Okta pun membuka paper bag nya itu
Ia sangat terkejut saat melihat isinya.Foto diambil dari pinterest
"Massyaallah ternyata isinya coklat, ini coklat nya banyak bangett" ucapnya seraya tersenyum manis.
Rizal dan Sheo pun langsung bertanya tanya "hah? Masa sih coklat? Mana banyak bangett lagii ini ngga mungkin kan anak-anak panti yang beli? Pasti ada orang lain yang kasih mereka coklat tapi mereka malah menyimpan dan memberikan nya sama kamu ta" Okta yang mendengar itu langsung terdiam ia mulai memikirkan nya 'mungkinkah itu?' sahutnya dalam hati.Sheo yang mengendarai mobil pun merasa aneh karena mereka bertiga setelah membahas coklat pemberian anak panti asuhan tadi tak ada sebuah kata ataupun kalimat yang mereka bicarakan setelah membahas coklat itu. Sheo pun mencoba mengalihkan perhatian Rizal dan Okta dengan cara memutar musik yang ada di mobil, lagu itu membuat Rizal menjadi tenang dan Okta kembali memasang headset nya setelah membahas coklat itu. Ia tidak ingin mengingat hal tadi, Okta pun membuka ponsel nya ia memutar sebuah lagu yang berjudul ' tiba-tiba cinta datang -Maudy Ayunda ' mengingatkan nya pada seseorang yang ingin berkenalan dengannya saat berada di taman belakang panti asuhan.
Okta pun tersenyum saat ia mengingat hal itu 'siapa dia? mengapa tiba-tiba gue ngerasa ada sesuatu yang aneh saat tu cowok bisikin gue kyk aaaaaa mana tatapan mata nya galak lagii kan gue makin penasaran apa yang tu cowok ucapin tdi' ucapnya dalam hati sambil tersenyum riang. Di satu sisi Rizal mengalihkan perhatian nya pada adiknya ia dan Sheo terkejut melihat Okta tersenyum riang sambil menutup mata dan memeluk paper bag yang di berikan oleh salah satu anak panti asuhan, "entahlah adek gue knp bisa senyum-senyum sendiri sambil meluk paper bag" ucap Rizal sambil menggeleng kepalanya, Sheo yang saat itu mengendarai mobil tiba-tiba ikut tertawa kecil karena tingkat lucu kedua adik kakak itu.
🌼🌼🌼
Setelah 1 jam pulang dari panti asuhan akhirnya mereka tiba di rumah Sheo, Rizal pun memanggil adiknya yang saat itu tertidur "taa udah sampai rumah Sheo ayo bangun kita pulang ke rumah" ucap Rizal pada adiknya itu. Okta pun terbangun dari tidurnya ia pun segera keluar dari mobil dan bersiap untuk healing naik motor bersama A Izal, "A Izal kita pulang yuk aku udah cape seharian ini jadi pengen ngebut-ngebutan deh hehe bolehh ya a?" Ucap Okta sambil merayu A Izal agar ia mengijinkan untuk healing.
Rizal yang mendengarnya hanya bisa pasrah mengangguk karena tidak mungkin ia tidak mengijinkan adiknya "hanya untuk kali ini" ucapnya sambil menatap wajah Okta.Mereka pun berpamitan pada Sheo dan mengucapkan terimakasih karena sudah mengantar mereka ke panti asuhan. Okta dan Rizal pun berangkat pukul setengah delapan malam mereka sangat santai menikmati pemandangan yang ada disekitarnya saat berkendara, "A di sini bagus deh buat refreshing sejenak" ucap Okta pada A Izal yang berkendara tak jauh darinya.
Rizal hanya terdiam ia tak sadar kalau Okta sedang bertanya padanya.
Karena tidak mendapat jawaban dari A Izal Okta pun berteriak "A Izal, A Izal denger ngga sih?" Rizal yang mendengar teriakkan Okta pun berhenti, ia pun bertanya kepada adiknya "ada apa taa?? Kok teriak-teriak dijalan??" Tanya nya pada Okta. Okta hanya terdiam saat A Izal bertanya kembali padanya "kagak jadi udah lewat tadi" ucapnya sambil memutar bola mata malas, Rizal yang mendengarnya hanya terdiam ia berbicara dalam hati 'duh kan Okta ngambek lagii ama gue, gara-gara kepikiran sepupu sih' ucap Rizal dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Senyumanmu
Teen FictionBismillahirrahmanirrahim Ada unsur rumus ya sebagian aku usahakan ada. "Diam bukan berarti tidak bisa bertindak!! " ucap Okta dengan keras. hai kenalin gue Azka Maulana Kapten Basket di SMA Cerdas Bangsa. Azka memiliki tubuh dengan tinggi 183 cm...