Kim Dokja Company

341 59 11
                                    

Selamat Tahun Baru

"Kim Dokja!"

Pria itu mengarahkan kepala pada asal suara, mendapati seorang wanita dengan potongan rambut pendek tengah menatap nyalang padanya. Ia tersenyum kikuk sebelum beringsut pada yang lebih pendek. Ekspresi keduanya sangat kontras dimana yang lebih pendek tidak mengubah tekuk sebal dari sana.

Kim Dokja, pria bersurai legam itu, tangannya terulur sembari mengambil kotak besar dalam genggaman yang lebih pendek darinya.

"Kamu benar-benar, bagaimana bisa meninggalkan wanita sepertiku untuk mengangkat barang seberat ini."

Wanita itu mengeluarkan gerutu sembari melepaskan kotak besar berisi kudapan dan makanan beku pada Dokja. Dia, Han Sooyoung, berjalan mendahului Dokja dengan tangan kosong.

"Yoo Sangah," ucap Sooyoung ketika menemukan wanita bersurai kecokelatan tengah merapikan beberapa barang dalam gazebo. Senyuman terbit dari yang lebih pendek, langkahnya menjadi semakin cepat.

Dokja terkekeh seraya menggelengkan kepala pelan, Han Sooyoung benar-benar berubah jika ada Yoo Sangah.

"Kamu terlambat."

Suara lain datang. Yoo Joonghyuk berjalan dari tempat yang sama dengan Yoo Sangah berada, mulai beringsut pada Dokja sebelum mengambil alih kotak besar dalam genggam sang empu.

"Sooyoung memiliki banyak hal untuk dibeli dan jalanan kota sangat padat," Dokja membalas dengan nada ringan. Sedikit ada sirat heran pada obsidian hitamnya ketika melihat sosok yang lebih tinggi membawa barang bawaannya tanpa harus ia suruh.

Mungkin dia sedang tersambar roh milik Choi Han, hentikan pikiran bodohmu Kim Dokja.

Dokja memperhatikan bagaimana sosok berpunggung lebar itu kini berjalan sejajar dengannya. Ia menemukan bagaimana angin menerpa surai berombak si pria Yoo hingga terbang ringan sebelum kembali pada posisinya.

Dia terkekeh ringan.

"Apa sekarang kamu tersambar penunggu pantai?"

Joonghyuk menatap dengan dahi yang terlipat menjadi beberapa bagian, dia terlihat seperti detektif yang tengah mengintrogasi tersangka saat ini. Pria yang sangat kaku. Dokja hanya menggeleng pelan.

"Aku tidak, hanya saja"

"Hanya saja?"

"Hanya saja ini terlihat aneh. Sejak kapan seorang Yoo Joonghyuk membantuku tanpa aku harus mengeluarkan ratusan kata dari mulutku."

"Aku bertanya-tanya apakah kiamat akan datang sebentar lagi," ucapnya terakhir dengan nada sedikit jenaka.

Ah, benar, semua benar-benar terasa aneh ketika Joonghyuk melakukan hal yang tidak biasa. Yoo Joonghyuk menatapnya tak biasa sebelum menggeleng kepala pelan.

Tak!

"Sakit, bodoh."

Tentu saja Kim Dokja mengaduh. Siapa yang tidak merasakan sakit ketika ubun-ubunmu secara mendadak mendapatkan jitakan mesra. Kim Dokja kini menatap nyalang pada Joonghyuk.

"Cara ini tidak akan berhasil."

"Cara apa?"

Dokja tidak dapat mendengar dengan jelas ucapan kecil milik Yoo Joonghyuk akibat suara deburan ombak yang terus datang. Wajah itu menatap penuh tanya pada yang lebih tinggi.

Joonghyuk meenghela napas sembari mempercepat langkahnya, "Lupakan saja."

Dia meninggalkan Kim Dokja beberapa langkah dibelakang. Memilih bergabung dengan Yoo Sangah dan Han Sooyoung yang masih bertukar cerita satu sama lain.

SelaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang