Dark Side

CH 4

Pair : Eunhae/Hyukhae

Warning : Typo!!!

●
●
●

“Dokter Park?”

“Sebentar”

Setelah menunggu berjam-jam lamanya akhirnya Park Jungsoo keluar dari ruang operasinya.

Sekali lihat, Jungsoo bisa tahu kalau 2 orang yang menunggunya di depan ini bukanlah keluarga dari pasiennya. Jungsoo memilih menemui keluarga pasien terlebih dulu, barulah menemui Yunho dan Siwon.

“Ada apa tuan-tuan ingin menemuiku?”

Siwon mengeluarkan lencana polisinya. “Ada beberapa hal yang harus kami tanyakan padamu, mohon kerja samanya”

“Baiklah. Ada yang bisa kubantu?”

“Apa benar kau baru saja melakukan operasi transplantasi jantung?”

“Ya, benar”

“Apa semuanya berjalan sesuai prosedur, dokter?”

“Tentu saja, jika tidak itu akan melanggar kode etik. Izinku bisa ditarik”

Yunho yang sejak tadi diam, akhirnya berbicara. “Maaf, bisa kami tahu siapa yang sudah menjadi sukarelawan memberikan jantungnya? Bukankah tidak masuk akal ada orang yang mau menukar nyawanya dengan kematian?”

Saat melihat wajah Jungsoo, Yunho merasa tidak asing. Mereka seperti pernah bertemu.

~Dark Side~

Saat ini Jaejoong sedang mengawasi Donghae membuat buket bunga. Donghae memiliki bakat untuk merangkainya, hanya saja terkadang Jaejoong bingung dengan pemilihan bunganya.

Bisa-bisanya dia menggabungkan bunga Geranium dan Baby Breath. Dari segi jenis dan makna, kedua bunga itu bertolak belakang.

“Donghae-ya, kau paling suka bunga apa?”

“Mawar, hyung”

“Lalu, kenapa kau tidak mencoba merangkai mawar terlebih dulu?”

“Aku ingin mencoba sesuatu yang baru. Bagaimana, hyung?” Donghae menunjukkan hasil karya pertamanya.

Jaejoong tersenyum kecil. “Sebelum aku menjawabnya, aku ingin bertanya satu hal padamu. Apa kau tahu arti dari kedua bunga itu?”

“Eung.... tidak”

Jaejoong mengambil buket bunga tersebut. “Geranium melambangkan keegoisan. Sedangkan Baby Breath melambangkan cinta sejati. Menurutmu, apa keegoisan dan cinta bisa berjalan bersama?”

“Tidak”

“Tentu. Karena kalau kau mencintainya, kau tidak akan bertindak egois. Cinta sejati tidak akan mementingkan diri sendiri”

“Jadi... aku salah ya, hyung?” wajah Donghae berubah sedih.

“Tidak, Hae-ya. Caramu merangkai bunga sangat terampil. Aku bahkan berpikir kau sering melakukannya. Tapi, begitu melihatmu memilih bunga, aku yakin kau baru pertama kali melakukannya-...”

“...-Merangkai bunga bukan hanya sekedar mencocokkan warna atau bentuknya. Kau harus memahami arti dari setiap bunga karena mereka bisa mencerminkan perasaanmu. Itulah kenapa kami para florist selalu bertanya untuk apa bunganya dibeli”

“Ahh.. aku mengerti sekarang”

“Jadi, bagaimana kalau kita mengubah pelajaran hari ini?”