PAGE 4

30 6 0
                                    

Daeyeol tertawa saat mendengar cerita lucu Jangjun.

"Sungguh? Kau melakukan itu di stasiun TV?"

"Aku tidak bohong. Saat itu aku masih berstatus karyawan baru."

"Hahaha aku tidak menduga kau bisa seceroboh itu dulu.", Daeyeol masih terbahak.

Jangjun menyesap teh jahenya perlahan menyadari ia sudah keluar terlalu lama.

"Hyung, kau tutup jam berapa?", tanyanya.

"Saat tidak ada pembeli aku akan tutup."

Jangjun mengangguk dan langsung menyadari sesuatu.

"Tunggu.. Hanya aku disini, apa kau masih buka karena aku?"

Daeyeol terkekeh, "Kau kemari sebagai teman. Aku bisa menjamu temanku sekaligus menunggu pelanggan bukan?"

"Cerdas juga.", gumam Jangjun.

"Terimakasih.", sahut Daeyeol menaikkan alisnya.

"Hyung yang benar saja.."

"Kau bergumam di hadapan orang paling peka di Korea."

Jangjun menatapnya aneh, "Baiklah maaf. Lainkali aku akan meneriakannya saja."

"Kau ini, hahaha."

Ia menarik nafasnya dalam, "Sepertinya aku harus pulang sekarang."

"Ah benar, kau harus masuk kerja kan besok? Lebih baik beristirahat meski kau tidak bisa tidur."

"Kau juga mengalami itu?"

"Sering.. Sangat sering bahkan."

Jangjun mencondongkan badannya, "Lalu apa yang kau lakukan?"

"Hmm.. Tidak ada.", Daeyeol menjawab santai, "Hanya menatap langit dan membayangkan hal - hal menyenangkan yang mungkin terjadi."

"Itu ide yang cemerlang. Kurasa aku harus mencobanya."

"Tapi ingat untuk pergi tidur saat kau benar mengantuk."

Jangjun mengangguk lagi sebelum beranjak keluar.

.

.

Hampir tengah malam saat Jangjun kembali ke apartemennya.

"Kuharap Sungyoon hyung sudah tertidur.", gumamnya pelan.

Ia berusaha sebisa mungkin tidak menimbulkan suara.

Namun langkahnya terhenti saat melihat Sungyoon yang tertidur dalam posisi duduk di hadapan laptopnya.

"Hyung ini.."

Jangjun memasuki kamar Sungyoon perlahan, ia menyingkirkan laptop tunangannya dan mengangkatnya ke tempat tidur.

Beruntung tubuhnya kuat jadi ia bisa dengan mudah mengangkat Sungyoon.

"Jangjun~ah.. Itu kau?", lirih Sungyoon.

"Iya hyung ini aku."

"Untung saja kau pulang. Aku.. merindukanmu.."

Jangjun hanya bisa menghela nafasnya, tunangannya selalu melantur saat kelelahan begini.

"Sudah ya hyung, tidurlah. Aku akan membangunkanmu besok."

Saat ia berusaha menidurkan Sungyoon, tiba - tiba tubuhnya ditarik olehnya.

"Hyung..", Jangjun berusaha meloloskan diri dari pelukan Sungyoon.

"Aku sungguh rindu padamu.. Maaf.. Aku benar mencintaimu."

"Hngg.. Aku tahu hyung. Sudah ya, sekarang tidurlah."

Sincerity PlatterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang