Meet
•
•
•
•
•
•"Hah.... " sungguh Chenle lelah sekali hari ini, PR yang menumpuk, ekskul yang melelahkan, juga persiapan untuk ujian di tahun akhirnya. Langkahnya lunglai memasuki pekarangan rumah mewah keluarga Jung.
"Lele pulang" ucapnya lesu dan agak menunduk, berjalan dengan lelah dan melewati ruang tamu dengan acuh. "Jung chenle" suara berat milik sang daddy menginterupsi, membuat chenle menghentikan langkahnya.
"Ini calon suami mu" chenle dengan spontan mendongak, menatap satu persatu orang yang sedang duduk di sofa ruang keluarganya.
"HAH?!" Teriakan melengking keluar dari bibir mungilnya kala melihat mantan kekasih sang kakak duduk dengan tenang disana. Masih dengan terkejutannya, chenle refleks menarik haechan (sang calon suami) menuju halaman belakang rumahnya.
"KOK HYUNG?!" pekiknya merasa semua ini halusinasi. "Perjodohan" ucap haechan santai sembari mengelus surai lembut chenle. Keduanya larut, haechan yang mengelus rambut chenle dan pemuda manis itu yang menikmati elusan haechan pada rambutnya.
"Mandi lah terlebih dahulu, hyung tunggu disini" ucap haechan membuat chenle mengangguk dan segera melesat pergi.
Haechan menggeleng pelan sembari terkekeh pelan, menyalakan ponselnya kemudian membuka group chatnya dengan teman temannya.
Beberapa menit berlalu, chenle berlari ke arah taman belakang dimana haechan tengah menunggunya. Tak menghiraukan keempat orang dewasa yang terkekeh disana sambil kembali berbincang dengan hangat.
Haechan mengalihkan atensinya ketika mendengar derap langkah. "Hati hati le" peringat haechan kemudian segera menangkap chenle kala pemuda itu kehilangan keseimbangan. "Hati hati chenle" peringat haechan lagi.
"Jelaskan" ucap pemuda manis itu sembari membuat wajah garang yang mana membuat haechan terkekeh gemas. "Hyung!" kesal chenle ketika haechan hanya terkekeh gemas dengan semua tingkahnya.
Haechan berdehem menetralkan perasaan gemas yang membuncah. Menatap pemuda manis didepannya dengan intens. "Seperti yang Hyung bilang tadi, perjodohan"
Chenle mengangguk paham tetapi kembali menatap haechan tajam. "Kenapa mau di jodohkan dengan lele sih Hyung" ucap chenle.
"Gabut le" jawab haechan dengan wajah tengil membuat chenle memukul dada pemuda itu brutal. "Hyung menyebalkan, jelek, jauh jauh dari lele" ucap chenle yang makin memukul haechan kala mendengar tawa keras haechan.
"Sudah le, nanti tanganmu sakit sayang" ucap haechan sembari menghentikan tangan chenle. Sedangkan pemilik tangan yang haechan pegang tengah mematung "sayang?" gumamnya.
"Kenapa hm?" semburat merah menjalar di pipi hingga telinga chenle. "HYUNG JELEK!!" pekik chenle kesal dengan wajah memerah malu mengundang tawa haechan.
Pemuda tan itu tertawa dengan keras hingga jatuh berguling di rerumputan.
Keempat orang dewasa di ruang tamu tergesa melihat apa yang terjadi kala mendengar pekikan kesal chenle. Sesampainya disana mereka melihat chenle dengan wajah merah dan haechan yang tertawa di rerumputan.
"DADDY! HYUNG MENYEBALKAN" Pekiknya membuat tawa haechan makin keras.
Bahkan kini pemuda tan itu mengeluarkan air matanya. "Daddy! Lihat hyung menertawai ku" adunya pada jaehyun.
Haechan menetralkan nafasnya kemudian berdiri dan membenahi penampilannya.
"Kemari sayang" panggil haechan jahil membuat chenle kembali memerah. "HYUNG JELEK!!" pekikan chenle juga tawa lima orang di sekitarnya menutup hari melelahkan chenle.
KAMU SEDANG MEMBACA
cutie fams (hyuckle)
Fiksi PenggemarHanya perjalanan juga keseharian chenle yang berubah karena adanya perjodohan dengan mantan sang kakak.