{BOLEH KALIK JEMPOLNYA PENCET FOLLOW SEBELUM BACA}
Kedatangannya ketanah air karna suatu tujuan, tak pernah ia sangka akan membuat ia mengalami suatu dilema setelah berbaur didalamnya.
Pilihannya yang memulai kehidupan dengan patokan kalimat 'close...
[Sebelum scroll, ringanin jempolnya untuk vote dulu dong!]
welcome dilapak ini dan enjoy dalam membaca, silahkan kalian berimajinasi untuk tokoh. Ini cerita pertama di akun ini, karna akun lama udah lupa pass. Yang baca boleh kenalan dong, kalian bisa sapa aku dengan 'i'👋
🍎🍎🍎
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak ada yang benar-benar dimulai, karna semua tentang akhiran. Bagaimana hasil akhir dari suatu perjalanan! 🍎nona_apple
2. Mulai 🍎
Pagi menyapa tidur si cantik Trea, setelah semalaman hamper 2 jaman sang daddy mengomelinya, bayangkan ia tidur di jam 00.30, berbagai alasan ia berikan untuk menghindar dari omelan, rencana awal untuk tidak mengangkat panggilan telepon, ia urungan takut sang daddy membatalkan izin ia bersekolah umum, kan bisa gawat kalo batal, sedangkan semua telah ia susun rapi untuk ia goes to school.
Sekilas percakapannya dengan sang daddy
"senang bisa bebas little girl?" suara bass langsung terdengar setelah ia mengangkat telpon.
"daddd!" rengekan itu yang bisa ia balas dengan bibir yang mengerucut
"daddy telah ingatkan Trea, jangan sembarangan untuk keluar, sebelum daddy memastikan semuanya aman"
"aku hanya bosan dad, sekalian pergi untuk lebih tau sekitaran tempat ku sekarang"
"apakah kamu izin sebelum keluar,little girl ?" pertanyaan skak itu membuat Trea mengigit bibirnya.
"tapi dad..."
"apa Trea? kamu tetap salah"
"yeah fine, I know. Aku tau aku salah,but i just follow what dad taught , dad said lebih baik meminta maaf dari pada meminta izin, so, sowwry daddy" jelasnya dengan cicitan di kalimat ujungnya.
Sedangkan pria di sebrang telpon terdiam mendengar ucapan sang putri, memijit pelan pangkal hidungnya. Skak, kalimat sang putri tidak sepenuhnya salah, tapi ia tak menyangka kalimat yang ia ajarkan akan menjadi boomerang sendiri baginya.
'huhh, this is my fault ' gumam lirih disebrang sana
"okay, daddy akui itu Trea, tapi tetap saja bla bla bla" Jadi mau tidak mau, omelan itu menjadi pengantar tidurnya.
Okay kembali ke pagi ini, gadis bermanik biru itu segera bangkit menuju kamar mandi, lalu setelah itu menatap sebentar semua yang telah ia siapkan untuk ia goes to school pagi ini.
Seragam panjang. Baju panjang, rok panjang, dan penutup kepala seperti ninja.
not bad, lets go to start
Lalu segera ia gunakan setelah sebelumnya menerapkan bodycare nya, menatap di cermin full body di depannya.
seperti ada yang mengganjal batinnya saat menatap di cermin
