Typo Bertebaran!!!
Happy Reading❤❤❤
*****
Disinilah Bella sekarang, berdiri didepan rumah megah bercat putih. Rumah Dava sangat asri, ada berbagai jenis tanaman dan bunga yang tertata rapi di taman depan. Benar-benar nyaman, pikir Bella
"Mau tetep disini atau ikut masuk?" pertanyaan Dava sukses menyadarkan Bella dari lamunannya, dengan langkah kecil Bella mengikuti Dava menuju pintu utama
"Dava Pulang" ucapnya saat memasuki ruang tamu
"Tumben telat Bang?" tanya seorang wanita paruh baya dari arah dapur, usianya mungkin sekitar 40-an tahun namun masih terlihat muda
Cantik, pantes Dava ganteng. Eh
"Macet Ma" ucap Dava kemudian mencium punggung tangan Mamanya
"Siapa Bang?" tanya Mama Dava sambil memperhatikan Bella yang masih berdiri di belakang Dava
"Kenalin Ma ini Bella temen Abang, Bell kenalin Mama gue" ucap Dava memperkenalkan
"Bella tante" ucap Bella kemudian mencium tangan perempuan didepannya
"Nama tante Gina tapi panggil Mama aja sama seperti Dava ya sayang. Cantik sekali kamu" ucap Gina sambil mengelus kepala Bella
"Tante lebih cantik kok" jawab Bella jujur
"Gue keatas dulu, lo ngobrol aja sama Mama" ucap Dava yang dibalas anggukan oleh Bella
"Ayo duduk Bell, jangan malu-malu anggap rumah sendiri" Gina menggiring Bella untuk duduk di sofa bersamanya
"Iya Ma" jawab Bella agak canggung
"Mau minum apa Bell?"
"Air putih aja Ma"
"Sebentar Mama ambilin" Bella mengangguk
Setelah kepergian Gina, Bella mulai mengedarkan pandangannya, dan tatapannya jatuh pada foto Dava dan keluarganya. Dia baru tahu kalau Dava memiliki adik perempuan. Dan tidak bisa ia pungkiri bahwa gen keluarga Dava benar-benar luar biasa
"Jangan diliatin terus entar ngeces" reflek Bella menoleh melihat Dava yang kini sudah duduk disampingnya
"Adik lo cantik"
"Kakaknya aja ganteng"
"Pd gila" ucap Bella sambil meninju pelan lengan Dava
"HELO EPERIBADEH, DIVA YANG CANTIK DAN IMUT INI TELAH SAMPAI DENGAN SELAMAT SENTOSA TANPA KURANG SATUPUN. RED CARPET MANA RED CARPET"
"Berisik Div" ucap Gina yang baru datang dengan nampan ditangannya
"Dasar toa, bisa kali nggak pake urat"ucap Dava yang dibalas cengiran konyol khas Diva
"Hehe, maapkeun adikmu yang imut ini bang"
Bella terkekeh melihat tingkah Diva, ia jadi teringat Sasya. Kalau mereka bertemu pasti akan cocok, pikir Bella
"Wah, ini siapa kenalin dong" ucap Diva antusias saat melihat Bella
"Bella" ucapnya sambil mengulurkan tangannya
"Diva kak, kakak pacar Abang ya? Cantik banget sih nggak nyangka abang gue yang aneh ini dapet pacar secantik kakak" ceroscos Diva membuat Bella binggung mau menjawab apa
"Bukan pacar tapi calon pacar" ucap Dava yang sukses mendapat cubitan dari Bella
"Awas ditolak" ucap Diva dengan senyum mengejek
"Kalian ngomong seakan gak ada orangnya. Bella ikut Mama makan yuk kamu pasti laper kan sayang?" ucap Gina sambil menarik tangan Bella menuju meja makan
"Dava gak diajak?" tanya Dava sambil menunjuk dirinya sendiri
"Eh Mama lupa ada kamu" jawab Gina dengan polosnya
"Dasar pikun" gerutu Dava
"Mama denger Dav"
Dava menunjukkan cengirannya sambil mengangkat tangan pertanda damai, sedangkan Bella menggelengkan kepalanya melihat tingkah Dava yang seperti anak kecil. Kemudian Diva datang dan ikut bergabung, makan siang kali ini terlihat ramai karena aksi saling ejek antara Dava dan adiknya
***
Selesai makan mereka memilih pindah ke ruang tamu untuk mengobrol, awalnya Bella ingin pulang tapi karena bujukan dari Diva akhirnya Bella pasrah saja lagipula dia merasa tidak enak dengan Mama Gina masak habis makan langsung pulang
"Kamu sekelas sama Dava Bell?" tanya Gina yang duduk di samping Diva, behadapan langsung dengan Dava dan Bella
"Nggak Ma, Bella kelas IPA"
"Nanti kalo Abang nembak kakak jangan diterima ya soalnya dia itu aneh, kasian kak Bella nantinya" ucap Diva yang sukses mendapat lemparan bantal sofa dar Dava
BUGH
"Awhh, kalo mau lempar bilang-bilang dong" ucap Diva sambil mengusap dahinya
Dava hanya mengedikkan bahunya acuh. Terbesit rasa iri di hati Bella saat melihat interaksi keduanya. Ah andaikan adiknya masih ada
"Sehari aja gak berantem bisa?" tanya Gina
"Nggak" jawab keduanya dengan serempak
"Maklumin ya Bell mereka emang kek Tom & Jerry" ucap Gina yang dibalas senyum maklum dari Bella
"Iya Abang emang mirib Tom" ucap Diva sambil menunjuk Dava
"Terus lo mirib apa?"
"Princess dong" jawab Diva sambil memutar tubuhnya bak princess
"Princess mbahmu salto" gerutu Dava
"Mbah gue gak bisa salto ya"
Tanpa menanggapi celotehan kedua anaknya, Gina memilih mengajak Bella mengobrol. Gina menanyakan banyak hal tentang Bella dan Bella pun mulai terlihat nyaman. Bella seperti melihat sosok Bundanya didalam diri Mama Gina
Obrolan mereka terus berlanjut diselingi ocehan absurd Diva. Anak itu benar-benar tipe easy going. Bella merasa sudah sangat dekat dengan Diva padahal mereka baru kenalan
"Mmm, keknya Bella harus pulang deh, udah sore" ucap Bella sedikit tidak enak karena menyela percakapan
"Sekarang Bell? baru jam enam" tanya Gina sambil melirik jam ditangannya
"Iya Ma, Bella janjinya main sampai sore" jelas Bella
Gina mengangguk mengerti lagipula mereka sudah mengobrol lama pasti Bella juga lelah "Yaudah kamu diantar Dava ya"
"Bentar gue ngambil kunci mobil dulu" kata Dava kemudian berlari menaiki tangga menuju kamarnya
"Kak Bella nanti sering-sering ya main kesini biar Diva ada temennya" ucap Diva sambil memeluk Bella
"Pasti" Bella juga merasa senang karena diterima dengan baik oleh keluarga Dava
"Ayok Bell" ajak Dava
"Bella pamit ya Ma, Div" pamit Bella sambil mencium tangan Gina
"Hati-hati dijalan ya. Dava jangan ngebut bawa mobilnya dan langsung anterin Bella pulang, jangan isi acara mampir-mampir"
"Siap ibu negara" jawab Dava kemudian memasuki mobil diikuti oleh Bella
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TBC
Love you all❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
ARABELLA
Teen Fiction"Jadi ini alasan kamu ngajak aku kesini" lirih Bella seraya tersenyum kecut "Sekuat apapun aku berusaha untuk bertahan, nyatanya aku tetap dipaksa untuk menyerah" lirihnya Bella berbalik dan bersiap melangkahkan kaki telanjangnya. Namun, sebelum pe...