Typo Bertebaran!!!
Happy Reading♡“Aku mau kita putus”
Empat kata yang mampu membuat Bella tertegun, memandang dengan sorot mata seolah bertanya“Kenapa?” hanya kata itu yang terucap, padahal ia memiliki seribu satu pertanyaan dalam benaknya
“Gue ngga nyaman sama hubungan ini” jawab cowo itu yang terdengar acuh
“Kenapa?” tanya Bella lagi dengan nada yang menuntut. Tapi yang di tanya hanya menatap Bella dengan wajah tanpa ekspresi
“Lo pasti tau apa alasannya”
Sudah ia duga, inilah yang ia takutkan selama ini. Seharusnya ia menyerah dari dulu sebelum semuanya menjadi lebih rumit. Pria disampingnya ini sukses menghacurkan hatinya hingga berkeping-keping
“Jadi ini alasan kamu ngajak aku kesini” lirih Bella seraya tersenyum kecut. Pandangannya tak lepas dari sang surya yang sebentar lagi akan tenggelam. Menyisakan gurat orange yang begitu cantik bak lukisan. Hembusan angin membuat awan seolah ikut bergerak mengikuti iramanya
“Sekuat apapun aku berusaha untuk bertahan, nyatanya aku tetap dipaksa untuk menyerah” lirihnya
Bella berbalik dan bersiap melangkahkan kaki telanjangnya. Namun, sebelum pergi Bella mengeluarkan kotak hitam berukuran sedang lengkap dengan pita dari dalam slin bagnya. “Happy Birth Day”
Setelah menyerahkan kotak itu Bella berlari tanpa menoleh lagi kebelakang. Setetes cairan bening mengalir dipipinya dan semakin deras seiring langkah kakinya. Kenapa rasanya begitu menyakitkan?
Aku bodoh, benar-benar bodoh. Selama ini aku selalu menutup mata berharap semua akan baik-baik saja. Padahal aku tau cepat atau lambat ini akan terjadi. Namun aku tetap saja berangan seolah ini hanya ilusi. Berharap aku sedang berada di alam mimpi. Dan aku hanya perlu bangun untuk melihat realita yang pasti.
~Arabella Putri Pramodya
------------------------------------------------------TBC
Love you all😘
KAMU SEDANG MEMBACA
ARABELLA
Teen Fiction"Jadi ini alasan kamu ngajak aku kesini" lirih Bella seraya tersenyum kecut "Sekuat apapun aku berusaha untuk bertahan, nyatanya aku tetap dipaksa untuk menyerah" lirihnya Bella berbalik dan bersiap melangkahkan kaki telanjangnya. Namun, sebelum pe...