After Marriage - Hyunlix√

-23-

•konflik•
.

.
.
.

Menutup pintu mobil setelah berhasil keluar dan memarkirkan kendaraan di parkiran kampus.

Rasanya sudah lama sekali tidak merasakan kelegaan di pagi hari seperti ini.

Hari bahagianya tinggal menghitung hari saja.

Tak menyangka, beberapa hari kedepan ia sudah memiliki status baru sebagai pasangan hidup seorang hwang hyunjin.

Senang, karena felix pun mulai menyukai calon suami nya itu.

Felix tidak sabar lagi menunggu hari bahagianya tiba.

Felix berjalan melewati sepanjang koridor menuju kelasnya.

Sepanjang jalan orang-orang seolah memperhatikan felix, entah dengan tatapan risih ataupun jijik bahkan ada juga yang menatap dengan tatapan hina.

Felix heran, ada apa? Mengapa semua orang menatap aneh padanya? Apa yang salah?.

Tapi tak kunjung bertanya, meskipun penasaran, felix tetap cuek dan langsung masuk kedalam kelas.

"selamat pagi" sapa felix ceria seperti sebelum-sebelumnya.

Tapi dikelas pun serupa, banyak yang menatap felix dengan tatapan miring.

Menelanjangi felix lewat tatapan beragam.

Menelisik penampilan felix dari atas hingga bawah, tak tersisa se inci pun.

Felix bertambah bingung, namun ia tetap masuk dan menuju meja belajarnya mengabaikan tatapan semua orang yang masih menjadikan felix sebagai pusat objek paling menarik pagi ini.

Baru ingin duduk di kursinya. namun atensi felix tertuju pada papan tulis.

disana begitu banyak terdapat foto saat felix memasuki hotel bintang lima tempat dimana dirinya melarikan diri saat akan di jodohkan dengan hyunjin.

Dari foto ketika felix masuk ke hotel.

memesan kamar di resepsionis.

menuju lift.

masuk ke kamar.

foto seorang pria bertopeng dengan kemeja putih berdasi kupu-kupu dengan postur tubuh cukup tegap berdiri di depan kamar felix.

Foto saat felix menarik kerah leher pria itu masuk ke kamarnya.

Semua nya.

Dibawah foto-foto itu bahkan tertulis "jalang, mungkin dia memang bisa di pakai semua orang".

Felix maju ke depan kelas, abaikan sorak sorai penuh hinaan yang di tujukan teman sekelas kepadanya, merobek dengan cepat gambar-gambar memalukan itu.

Ambil penghapus lalu menghapus tulisan yang entah tulisan siapa.

Samar felix mendengar bisikan...

"kasian banget ya kak minho, ternyata pacarnya jual diri".

"gila sih nggak nyangka felix murahan banget".

"pelacur ternyata, pantes sih gatel banget setiap deket-deket sama kak minho".

"enak dong minho punya pacar yang udah jago di ranjang".

"STOOOOOP!!!!!!". Tak tahan, akhirnya felix teriak, pegangi kedua sisi telinga nya.

Felix menangis. Ini hari terburuk di hidupnya.