16. gejolak emosi

86 9 8
                                    

Kaito terdiam dengan pikiran kacau di kamarnya. Ia tidak pernah mengira kalau ayahnya dengan ayah Gakuroi pernah menjalani hubungan pernikahan.

Ia memang memiliki dugaan bahwa hubungan mereka bukan hanya sekedar rival belaka.

Tapi ia tidak pernah menduga kalau mereka akan memiliki hubungan seperti itu!!

Tapi dari pada itu...

Sebenarnya Kaito tidak terlalu frustasi saat mendengar bahwa mereka memiliki hubungan yang sudah pada tahap pernikahan.

Karena saat mendengar fakta itu dari kepala sekolah ... Sebenarnya selain rasa ketidak percayaan ... Ada perasaan lain..

Seolah-olah ... Ia merasa bahwa hubungan mereka memang pasti pernah berada di tingkat itu.

Seolah-olah... Mereka memang seharusnya bersama hingga ia bahkan tidak bisa membenci fakta itu.

Tapi dari pada itu.

Yang lebih ia pikirkan sebenarnya adalah masalah yang satunya.

Bagaimana ayahnya mengetahui ia mencari informasi diam-diam? Dan siapa yang membantu juga memberitahu ayah?

Padahal ia sudah yakin kalau ia sudah menyembunyikan semuanya dengan baik dari pengawasan ayahnya dan paman Nagisa.

Lalu siapa?









Ritsu?

Tidak. Dia tidak ada di ponsel generasi selanjutnya dari murid kelas pembunuh.








Lalu siapa?







Tunggu ...







Ayah dan semua temannya di SMP memiliki Ritsu yang ada pada ponsel mereka.

Maka mereka. Generasi seterusnya dari murid-murid kelas pembunuh mempunyai....

"!!!"

Kaito segera mengambil ponselnya dan menatap tajam pada layar hitam tersebut sebelum berucap.

"Riska ... Itu kamu kan?"

Layar ponsel hitam itu kemudian menyala dan menampilkan sebuah gadis virtual berambut pink dengan kuncir dua di rambutnya tengah menunduk lesu.

"Ka-kaito-"

"JAWAB PERTANYAAN KU RISKA!"

Riska yang mendengar sentakan itu semekin menunduk. Ia sebenarnya merasa bersalah karena menghianati kepercayaan Kaito.

Tapi itu adalah perintah dan permintaan dari Karma dan Ritsu yang tak lain adalah senpai nya.

Ia tidak bisa berbuat apa-apa saat keduanya meminta hal tersebut kepadanya. Ditambah Nagisa juga ikut memintanya.

Ia kalah tiga suara dan akhirnya menuruti permintaan ketiganya....

"Maaf Kaito..."

Kaito mengusap wajahnya kasar. Ia tidak curiga kepada Riska karena ia (Riska) pernah berjanji untuk tidak pernah mengkhianatinya.

Tapi sekarang apa? Semua hal yang ia cari gagal ia dapatkan karena gadis virtual yang hidup di ponselnya ini!!

Sebenarnya, ini juga salahnya karena terlalu mempercayai Riska.

"Aku tidak mau mendengar alasanmu untuk saat ini. Sekarang, kau pergi dari hadapan ku!!"

Riska yang mendengar itu melebarkan kedua matanya tidak percaya, "Kaito.. aku benar-benar minta maaf. Aku tidak pernah berniat-"

Reoccur? || A New GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang