Pagi hari pun tiba kini Okta dan Rizal akan berangkat ke sekolah.
Okta menuruni anak tangga kemudian dia menemui a izal yang sedang sarapan pagi di meja makan yang sangat besar.
"Pagi a izal tumben nih senyum senyum sendiri?? Pasti liat cewek kan?" Ucap Okta jahil pada Rizal.
"Eh bukan ini tuh foto adikku tadi malam tidur dia cantik banget" sahut a izal sambil tersenyum pada adiknya sendiri, Okta pun langsung melihat foto yang ada di ponsel a izal dan dia dibuat terkejut oleh foto itu."A izall... Kenapa aa foto aku pas tidur sih? Aku nggak suka jelek jadinya" Okta mulai marah dengan Rizal , "enggak kok adikku tetap yang paling cantik di rumah ini" sahut Rizal sambil memeluk adiknya.
(Foto diambil dari pintereset ✨)
Okta pun mulai kesal karena kejahilan a izal.
Tak lama kemudian Bi Santi datang dengan membawa 2 gelas susu dan 2 piring kue untuk mereka sarapan, "ini nona tuan muda silahkan sarapan dulu ya bibi sudah siapkan" ucap Bi Santi sambil memegang piring yang berisi kue tersebut.Mereka berdua pun sarapan hingga tiba waktu berangkat sekolah, "a izal berangkat yuk bentar lagi bel sekolah bunyi" ucap Okta pada Rizal; "iya ayo kita berangkat, Bi Santi kami berangkat sekolah dulu ya assalamualaikum" Rizal dan Okta mengucapkan salam.
"Wa'alaikum salam nona tuan muda, hati hati ya dijalan" sahut Bi Santi dengan ramah.
Mereka pun berangkat ke sekolah menggunakan mobil pribadi yang bertugas untuk antar jemput Rizal dan Okta, saat dijalan menuju sekolah Okta memberanikan diri berbicara pada a izal "a izal nanti kita harus gimana?? Aku takut a mereka pasti pada bicarakan kita" tanya Okta pada a izal sambil memegang tangannya yang sangat dingin karena terlalu gugup. Rizal pun menghembuskan nafas nya sambil menjawab apa yang ditanyakan adiknya "nggak usah takut dekk kan ada a izal yang jagain kamu nanti kamu cuma nunduk aja ya kalau takut atau kalau nggak sikap kamu biasa aja dan pasang wajah dingin kamu itu?? Gimana?" Sahut a izal sambil membaca berita di WhatsApp.
Sementara Okta hanya terdiam saat mendengar apa yang diucapkan kakak nya.
Rizal pun berpikir keras kalau hari ini firasat nya kurang baik, 'kayak nya berita ini sudah sampai ke media televisi... Okta pasti cemas karena saat tiba di sekolah akan ada banyak wartawan yang datang' ucap a izal dalam hati sambil melihat ponselnya.
Okta pun tersadar ada yang aneh di wajah a Izal dan dia pun bertanya "a Izal kok wajahnya? Rada cemas? Boleh kasih tau aku nggak ada apa?" Tanya Okta pada a Izal sambil memegang tangannya yang cukup dingin.
Rizal pun melihat mata Okta yang khawatir pada dirinya ia pun menjawab pertanyaan adiknya, "Okta sebenarnya berita tentang kita itu udah tersebar ke media televisi dan kemungkinan besar hari ini di depan gerbang sekolah banyak wartawan... A Izal harap kamu jangan takut dekk" sahut a Izal sambil memeluk adiknya.
Okta pun hanya terdiam saja setelah mendengar apa yang dikatakan oleh a Izal sambil memeluk kakak nya.
Iya pun membalas jawaban a Izal, mulai mengatur nafas dan tenang
"A Izall sebenarnya aku nggak takut cuman gugup aja kalau ketahuan sahabat - sahabatku a.. mereka belum tau identitas ku a kalau pun aku memberi tau, mereka pasti nggak mau temenan sama aku.." sahut Okta pada a Izal sambil memegang gelang tangan nya.Foto diambil dari pintereset ✨
Rizal pun melihat tangan adiknya
Ia sangat terkejut karena baru pertama kali melihat adiknya menggunakan perhiasan terutama gelang di pergelangan tangannya yg sangat cantik.Rizal pun bertanya pada adiknya
"Oktaa itu kamu dapat gelang dari siapa? cantik banget kamu pakai nya" tanya Rizal pada adiknya Okta." Ooh ini a Izal dari bibi sebelum aku pindah ke sini bibi bilang ini adalah hadiah ulangtahun ku saat kecil, tapi waktu itu aku nggak mau pakai gelang jadi, bibi yang simpan. Pas aku mau pergi bibi tarik tangan aku a lalu dipasangkan sebuah gelang yg sangat cantik " sahut Okta pada a Izal.
Rizal pun ingat waktu itu bunda lah yang membelikan gelang untuk adiknya saat dia berusia 5 tahun, sedangkan Okta berusia 4 tahun
'Okta senang banget pertama kali melihat adiknya memakai gelang pemberian bunda' ucap a Izal tak terasa ia meneteskan air mata.
" Aa, aa kenapa nangis?? Aa lagi sakit? Mending kita pulang aja a gimana? " Tanya Okta yang melihat Rizal sedang meneteskan air matanya di pelukan sang adik.*******************
Tiba di sekolah...
Suasana sekolah yang cukup ramai dan banyak orang yang menunggu a Izal dan Okta untuk klarifikasi tentang mereka berdua.
Saat a Izal dan Okta turun dari mobil mereka berdua diserbu banyak orang termasuk siswa-siswi anggota sekolah dan juga, para wartawan yang datang untuk menanyai mereka.Untung saja kepala sekolah langsung datang dengan membawa beberapa anggota OSIS SMA Cerdas Bangsa, para anggota OSIS ini pun menutup wajah Rizal dan Okta dengan buku pelajaran.
" Zall cepetan tarik tangan adek lo ke sini sebelum di serbu wartawan " ucap teman Rizal yang bernama Sheo
Astelico.Rizal pun langsung menarik tangan adiknya lalu berlari ke ruang OSIS, "ayo dekk buruan itu teman a Izal udah ngodein buat lari dari wartawan sama semua siswa siswi, kita lari ke arah ruang anggota OSIS aja yaa " a Izal berbicara sambil berlari memengang tangan Okta.
Mereka pun langsung tiba di ruang khusus OSIS.
" A Izall para wartawan nya nggak tunggu kita sampai pulang sekolah kan?? Aku takut banget a " ucap Okta sambil mengatur napasnya, a Izal pun menjawab " nggak dekk kemungkinan kita bakal bongkar status kita sebagai saudara agar para wartawan pergi " sahut a Izal sambil mengambil cangkir air putih yang di berikan Azzka.
Okta pun kaget melihat kedatangan Azzka yang tiba-tiba muncul di hadapan nya, "knp lo? Liat liat wajah gw? Terlalu ganteng kah? Sampai kaget sebegitu nya?" Tanya Azzka pada Okta.
Okta pun menjawab panik "e-enggak gw nggak liat wajah lo tuh?" Sahut Okta sambil terbata bata, Rizal yang melihat adiknya pun tersenyum dan ia pun pergi ke sofa OSIS.
"Hmm panik nggak tuh di tanya cowok ganteng kayak gw?" Ucap Azzka sambil mencuri perhatian Okta, mulai dari menatap matanya, bibir nya, hingga seluruh wajah Okta ia lihat.
Saat Okta mengetahuinya ia pun berbicara "ehm ehm geer banget lo yaa mentang-mentang anak paling cakep disini, ngapain lo liat gw??" Tanya Okta pada Azzka.
Azzka pun pergi meninggalkan Okta, sambil tersenyum manis padanya.
*********
Aaaaaa author nya baper banget 😭 ih kan digodain sih 😭😭🙏
Maaf update nya satu part lagi yg ini yaa besok aku masih PAS kenaikan kelas ✨
Mohon doanya yaa semuanya 🤗🌹
Sampai jumpa lagi 👋👋👋
🥀🥀🥀
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Senyumanmu
Fiksi RemajaBismillahirrahmanirrahim Ada unsur rumus ya sebagian aku usahakan ada. "Diam bukan berarti tidak bisa bertindak!! " ucap Okta dengan keras. hai kenalin gue Azka Maulana Kapten Basket di SMA Cerdas Bangsa. Azka memiliki tubuh dengan tinggi 183 cm...