mancung, bibir kecil berwarna merah muda dan alisnya yang tebal dan sangat rapi. Dari segi wajah Gala memang cukup sempurna, untuk sikapnya sendiri mungkin memang sulit di mengerti. Kadang baik dan perhatian kadang juga cuek dan emosian.

"Gala," ucap Keiza sembari mengetuk helm Gala dengan kuku jari telunjuknya.

"Hmm, kenapa?"

"Gue pengen ketemu ayah, gue mau liat keadaanya gimana sekarang, udah hampir lima tahun gak ketemu bahkan wajahnya gue udah lupa-lupa inget."

"Terus?"

"Gue mau minta bantuan lo buat cari ayah, atau semisal lo denger info sesuatu dari bunda atau papa bilang sama gue ya atau dari kakek nenek."

"Kenapa lo tiba-tiba kepikiran soal ayah lo?"

"Gue cuma kangen, gimanapun ayah orang tua gue satu-satunya."

"Setau gue ayah lo udah cukup banyak nyakitin lo sama mama, apa lo benar-benar yakin mau ketemu sama ayah lo?" tanya Gala. Kalimat terakhir Gala membuat Keiza diam seribu bahasa, tiba-tiba muncul keraguan dan rasa bingung dalam dirinya.

"Apa maksudnya? Emangnya kenapa kalau ketemu. Lo tau info soal ayah? Selama ini ayah bener-bener menghilang, gak pernah telpon kakek atau nenek juga."

Pria itu menggeleng pelan, "gue cuma tanya, gue cuma gak mau trauma lo muncul lagi ketika lo ngeliat ayah lo."

"Karena itu gue butuh lo buat nemenin gue ketemu ayah."

"Cuma ketemu ayah doang nih?"

"Iyalah, terus apalagi?" Pria itu tersenyum di balik helm full face nya.

"Misalnya untuk mempro---"

Plakk! Keiza menampar helm yang di pakai Gala, motor yang mereka naikin sedikit bergoyang karena pukulan itu membuat Gala oleng.

"Jangan kdrt di motor ya, nanti gue bolak-balik juga lo lama-lama," sewot Gala. Keiza memanyunkan bibirnya kesal, "Ck, bolak balik apaan maksud lo?"

"Mau tau aja atau mau tau banget?"

See You AbbiannnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang