Part 1

3.2K 244 5
                                    

Hai, saya hanya ingin menyampaikan beberapa point penting dalam cerita ini sebelum kamu mulai membacanya.

Cerita ini bukan karya asli milik saya, disini saya hanya meremake salah satu karya milik Santhy Agatha yang berjudul “Brown Afternoon-Perjanjian Hati” dengan pairing HYUCKREN.

Disini Donghyuck/Haechan akan berperan sebagai “Kevin” dan Renjun akan berperan sebagai “Nessa

Terakhir, saya meremake cerita ini bukan ke dalam bentuk Yaoi tapi saya meremakenya ke dalam bentuk GENDERSWITCH.

Terima kasih dan selamat membaca.

Renjun menangis, sungguh-sungguh menangis mendengarkan alunan lagu itu dari pemutar musik miliknya. Hujan turun dengan derasnya di luar, tetapi sederas apapun hujan itu tak akan bisa mengalahkan derasnya darah yang mengalir dari hatinya yang remuk redam. Dihancurkan begitu saja oleh kekasihnya, tanpa ampun.

Ingatannya melayang pada sore yang berhujan. Saat itu hanya ada dia dan Jaemin, kekasihnya.

“Kita sudah tidak boleh bertemu lagi.”

Renjun mengernyit dan mendongak menatap Jaemin yang lebih tinggi darinya. “Apa maksudmu?”

"Aku sudah tidak bisa menemuimu lagi Renjun, maaf."

“Kenapa Jaemin?” Renjun mulai gemetaran, menyadari bahwa semua ini benar-benar nyata.

“Kau tahu kenapa, aku sudah tidak kuat lagi dengan desakan ibuku dan sebagainya. Maafkan aku Renjun, aku sudah menerima pertunangan dengan Wonhee. Selamat tinggal.”

Hanya seperti itu, tanpa penjelasan apa-apa, tanpa pelukan perpisahan, dan Jaemin pergi meninggalkan Renjun dengan hati hancur.

(✿❛◡❛)


Dua Tahun Kemudian.

Suara bel di taman kanak-kanak yang indah itu berbunyi. Renjun segera mengatur agar semua murid-muridnya duduk dengan rapi dan berdoa. Sangat susah mengatur anak-anak TK yang begitu aktif dan tak bisa duduk diam itu, tetapi Renjun senang, karena mereka adalah sekumpulan bocah tanpa dosa yang penuh rasa ingin tahu dan kegembiraan murni dalam memandang dunia.

Selesai berdoa, anak-anak berjalan dengan rapi menyalami Renjun lalu berhamburan menuju orang tua mereka masing-masing yang sudah menunggu di luar. Renjun merapikan tas-nya ketika ketukan di pintu mengalihkan perhatiannya.

“Selamat siang ibu guru, jemputan sudah datang.”

Renjun tersenyum, menatap laki-laki yang berdiri di pintu ruang kelasnya dengan tatapan jahilnya.

“Selamat siang juga, apa yang kau lakukan di sini siang-siang Chenle?” sambil meraih tasnya, Renjun menghampiri sang adik yang kini telah tumbuh dewasa menjadi seorang lelaki yang begitu tampan.

“Aku tidak sengaja lewat sini sepulang mengantar teman kampus dan menyadari bahwa aku lewat taman kanak-kanak tempat kakak mengajar. Jadi, kupikir ada baiknya aku menjemput kakak daripada kakak harus naik angkot.”

[Brown Afternoon] Perjanjian Hati || HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang