Sementara itu Okta cukup sibuk menata beberapa barang untuk dibawa menuju panti asuhan.
Dia sangat kelelahan karena menyiapkan semua barang, "a Izal, kak Sheo, ini semua udah aku susun yaa nanti tinggal di masukin ke mobil aja " Ucapnya sambil memegang sebuah boneka yang akan di berikan kepada anak-anak panti asuhan.
Rizal dan Sheo membalas dengan anggukan.
Mereka pun memasuki mobil dan jalan menuju ke panti asuhan, saat di mobil tiba-tiba handphone Okta berdering. Ia pun menjawab telpon dengan mengucapkan salam, "Halo Assalamualaikum" Okta mengucapkan salam kepada penelpon itu. Sedangkan si penelpon hanya terdiam, lalu ia menjawab "waalaikumussalam apa benar ini nona Okta?" Tanya si penelpon. Okta hanya terdiam apa yang harus dijawab? Jantungnya berdetak cepat, kedua tangannya sangat dingin dan wajahnya menjadi cukup pucat.
Ia pun memberanikan diri menjawab "iya, benar itu saya, maaf sebelumnya anda kenal saya dari siapa ya?" Tanyanya pada si penelpon itu.
Penelpon itu terdiam dan kemudian menjelaskan, "saya mendapat nomor ponsel anda dari pihak sekolah, saya dari pihak program beasiswa luar negeri nona Okta." Sahutnya dengan lembut.Okta hanya terdiam saja, "oh begitu baik kak nanti saya kabarin kalau besok disekolah, saya tutup dulu ya kak telpon nya." Okta berbicara pada orang itu dengan dingin, dan pihak itu menjawab "baik nona maaf sebelumnya membuat nona membuang waktunya sebentar, kalau begitu terimakasih nona Okta kami tunggu besok disekolah. Sampai jumpa nona" sahut pihak penelpon itu dengan lembut pada Okta.
Okta hanya membalasnya dengan kata "ya" dan telpon pun berakhir, semua yang ada di mobil lega akhirnya sudah selesai orang itu berbicara pada Okta.
Mereka pun bertanya padanya, "taa tadi siapa yang telpon kamu? Kalau nggak salah dia ngomong tadi mau ketemu kamu kan??" Tanya Sheo pada Okta, sementara Okta hanya diam dan mengatakan "pak sopir jalan aja" sambungnya. Sopir itu pun mengganguk dan mereka pun melanjutkan perjalanan ke panti asuhan, setelah Sheo yang bertanya tak di jawab Okta sekarang giliran a Izal yang bertanya pada adiknya sendiri."Dekk tadi siapa yang telpon kamu? Dia bilang apa? Dan dapat no kamu dari siapa?" Tanya a Izal pada Okta, dengan nafas yang lega ia pun bercerita. "Jadi gini a tadi yang telpon aku itu orang dari program beasiswa luar negeri, mereka mau Adain wawancara sama aku besok a Izal di ruangan BK sekolah. Mereka dapat no aku dari kepala sekolah, jadi besok insyaallah aku bakal ke BK buat ngurusin ini " ucap Okta dengan lega.
A Izal dan kak Sheo terdiam mendengar hal itu "trus kamu gimana? Tetap datang besok atau nggak?" Sahut kak Sheo dan dilanjutkan pembicaraan dengan A Izal, "oh gitu lebih baik kamu ambil aja siapa tau dapat beasiswa buat kuliah di negara yang kamu mau? Gimana? A Izal sama kak Sheo nggak bisa bantu kamu.
Jadi harus buat keputusan yang tepat!" Sambung A Izal. Okta yang mendengar nya pun mengganguk 'gue harus ambil jalan yang benar!' ucap nya dalam hati.Tak terasa ternyata kita sudah sampai di tempat tujuan yaitu panti asuhan, tapi mengapa ada mobil lain ya?
Mereka pun turun dari mobil, Okta pun bertanya "loh A Izal kok ada mobil lain? Bukannya jadwalnya sekolah kita yaa?" Tanya nya.
Rizal hanya terdiam saja, pertanyaan Okta pun dijawab oleh sahabat Rizal yaitu Sheo, "emang jadwal sekolah kita Oktaa itu mobil kedua selain kita, disana ada beberapa cowok dan kamu satu satunya cewek yang berani ikut ke sini sama kami" jawab Sheo dari pertanyaan Okta tersebut.
Okta pun tertegun mendengar jawaban itu dari mulut kak Sheo, sambil memegang tangan A Izal
"Lah seharusnya gw nggak ikutt kan jadi malu ceweknya satu doang, aakkhh A Izal bantuin" Okta merengek pada A Izal.Rizal hanya terdiam melihat kelakuanku adik perempuan nya itu sambil mengeluarkan barang yang telah di bawa tadi menuju ke ruang anak anak panti, "udah lah dekk, bantuin a Izal nih bawa mainan yang kamu beli buat anak anak panti tadi" ucap nya.
Okta pun mendengus kesal lalu membawa beberapa mainan yang di bawanya nya tadi "eh kak Sheo" panggil nya pada Sheo, Sheo pun menemui Okta mengapa dia di panggil olehnya? "Apa sih dek?" Sahutnya pada Okta. Sementara Okta terdiam ia tidak tau bahwa teman nya juga ikut ke sini, "noh kak Lo liat tuh yang turun dari mobil tuh," ucapnya sambil menunjuk ke arah seseorang, Sheo pun melihat lalu menjawab "lah emang nya kenapa sama dia?" Tanyanya pada Okta. "Loh itu yang pakai baju Koko sama sarung itu siapa?" Sahutnya pada kak Sheo, Sheo pun melihat lalu menjawab "itu yah? Temen lu neng si Azzka tuh, samperin sana biar lu nggak nyusahin gw" ucapnya pada Okta sambil mengomel.
Lah kok dia ada disini sih? Apa dia juga anggota... Aahhkk kenapa harus ketemu dia, Sheo menatap Okta lalu ia bertanya padanya "eh neng lu kenapa? Ganteng yah? Kayak anak pondok? Ihh kan pipinya merah" mendengar itu Okta langsung malu sambil memberikan tatapan tajam pada kak Sheo.
Sheo hanya terdiam sambil tersenyum, dia pun melanjutkan pekerjaannya.
Okta pun melihat Azzka sampai orang itu melihat balik ke arahnya, "astaghfirullah ketahuan gw natap anak orang" ucap takut.Azzka pun menemui Okta dan bertanya "woi, lah Okta? Kok ke sini? Bukannya tdi gw dah chat lu buat cewek minggu depan, sekarang masih khusus cowok" ucapnya menjelaskan pada Okta.
Okta hanya terdiam dia benar-benar tidak tau mengapa ini bisa terjadi secepat itu, ia pun menjawab "lah kapan Lo chat gw? Perasaan nggak ada deh chat yang masuk" Azzka yang mendengarnya pun menghela nafas kemudian ia menjawab balasan dari Okta, "lu kok ngegas sih? Cek hp Lo biar ada bukti".
Okta pun dengan kesal membuka tas kecil nya yang mungil kemudian mengambil hp yg berada di sana, "ini? Lah kok baru masuk sih?" Tanyanya dengan kesal.
"Kan gw dah bilang, Lo nya aja yang susah terima kenyataan" sahut Azzka mengolok-olok Okta.
Dengan kesal ia pun berlari menuju ke ruang kumpulan anak anak panti asuhan yang ditinggalkan oleh orangtuanya disana, "Assalamualaikum" Okta memberi salam kepada anak-anak dan ustazah yg berada di ruangan yang sama.Mereka tersenyum hangat dan menjawab salam, "Waalaikumussalam" ucapnya dengan serentak.
Okta pun tersenyum manis pada anak anak yang berada disampingnya, ia pun bertanya pada mereka "dek kalian tau nama hewan yang berbulu lembut? Yang bisa jawab kakak kasih hadiah" ucapnya sambil mengambil beberapa hadiah yang sangat banyak.Seorang anak laki-laki yang imut datang padanya sambil menjawab "kakak cantik jawabannya kucing" ucap anak itu, dan suasana pun menjadi sangat ramai penuh tepuk tangan dari anak-anak panti yang lain. Oktaa pun mengambil sebuah hadiah yang berisi mobil-mobilan dan beberapa buku "nah ini hadiah buat kamu sayang" ucapnya sambil memeluk anak kecil itu.
Anak kecil itu pun tersenyum, dan berkata "terimakasih kakak cantik semoga Allah SWT memberikan rezeki yang berlimpah aamiin" sahut anak itu sambil tersenyum manis.
Mereka yang mendengar nya pun menjawab "Aamiin" bersama sama, "nah ini masih banyak kalian nanti hadiahnya dibagikan sama Abang Izal yaa jangan berebut..." Okta memberi hadiah pada A Izal, A Izal pun mengganguk.🌷🌷🌷
Halooo maaff lama nggak update 🙏
Karena hari ini aku lagi senang maka aku update ajaaBaca pelan pelan kak...
Bye bye 👋 nanti pas malam ultah aku up lagi yaa
Di end nanti aku bakal ceritain arti dari cerita ini 🤍 ku harap kalian mengerti.
-salam hangat dari author🌷🤍
Bye bye👋 sayang...
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Senyumanmu
Teen FictionBismillahirrahmanirrahim Ada unsur rumus ya sebagian aku usahakan ada. "Diam bukan berarti tidak bisa bertindak!! " ucap Okta dengan keras. hai kenalin gue Azka Maulana Kapten Basket di SMA Cerdas Bangsa. Azka memiliki tubuh dengan tinggi 183 cm...