Typo Bertebaran!!!
Happy Reading♡Seorang gadis nampak sibuk berkutat dengan peralatan dapur saat jam masih menunjukkan pukul lima pagi. Apron hitam melekat sempurna ditubuh mungilnya .Rambut hitam sepunggungnya ia dicepol asal menyisakan beberap anak rambut disekitar lehernya
“Non Bella tumben bangun jam segini” interupsi sebuah suara yang membuatnya reflek menoleh kebelakang
“Bella tadi habis nganterin temen kedepan Bi. Jadi sekalian mau buat sarapan” ucap Bella sambil tersenyum singkat
“Kenapa nggak bangunin Bibi? Kan Bibi jadi ngga enak Non”
“Santai Bi, lagian udah lama Bella gak main di dapur” ucap bella sembari terkekeh kecil
“Biar Bibi yang lanjutin, Non Bella siap-siap nanti telat”
“Iya Bi ini udah selesai kok” kata Bella sambil menunjukkan masakannya yang sudah tertata rapi diatas meja
Setelah menaruh apron, Bella langsung berlari menaiki anak tangga. Meninggalkan Bi Irah yang sibuk membersihkan peralatan dapur yang tadi dipakainya
***
Saat sampai di depan gerbang sekolah, Bella segera turun dari mobil. Tak lupa ia mengucapkan terima kasih kepada supirnya. Saat melewati parkiran ia melihat tiga orang cowo, namun yang menjadi titik fokusnya saat ini adalah cowo yang tengah bersandar di pintu mobil
Yang ditatap tiba-tiba menoleh kearahnya. Pandangan keduanya saling mengunci untuk beberapa saat. Namun dengan cepat Bella mengalihkan pandangannya saat sadar dia ketahuan tengah memperhatikan Dava
Sedangkan Dava tersenyum tipis melihat tingkah Bella yang menurutnya sangat menggemaskan. Dari awal gadis itu sudah menarik perhatiannya. Dan itu mampu membuat seorang Dava Daniswara penasaran
“Kemarin sukses Dav?” tanya Bayu sambil mengunyah permen karet sesekali mengembungkannya
“Hmm” gumam Dava. Matanya tak lepas memandang Bella yang tengah berlari di koridor
“Lo beneran mau deketin Bella?” kali ini Rafa yang bersuara
“Keliatan ya?”
“Banget, tapi masalahnya lo beneran suka sama Bella atau nggak. Jangan sampai lo deketin dia cuman buat main-main” ucap Bayu dengan nada serius yang jarang sekali terdengar
“Gue setuju sama Bayu. Cewek sebaik Bella gak pantes disakitin sama cowok brengsek macem kita” ucap Rafa sambil membenahi tatanan rambutnya
“Kita? lo aja kali” celetuk Bayu tak terima disebut brengsek
“Emang gue brengsek ya?” tanya Rafa sambil menggaruk pantatnya yang tidak gatal
“Menurut lo aja monkey. Tiap tikungan ada gebetan apa namanya kalo bukan brengsek?” kesal Bayu
“Kalian keliatan care banget sama Bella” ucap Dava menyela perdebatan keduanya
Bayu sedikit terkekeh “Banyak yang lo gak tau Dav” ucap Bayu sambil menepuk bahu Dava
“Gue tau apa yang ada dipikiran lo saat pertama kali ketemu Bella. Dan gue harap pemikiran gue ini salah karena gue percaya sama lo. Gue dukung kalo lo mau serius sama Bella”
Setelah mengatakan itu, Rafa meninggalkan Dava yang termenung ditempatnya. Dia masih berusaha mencerna apa yang baru saja dikatakan Bayu
Apa yang gak gue tahu?
***
Hosh Hosh Hosh
Bella berhenti tepat didepan pintu kelasnya sembari mengatur nafas. Kedua tangannya menumpu di atas lutut sesekali membenahi letak tas punggungnya
Kelas sudah ramai, kedua sahabatnya pun sudah duduk manis di kursi masing-masing. Nampak Nessa yang tengah asik membuat tik-tok. Sedangkan Sasya sepertinya tengah bernyanyi lagu korea yang entah liriknya benar atau tidak
“Lo ngapa dah, pagi-pagi udah keringetan” ucap Nessa yang pertama kali menyadari kedatangan Bella
“Gue lari dari parkiran biar cepet nyampe, takut Miss Inggrid masuk duluan” kilah Bella
Miss Inggrid atau yang kerap dipanggil Miss Ing adalah guru bahasa inggris. Bukan guru killer sebenarnya,bahkan ia adalah salah satu guru muda disini. Tapi kalau ada yang telat masuk jam pelajarannya maka dia akan mengomel panjang lebar dengan suara yang dimanja-manjakan seperti Syahrini. Sikap centil dan manjanya itu sungguh memuakkan di mata para siswa
“Btw, lo bawa coklat gak hari ini?” ucap Sasya yang sudah melepas earphone nya
“Lo belum puas habisin coklat gue kemarin?” tanya Bella sarkas
Sebenarnya ia ingin mengomel kalau saja Miss Ing belum masuk kelas. White coklat oleh-oleh dari Pram ludes dimakan Sasya. Padahal dia saja baru makan dua. Kalau saja bukan sahabat sudah Bella buang ke rawa-rawa
***
Kringngng…
Bel istirahat berbunyi tanda semua siswa dapat pergi kekantin untuk mengisi perut. Tidak semua karena ada beberapa siswa yang membawa bekal dari rumah. Seperti Bella contohnya
“Lo gak kekantin Bell?” tanya Sasya setelah selesai membereskan peralatan tulisnya
“Gue bawa bekal” ucap Bella sambil mengeluarkan kotak bekalnya
“Kalo gitu kita kekantin dulu. Nih si perut karung udah gak sabar” ucap Nessa sambil melirik Sasya kemudian melenggang keluar kelas
Bella hanya tersenyum kecil, kalau urusan makan memang Sasya nomor satu. Menghiraukan kedua saghabatnya yang sepertinya tengah berdebat, Bella mulai menyantap nasi goreng dihadapannya
Tiba-tiba ada yang meletakkan satu kotak susu dihadapannya. Reflek ia mendongak melihat si pelaku
“Dava?”
“Buat lo, diminum ya” ucapnya sambil tersenyum tipis
“Kenapa bisa di sini?” tanya Bella berusaha mengendalikan ekspresinya
“Gue gak liat lo dikantin, tanya Nessa katanya lo bawa bekal” ucap Dava sambil melirik kotak bekal Bella yang isinya tinggal setengah
“Oh thanks ya” ucap Bella tersenyum tulus hingga mampu membuat Dava terpesona untuk beberapa saat
“Buat sendiri?” tanya Dava melirik nasi goreng Bella
Menyadari arah pandang Dava, Bella kemudian mengangguk
“Lain kali buatin buat gue ya” pinta Dava yang sukses membuat Bella tersedak. Buru-buru ia meminum susu yang tadi di bawa Dava karena ia belum mengeluarkan airnya
“Bentar lagi bel masuk. Gue ke kelas duluan. Oh ya lain kali bales ya kalo gue chat” ucap Dava sambil mengacak rambut Bella
Deg
Astaga jantung gue
------------------------------------------------------
TBCLove you all😘
KAMU SEDANG MEMBACA
ARABELLA
Teen Fiction"Jadi ini alasan kamu ngajak aku kesini" lirih Bella seraya tersenyum kecut "Sekuat apapun aku berusaha untuk bertahan, nyatanya aku tetap dipaksa untuk menyerah" lirihnya Bella berbalik dan bersiap melangkahkan kaki telanjangnya. Namun, sebelum pe...