Part 3 (Penjelasan Soal)

439 428 147
                                    

Okta pun mulai mengerjakan tugas yg ada di papan tulis dengan sedikit kaku dan gugup Ia pun mulai menuliskan jawaban dan rumusnya sedikit pusing karena jawabanya terlalu panjang.

Jawab:

Jawab:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

15 menit kemudian ia berhasil menyelesaikan soal itu "sudah selesai pak" ucap Okta dengan ketus, pak Yonopun memeriksa di papan tulis dan ternyata jawabannya benar☑ semua di jelaskan melalui rumus, pak Yono pun bertepuk tangan sambil tersenyum ini...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


15 menit kemudian ia berhasil menyelesaikan soal itu "sudah selesai pak" ucap Okta dengan ketus, pak Yono
pun memeriksa di papan tulis dan ternyata jawabannya benar☑ semua di jelaskan melalui rumus, pak Yono pun bertepuk tangan sambil tersenyum ini baru pertama kali ia lihat mengerjakan satu soal dalam waktu singkat hanya 15 menit.

'anak baru ini benar-benar hebat dia bisa membawa nama baik sekolah' ucap pak Yono dalam hatinya, "baiklah 1 soal lagi baru kalian boleh pulang" ucap pak Yono tegas.

Pak Yono pun mulai menuliskan soal yg terakhir untuk di jawab kali ini giliran laki-lakinya untuk mengerjakan tugas itu, 'Sebuah partikel bergerak melingkar dipercepat beraturan dengan percepatan 4 rad/s² dan kecepatan sudut awal 20 rad/s. Berapakah besar sudut yang telah ditempuh partikel selama 5 sekon?' setelah selesai menuliskan soal pak Yono pun mulai berjalan ketempat duduk Azka ia pun memanggil "Azkaa kerjakan soal yg kedua itu dipapan tulis!!" Pak Yono memanggil Azka.

Ia kebingungan mengapa anak ini bernyanyi sendiri sambil menutup matanya?, Azka pun bernyanyi hingga membuat seisi ruangan itu tertawa mendengar kan suaranya "Bagaimana kalau aku tidak baik-baik sajaa trus mengingatmu memikirkanmu semua tentang dirimuu" sambung Azka bernyanyi.

Pak Yono pun mulai kesal dengan Azka ia pun langsung mematikan lagu yg ada di handphone, Azka pun tersadar ia langsung tak bisa berkata-kata lagi "eh...kenapa pak?" Tanyanya dengan gugup "kamu ini dari tadi dipanggil ngga dengar? Nyanyi aja kamu itu! Cepat selesaikan soal no 2 nya baru pulang!!" Ucap nya tegas.

Azka pun bangkit dari tempat duduknya kemudian mengambil spidol untuk mengerjakan tugas itu.

Jawab:

Ia pun menulis jawaban nya beserta rumus yg digunakan untuk mengerjakan soal tersebut, "nih beres kan pak udah bisa pulang?" Ucap Azka dengan santai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ia pun menulis jawaban nya beserta rumus yg digunakan untuk mengerjakan soal tersebut, "nih beres kan pak udah bisa pulang?" Ucap Azka dengan santai.

"Ck bagus banget penjelasan nya juga ada, mantep deh pertahankan ya Azka dan Okta kalian akan bapak masukkan olimpiade bagaimana?" Tanya pak Yono kepada mereka berdua.

Okta pun kemudian mengangkat tangannya "maaf pak tapi saya butuh waktu buat mikirin baik-baik, kasih saya waktu pak" ucap Okta sambil membaca buku, tak lama kemudian Azka berdiri "saya juga butuh waktu pak nggak mungkin kami berdua saling setuju tentang olimpiade ini memang nya olimpiade mapel apasih pak? Jadi perlu kami ?" Sahut Azka dengan berlagak sombong.

Pak Yono kemudian menghela nafasnya dan menjawab "Fisika, hanya nilai kalian berdua aja yg nilai fisikanya paling tinggi dikelas ini!! Pikirkan baik-baik ini demi nama baik sekolah kalian juga bapak kasih waktu 1 Minggu buat berpikir" pak Yono pun keluar dari kelas sambil membawa beberapa buku pelajaran.

Okta dan Azka pun menghela nafas berat karena apa mungkin hanya mereka berdua saja yg ikut olimpiade?

Tak lama kemudian bel istirahat berbunyi semua siswa-siswi berlarian menuju kantin, karena jika telat kantin akan penuh dan harus menunggu sampai mereka selesai makan.

Okta pun keluar dari kelas dan berjalan menuju ruangan anggota OSIS untuk menemui kakak nya, namun tiba tiba ada seorang siswa yang menarik tangan nya, saat ia hendak melawan ia melihat bahwa yg menariknya adalah teman sekelasnya yg paling bandel juga nakal dikelas.

Okta pun bertanya pada mereka "kenapa tarik-tarik tangan orang?? Lo punya masalah sama gue hah? Jadi bandel banget gitu!!" , Mereka hanya tertawa kecil mendengar Okta marah pada nya dan salah satu dari mereka bertiga menjawab "nggak kami nggak punya masalah apa-apa sama lo, cuman kami heran gitu kena siswi kaya Lo bisa masuk ke sekolah ini??" Tanya nya pada Okta sambil berjalan mendekati nya.

Tak tak tak bunyi sepatu sepertinya seseorang telah datang, dan ternyata benar saja tepat yg berdiri di samping Okta adalah Ka Rizal ketua OSIS yg sekaligus menjaga adik nya "kalian kenapa ngumpul di pojokan sini??" Tanya ka Rizal dengan lembut.

Merekapun berdesak sebal karena tiba-tiba saja kedatangan ketua OSIS, salah satu dari mereka adalah perempuan dan menjawab "eehh enggak kok ka kami disini cuman ada yg mau ditanyakan sama siswi baru ini" sahut siswi itu sambil tersenyum.

Rizal pun dengan percaya ia mengganguk kepalanya dan segera menarik tangan Okta keluar dari pojokan samping agar tidak diketahui para siswa siswi lain. Sambil berjalan menuju kelas Okta menghentikan langkahnya dan bertanya pada ka Rizal "ka lo tadi kenapa tarik tangan gue?? Buat keluar dari pojokan?? Gue baru aja mau ribut sama mereka!!" Ucap Okta sambil berjalan dan kesal karena dia dihentikan oleh ka Rizal.

Rizal pun menjawab "Taa dengerin Kaka dulu apa kamu lupa sama apa yg Kaka waktu itu jelasin? Nggak semua siswa-siswi pindahan yg bisa masuk sekolah ini! Itu sebabnya mereka mulai bertanya tanya, kenapa kamu bisa masuk ke sekolah ini" ucapnya kemudian melanjutkan berbicara "karena kamu itu siswi pindahan pertama yang bisa di terima oleh pak kepala sekolah taa makanya, lain kali kalau mau kemana-mana hati hati dan waspada!!".

Okta pun mulai mengerti kenapa semua orang takjub melihat nya, itu karena baru satu orang siswi pindahan yang berhasil di terima di sekolah terkenal ini.

"Paham kan??" Tanya ka Rizal pada Okta, Okta pun mengangguk paham dan mengerti apa yang akan ia lakukan saat ada yang bertanya.

"Yaudah 7 menit lagi bakal pulang sekolah cepat masuk kelas nanti akan ada pengumuman penting" ucapnya.

"Oke ka gue duluan ya bye bye" sahut Okta dengan nada riang, ia pun berpikir 'mengapa sekolah ini hanya menerima satu murid pindahan saja ??' ucapnya dalam hati.

Ia pun kembali menuju kelas sambil membawa beberapa buku yang ia pinjam dari perpustakaan sekolah melewati koridor, menaiki anak tangga, melewati beberapa kelas dan akhirnya sampai di kelasnya.

Okta pun menghela nafas panjang lalu memasuki ruangan kelas tersebut dengan hawa dingin sambil menatap semua orang yang melihatnya lewat, ia pun tak segan-segan dan melihat kembali siswa itu dengan tatapannya yg sangat tajam dan menakutkan.

Ia pun menduduki bangku dan membaca buku yg ia pinjam dari perpustakaan tadi, " Okta lo nggak apa-apa kan?? Kayak nya muka lo sedikit aneh kaya ketakutan gitu?? Lo kenapa jelasin taa nanti kami bakal bantu lo buat nyari kesimpulan masalah lo gimana? " Tanya Selly dengan panjang lebar mengucapkan nya.

Okta hanya mengganguk "gue sebenarnya tadi pas mau ke kantin ada tiga orang paling nakal disekolah ini menarik tangan gue buat sembunyi di pojokan salah satu dari mereka adalah siswi dan dua orang lainnya adalah siswa mereka nanya 'heran kenapa siswi kayak lo bisa masuk ke sekolah ini' itu yg mereka bilang. Untung ka ketua OSIS datang selamatin gue" ucap nya dengan nada canggung.

Heyy aku kembali maaf ya lama update nya hihihihi 😁😁 karena lagi pusing.

Banyak pikiran aku jadi agak sulit gitu, maaf ya udah hampir 1 bulan lebih nggak up nya 🙏🏻🤧😭 buat yg sabar menunggu nya terimakasih banyak yaa.

Sampai ketemu di part berikutnya bye bye  sehat selalu semuanya 👋 ♡(˃͈ દ ˂͈ ༶ )

"cantik jangan lupa belajar dan terus semangat jangan pernah putus asa ya salam dari Rizal" kepada semua pembaca yg bersabar (。•̀ᴗ-)✧.








Di Balik SenyumanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang