Mengapa ia harus kembali di saat ia sudah mendapatkan kehidupan baik.
Meira merasa tak menyangka jika kehidupan pertama yang ia jalani hanyalah kisah fiktif dari sebuah novel.
Apakah hidupnya selama bertahun-tahun hingga akhir yang ia dapatkan hanya...
Typo bertebaran harap memberi tanda jika terdapat!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gedung-gedung tinggi, kendaraan beroda dua hingga beroda empat, serta para pejalan kaki terlihat dari balik jendela. Semua itu tak luput dari indra penglihatan gadis cantik yang kini sedang duduk bersandar dikursi penumpang bus dengan buku yang berada dipangkuannya.
Kegiatan menikmati indahnya pemandangan jalanan kota yang padat harus terhenti saat gadis cantik itu menyadari bahwa bus yang ditumpanginya sudah sampai dihalte yang ia inginkan.
Setelah membayar gadis cantik itu melangkah turun dari bus, namun ia menyempatkan diri untuk berterima kasih pada sang supir karna sudah mengantarkan dirinya dengan selamat.
"Kak Gris apakah itu kau?" Suara imut anak kecil membuat Griselle menunda langkah kakinya. Griselle menengok kearah asal suara itu, terlihat seorang anak laki-laki dengan tubuh kurus dan pakaian yang begitu lusuh, wajahnya terlihat imut dan tampan meski kulit anak itu terlihat kusam karna tidak terawat.
Griselle sedikit menekukan kedua kakinya guna menyamakan tinggi anak laki-laki itu, dengan senyum lembut yang tidak pernah pudar sejak ia menyadari anak laki-laki dihadapannya ini.
"Hai anak tampan. Bagaimana Elenio tau kalau ini kak Gris?" Dengan lembut Griselle bertanya pada Elenio sembari menyempatkan untuk menyapa si kecil tampan.
"Halo kak Gris." Sapa Elenio
"Tentu dari seragam yang kakak pakai, tidak ada gadis lain yang turun di halte ini dan memakai seragam sekolah seperti yang kakak pakai selain kak Gris. Awalnya aku kurang yakin kalau gadis cantik yang turun dari bus adalah kak Gris, karna penampilan kakak yang berbeda. Namun setelah melihat postur tubuh dan seragam yang dipakai akhirnya aku yakin kalau itu adalah kak Gris, jadi aku menghampiri kakak." jelas panjang Elenio.
"Kak Gris, ada apa dengan kakak? Mengapa penampilan kakak berubah? Aku hampir tidak mengenali kak Gris saat melihat penampilan kak Gris saat ini." Elenio kembali berucap.
"Oh benarkah? Jadi Elenio tidak menyukai penampilan kakak saat ini yah." Mendengar ucapan itu membuat Elenio gelagapan. Griselle adalah seseorang yang sangat berharga bagi Elenio, orang yang pertama membuatnya merasa bahwa dirinya juga memiliki keluarga, orang pertama yang memberikan Elenio kasih sayang, orang pertama yang bersikap lembut pada Elenio.
"Tentu tidak. Penampilan kak Gris sangat cantik, bahkan Elenio tidak bisa mengalihkan pandangan Elenio dari kak Gris." Dengan lantang Elenio menjawab. Tentu saja mendengar ucapan itu Elenio membantah.
Mendengar itu senyum lembut dibibir Griselle semakin lebar hingga memunculkan lesung pipit, membuat senyuman Griselle semakin terlihat manis.
