Okta berjalan menuruni anak tangga,dan melihat bawah sdh ada yg menunggu nya di meja makan.
"Pagi Okta"sapa bi santi dan juga ka Rizal.
Okta terdiam sejenak, sebelum menjawab sapaan dari Kakanya.
"Hm pagi"sapa Okta dengan jutek,"kamu kenapa sih Okta?"tanya Kaka "pagi pagi udah jadi kulkas" canda kaka.
Okta hanya terdiam saja, "sarapannya udah selesai,ayo berangkat ke sekolah"ajak Kaka pada Okta.
Di perjalanan menuju sekolah, ka Rizal memberi pesan"Okta","hm..."jawab nya, "kalau kamu sdh sampai di sekolah ingat pesan Kaka"jangan terlalu dingin terhadap semua orang" ujar ka Rizal menjelaskan.
Okta hanya terdiam saja saat Kakanya berbicara, seolah olah tidak mendengar apapun.
Sesampainya di sekolah ka Rizal dan Okta turun dari mobil.
"pagi ka ketos" sapa para siswi lain,"pagi juga" jawab ka Rizal.
"Eeehh...coba Lo lihat siapa yang disampingnya ka ketos barusan?" Tanya siswi lain, "entahlah gue juga ngga tau" sahut siswi itu,dan disaat itu pula Okta mendengar ada yg menggibahinya dan juga Kakanya.
Saat Okta mendengarnya Okta memberikan tatapan tajam,kepada sekelompok siswi yang sedang berbicara.
Mereka hanya tertunduk dan terdiam saat mendapatkan tatapan itu, dan langsung pergi dengan ketakutan.
"Tuh cewek tatapannya galak banget deh..."ujar seorang siswi dari kelompok tersebut.
Ya seperti itulah Okta gadis dingin dan juga galak,sekali kena tatapannya maka kalian bisa terbunuh dengan tatapannya itu.
"Serem banget tu cewek"ucap seorang siswi yg sedang lewat.
Sesampainya di ruang kepala sekolah, Okta dan Kakanya memasuki ruangan tersebut.
"Pagi pak" sapa ka Rizal "pagi juga nak" sahut pak kepala sekolah.
"Pak kenalin ini adek saya namanya Okta Ayunda bisa dipanggil Okta, dia murid pindahan baru pak" ucap ka Rizal menjelaskan
"oo... Murid baru... Kelas berapa nak?" Tanya kepala sekolah,
"10 pak" sahut Okta dengan nada dingin."Oo... "Sahut Kepala sekolah, "oh iya Rizal adek kamu punya prestasi apa? " Tanya Kepala sekolah "kurang tau saya pak" sahut ka Rizal dengan malu; " kamu punya prestasi apa nak? " Tanya Kepala sekolah pada Okta.
"Saya suka ikut olimpiade matematika pak" sahut Okta dengan ketus,
"Yaudah kamu masuk kelas 10 MIPA 1 ya... " Ucap pak kepala sekolah "nanti kamu masuk bareng sama wali kelas kamu ya..."ucap kembali pak kepala sekolah.Tak lama kemudian seorang guru wanita pun memasuki ruangan, "ini siswi pindahan baru dia masuk di kelas ibu" ucap pak kepala sekolah "o... Baik pak sebentar lagi saya masuk kelas" sahut guru wanita itu.
Saat di jalan menuju ke kelas guru wanita itu bertanya pada Okta," umur kamu brp nak?" Tanya guru wanita tersebut Okta hanya terdiam saat mendengar pertanyaan dari wali kelas nya.
Alhasil ka Rizal lah yg menjawab pertanyaan dari wali kelas Okta tersebut, "umurnya 16 thn Bu" jawab ka Rizal "masih muda dia adek kamu Rizal ?" Tanya kembali guru wanita itu;
"iya Bu dia adek saya " jawab ka Rizal " tapi bu tolong rahasiakan tentang ini ya Bu..." Sambung ka Rizal.Guru itu mengganguk paham " kok diem aja adek kamu Rizal?" Tanya kembali guru itu dengan penasaran.
"oh... Dia orangnya dingin bu kalau di tanya pasti gak di jawab,sama aja bu dia gak ada bedanya sama kulkas" canda ka Rizal sambil tertawa.
"Oo ... Berarti bisa ibu buat minuman di Okta ya ? Kan kata kamu kulkas " canda guru itu, Okta pun mulai kesal dengan ucapan Kakanya dan juga wali kelasnya ; " Yaudah Rizal kamu kembali aja ke kelas" ucap guru tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Senyumanmu
Teen FictionBismillahirrahmanirrahim Ada unsur rumus ya sebagian aku usahakan ada. "Diam bukan berarti tidak bisa bertindak!! " ucap Okta dengan keras. hai kenalin gue Azka Maulana Kapten Basket di SMA Cerdas Bangsa. Azka memiliki tubuh dengan tinggi 183 cm...