O3

781 132 20
                                    

Sesuai saran Soobin, ketiga lelaki itu awalnya mengajak Soobin untuk menjelajahi hutan untuk mencari Jaemin.

Tapi si tinggi itu menolak dan malah menyarankan untuk mengajak Renjun ke dalam pencarian mereka.

Huang Renjun, keturunan Cina yang sekamar dengan Soobin.

Ah iya, SMA ini memiliki asrama. Setiap kamar akan terisi empat orang murid.

Ketika ditanya kenapa, Soobin menjawab bahwa Renjun memiliki pengalaman menjelajah wilayah berhantu.

Bukan Junkyu yang sudah dijamin sama sekali belum berpengalaman.

Eh, kok bernada, ya? Hehe~

Dan sekarang, mereka bertiga sedang berada di depan kamar Renjun.

Tok tok tok!

"Permisi, Renjun, maen yook~"

Tak lama, ada seorang lelaki dengan kaos kebesarannya yang membuka pintu. "Masuk," katanya mempersilakan.

"Anjir, pendek." Bisik Hyunjin kepada Junkyu. Yoshi langsung menabok punggung Hyunjin pelan.

"Untung anaknya gak denger," gumam Yoshi pelan pada dirinya sendiri.

"Ini... kalian bener mau ke Hutan itu?" Renjun membuka suara, mengindang perhatian dari ketiganya.

Mereka mengangguk serempak. "Iya, emang kenapa?" Tanya Yoshi kebingungan.

Soalnya, Renjun bertanya dengan nada yang sedikit... speechless.

"Ya... gapapa, sih. Tapi di Hutannya banyak penunggu, bahaya." Lanjut Renjun.

Yoshi merotasikan bola matanya, "Iya bahaya kalo kita ganggu. Lagian, emang tempat kayak gitu justru jadi sarang setan." Katanya.

Jika Yoshi dan Renjun sedang mengobrol, maka ada Hyunjin dan Junkyu yang kepo dengan isi kamarnya.

Junkyu yang sedang melihat-laihat langsung mendekat Hyunjin saat melihat sesuatu di atap kamar.

"Jin, itu apaan?"

Mata Hyunjin memperhatikan arah jari telunjuk Junkyu. Lalu matanya langsung membola terkejut.

"Kok kayak—"

"Kyu, Jin, ayo. Kita jalan nanti malem," ajak Yoshi. Secara tidak sadar, pemuda Jepang itu memutus obrolan kedua orang itu.

Ketiganya keluar setelah mengucap terimakasih pada Renjun. Lalu, mereka berkumpul di kamar Yoshi.

"Sadar gak, sih? Tadi gue pas duduk di deket Renjun, gue ngerasa hawanya beda."

Junkyu mengangguk, "Hooh. Boneka yang ada di pojok kasurnya Renjun juga kayak ngeliatin gue daritadi," imbuhnya sedikit menggebu.

"Boneka? Perasaan gak ada boneka di sana."

𝘄 𝗵 𝗮 𝘁  | 00line ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang