11.

1.4K 127 27
                                    

Semua foto dari pinterest!!!

Semuanya memang terjadi begitu tiba-tiba dengan penyesalan yang luar biasa, waktu itu Jonas memang sudah berencana pergi ke Surabaya untuk mendatangi alamat yang Siona beri sebagai alamat orangtua wanita itu.

Ia pun tidak tahu pasti alasannya apa kenapa bisa begitu repotnya pergi ke Surabaya hanya untuk menarik simpati wanita itu, disaat ia bisa melupakannya dan mencari wanita baru yang pasti sudah mengantre panjang untuk ia pilih sebagai pasangan hidup atau hanya main-main sebentar.

Tekadnya sudah bulat, ia mengajak Vincent untuk menemani karna tidak mungkin ia pergi sendiri. Hubungan keduanya memang sangat akrab dan dekat mungkin kesamaan tahun kelahiran menjadi faktor utama, mereka begitu cocok satu sama lain sebagai teman, sahabat, bahkan saudara.

Awalnya semuanya berjalan sesuai semestinya, mereka sampai di Surabaya pada subuh dihari Jumat, sengaja mengambil perjalanan malam, mampir ke pom bensin dimana mereka membersihkan diri dan bersiap sebelum menuju alamat yang Siona beri dan ternyata disana hanya ada bangunan tua bekas sekolah dasar yang hampir belasan tahun tidak digunakan.

Merasa ditipu, kesal, marah, malu, kenapa bisa ia dipermainkan? Jonas baru kali merasakan hal tersebut, perjalanan jauh mereka begitu sia-sia. Jonas memaksa untuk pulang ke Jakarta disaat Vincent berkali-kali meminta untuk melipir ke penginapan untuk tidur dan mengisi energi sejenak, baru besoknya mereka pulang ke Jakarta.

Tapi Jonas menolak, kondisi emosinya  sedang tidak bagus membuatnya tidak mau mendengarkan atau berpikir panjang, karna tidak mau ribut dengan sahabat baiknya, Vincent pun menurut, mereka akhirnya pulang dihari Jumat siang harinya.

Namun emosi Jonas yang tidak terbendung membuatnya bertindak bodoh melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, Vincent tidak melarang karna pria itu terlelap damai, waktu berangkat ia yang kebagian menyetir penuh, ia kuat karna memang sudah biasa, makannya sekarang Vincent tertidur pulas.

Beberapa saat Vincent sedikit terbangun, matanya mengedip beberapa saat namun naasnya tepat saat ia baru saja bangun matanya harus kembali tertutup dengan kondisi tubuh yang mengenaskan karna bagian mobil tempatnya duduk rusak parah karna menabrak beton pembatas, makannya Jonas baik-baik saja, hanya syok berat namun fisiknya tidak mengalami luka.

Setelah itu rasa sesal yang luar biasa hebat tidak kunjung hilang, padahal Vincent sudah berkali-kali berkata jika semua ini memang sudah takdir dari Tuhan, bukan salah pria itu, tapi tetap saja Jonas merasa semua ini itu salahnya.

Dan ada kalimat dari sang sahabat yang terus terngiang dikepalanya tentang Siona. "Heh! Udah ketemu sama Mba Sio?" Mereka berada didalam kamar inap tempat Vincent dirawat, kerusakan pada sumsum tulang belakangnya membuat pria itu tidak bisa melakukan apa-apa dengan kedua tungkainya, lumpuh total.

Jonas menggeleng lemah, ia tidak tahu sebenarnya dirinya boleh marah atau tidak pada Siona, tapi jika mengingat wanita itu ia merasa kesal, dipermainkan, dan juga merasa jika bukan karna Siona pasti Vincent masih bisa berjalan dengan sehat bahkan berlari dengan cepat.

"Dia pasti mikir kalo semua ini salah dia, lo harusnya bilang sama dia Jon. Ini bukan salahnya Mba Siona atau salah lo, ini emang takdir dari Tuhan buat gue, jangan ngerasa bersalah, toh gue baik-baik aja sampe sekarang.

Ngomonglah sana sama Mba Sio, mentalnya juga pasti ngga baik-baik aja, Jon. Kasian, dia pasti ngga fokus sama hidupnya, disaat seharusnya ngga gitu, sana ngomong! Lo juga, sana pergi kerja lagi, disini mulu! Udah ngga laku lo?" Itulah Vincent, dari hari dimana ia harus merasakan mati rasa pada kedua kakinya, ia terus tersenyum, bercanda tanpa henti padahal ia sangat boleh menangis meraung-raung namun tidak pria itu lakukan, untuk menjaga perasaan orang-orang disekitarnya.

Pose (BlackVelvet) #FAKEINSTAGRAM [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang