15. dua pertemuan

105 12 53
                                    

Kaito Kini menatap pria di depannya dengan curiga. Bagaimanapun, tidak mungkin seorang kepala sekolah terhormat semacam Asano Gakushuu itu pergi ke atap untuk kabur dari pekerjaan.

Pastinya... Ada suatu hal yang akan ia lakukan dengan dirinya kan?

"Ada yang bisa saya bantu pak?" Tanya Kaito setelah jengah di diamkan bermenit-menit.

"Kau tipe yang tidak sabaran ya. Sama sepertinya.." ucap Gakushuu dengan gumaman di kalimat terakhir.

Kaito yang paham siapa yang dimaksud menaikan sebelah alisnya, "jika tidak ada yang perlu dibicarakan saya per-"

"Jauhi Gakuroi."

Ucapan dari Gakushuu itu mengejutkan Kaito. Apa-apaan ini? Awalnya orang tuanya, lalu paman Nagisa dan sekarang kepala sekolah?

Walau seperti dikatakan seperti itu, sebenarnya wajar apabila Gakushuu memerintahkan Kaito untuk menjauhi anaknya kan?

"Apa maksud anda..."

Gakushuu masih tanpa ekspresi saat berbicara, "kau sadarkan? Semakin kau dekat dengan Gakuroi. Semakin menderita dia. Jadi lebih baik kau menjauhinya." Saran yang berupa perintah itu kembali berucap yang tentu menyulut amarah Kaito.

Tapi, mau semarah apapun Kaito. Sebenarnya, Ia tidak mempunyai hak untuk membantah karena bagaimanapun...

itulah kenyataannya.

"Aku hanya ingin berteman dengan Gakuroi... " Gakushuu yang mendengar bisikan Kaito itu menyipitkan sedikit matanya.

"Tapi kenapa!? Kenapa kalian semua justru melarang aku untuk dekat dengan Gakuro?!! AKU HANYA INGIN BERTEMAN DENGAN NYA! INGIN BERSAIN DENGANNYA! TAPI KENAPA KALIAN JUSTRU BERSIKAP SEOLAH KAMI TIDAK PANTAS UNTUK BERADA DI DUNIA YANG SAMA!!!" teriak Kaito penuh emosi.

Bukan tanpa sebab emosi Kaito pecah.

Semua hal yang berusaha ia cari tentang keluarganya dan keluarga Asano tidak menghasilkan apapun.

Bisa dikatakan, pencarian yang ia lakukan selama ini menemui jalan buntu.

Yang ia tau hanyalah hubungan ayah dengan Rio-sensei saat masa SMP sangat dekat. Begitupun dengan hubungan ayahnya dengan pria didepannya ini saat masa SMA.

Selain itu. Ia tidak bisa menemukan apupun lagi. Ia sudah berusaha namun hasilnya gagal.

Ini juga hal yang menyebabkan ia tidak memiliki mood apapun selama ini. Perasaan kekosongan dan frustasi memenuhi dirinya.

Awalnya, ia masih bisa menahan semuanya. Tapi sekarang?

Emosi itu pecah karena perkataan dari pria di depannya ini.

Ia membenci dirinya karena ketidak mampuannya.

Tetapi ia lebih membenci ayahnya yang benar-benar tutup mulut dengan semua masalah ini.

Gakushuu yang melihat Kaito sudah mencapai tingkat toleransi nya menghela nafas.

"Ayahmu terlalu berlebihan." Gumaman Gakushuu itu berhasil di tangkap oleh Indra pendengar Kaito.

Kaito mendongak hanya untuk melihat Gakushuu melihat kearah bukit belakang sekolah dengan pandangan yang tidak dapat diartikan oleh Kaito.

"Masalah ini seharusnya hanya milik kami. Generasi selanjutnya seperti kalian seharusnya tidak terlibat." Lagi, ucapan itu kembali terdengar.

Kaito tidak mengerti apa yang tengah di bicarakan oleh pria didepannya ini.

"Ayahmu.. hanya tidak ingin kajadian yang sama terulang kembali."

Reoccur? || A New GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang