Okta pun keluar sembari menunduk dan mengucap permisi, "permisi Bu saya izin keluar sebentar yaa mau liat pemandangan" ucap nya.
Ibu itu pun mengganguk, setelah Okta keluar Azzka pun juga keluar bersama. "Nak Izal itu yang perempuan adeknya nak Izal ya?" Tanya pengurus panti asuhan itu.
A Izal pun langsung mengganguk pelan, "iya Bu... Dia adik perempuan saya satu-satunya, waktu kecil saya sempat kepisah sama dia dan Alhamdulillah udah bisa bertemu. Sekarang ia udah mulai nyaman masuk di keluarga barunya" ucap A Izal menjelaskan nya.
Pemilik panti asuhan pun tersenyum melihat kedua anak yg dia anggap sebagai putra dan putrinya itu sudah bertemu. 'alhamdulilah' ucapnya dalam hati.
Ditempat lain Okta sedang duduk di ayunan sendirian, kemudian ia merenung dan berbicara pada dirinya sendiri "Ya Allah, saya kangen bangett sama kedua orang tua saya. Semoga saya bisa bertemu untuk yang terakhir kalinya" ucapnya sambil meneteskan air mata nya yang telah ia tahan. Disisi lain tanpa sadar Rizal mendengar apa yang adiknya ucapkan barusan ia pun menghembuskan nafas pelan sambil berbicara di hati kecilnya, 'Ya Allah semoga Orang tua kami cepat pulang menemui kami aamiin'.
Saat itu pun Rizal memegang pundak adiknya sambil mengucapkan "Assalamualaikum dek, kamu kenapa? Kok matamu merah sih?" Tanya A izal pada Okta. Okta pun terkejut dan dengan cepat ia menghapus air matanya itu kemudian ia kembali tersenyum,, "eh a izal bikin kaget aja, nggak kok a nggak apa-apa cuman perih aja tdi jadi digosok-gosok sampai nangis" sahutnya pada a Izal.
A Izal tau kalau adiknya itu berbohong kepadanya ia hanya mengangguk kemudian kembali mendekati Okta dan duduk disampingnya, "kamu ngapain duduk di ayunan sendirian ta? Ngga takut diculik nih?" Ucap A Izal sambil terkekeh dengan senyuman dan dia duduk di samping adiknya itu.
Okta pun menjawab ucapan dari kakak nya itu sembari melempar batu, "emang ada yg mau nyulik aku kak? Kan aku masih bocil bukan anak kuliahan" sahutnya. A Izal pun tersenyum melihat jawaban dari adik nya, ia pun menjawab " ada lah masa iya cewek cantik kayak adek aa ini ngga ada yang naksir " goda a Izal pada Okta agar ia bisa kembali tersenyum seperti biasa.
Okta hanya menghela nafas berat dan kembali terdiam. A Izal yang melihatnya pun langsung melanjutkan pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada adiknya, "ta gimana keadaan kamu pas belum ketemu kakak?" Tanyanya pada adiknya itu.Okta terdiam ia pun menjawab dengan pelan, "hmm A Izal mau tau? Keadaan aku waktu sama kakek dan nenek?" A Izal yang mendengarnya pun mengganguk, ia sangat penasaran terhadap apa yg terjadi selama 12 tahun terpisah.
Okta mengambil napas pelan dan bercerita pada kakaknya itu, " gini A setelah A Izal sama aku terpisah aku dirawat sama kakek,nenek,om,tante,sama sepupu-sepupu yang ada disana A. Waktu kecil itu aku ngga tau apa-apa nenek bilang A Izal bakal jemput aku setelah aku menjadi dewasa, aku cuman mengganguk aja karena apa yang nenek omongin itu selalu benar A.
Disana aku sekolah bareng-bareng sepupu, tapi kami berempat cuma beda-beda kelas A, tapi sayang nya sepupu pertama dan kedua diajak pindah ke sekolah yang ada di kota. Jadi mereka nurut sama orang tua nya, aku lanjut sekolah lagii sama sepupu ke tiga yang selalu nemenin aku kalo ada masalah ataupun tugas a sebelum A Izal jemput aku buat ke kota. Jujur A Izal kangen bangett sama sepupu - sepupu yang di desa dan yang di kota, tapi sayang jauh bangett jadi yah kapan-kapan aja deh A Izal kalo ada waktu aja." Ucapnya menjelaskan selama dia tidak bersama A Izal di desa.
A izal hanya bisa meratapi apa yang telah terjadi selama ia dan adiknya tidak bersama selama 12 tahun terpisah.
Di Suatu tempat yang berbeda
🌻🌻🌻Foto diambil dari pinterest
Okta berjalan kembali menuju taman samping panti asuhan itu. Ia berjalan tak tau arah hingga bertemu dengan sebuah ayunan kecil yang selalu dipakai anak-anak panti asuhan untuk bermain bersama. Ia pun mendekati ayunan itu setelah itu Okta pun duduk berayun-ayun di sana sambil menghirup udara segar, "Massyaallah di sini indah sekali pemandangannya pantesan aja anak-anak panti pada ngajak gue ke belakang rumah ternyata ada taman yang sangat indah" katanya dalam hati sambil menutup mata. Seketika terdengar suara seseorang yang sedang berjalan menuju arah nya, mendengar itu Okta pun langsung berbalik arah, ia dibuat terkejut ternyata ada orang lain yang mengetahui keberadaannya.
Ternyata dia seorang laki-laki mungkin umur nya hampir sama dengan dia, tapi okta tidak heran ia hanya melihat sekilas saja. Laki-laki itu mendekat pada okta ia pun berbicara dengan sopan "permisi boleh kenalan nggak?" Tanya laki-laki yang tak dia kenal itu, Okta hanya diam ia pun meninggal kan laki-laki itu.
Saat ingin beranjak pergi laki-laki itu berbicara sambil berbisik dengannya 'semoga kita bisa bertemu kembali' ucapnya. Okta hanya mengangguk dan membalas dengan sebuah senyuman, ia pun kembali ke panti asuhan untuk mengajak kakaknya pulang.🌻🌻🌻
Sampai didepan panti asuhan dia dipanggil oleh beberapa teman-temannya " Oktaa mau pulang bareng kamii nggak?? Sekalian healing " ucap seorang temannya yang berada di dalam mobil. Okta pun melihat ke arah orang yang memanggil nya tdi ia pun lngsung membalas dengan ramah "maaf gue pulang nya bareng A Izal sama kak Sheo aja, kalian aja duluan yang pulang " teman-temannya yang mendengar itu pun seraya mengangguk mereka tidak mau membuat Okta marah hanya karena masalah kecil.
"Yuk guys kita duluan" ucap Shelly, Azka yang saat itu mengendarai mobilnya terdiam saat mendengar Okta menolak untuk pulang bersama mereka. Tiba-tiba saja ia dibuat kaget dengan Puput "Woii kapan nii mobil jalan? Dari tadi diam Mulu disini" teriak Puput pada Azka yang dari tadi hanya diam, mendengar itu pun Azka langsung ikut marah mendengarnya "iya iyaa bawel banget sih lu jadi cewek" ucapnya pada Puput.
Puput yang mendengar jawaban dari Azka langsung mendesak kesal kenapa ada cowok yang nyebelin saat dimana pun dia berada, Shelly yang mendengar itu pun berbicara pada temannya "udah-udah guys jangan kayak ginii ngga baikk kalo sampai Okta tauu" ucapnya.
Mereka hanya diam tanpa berbicara sepatah kata pun. Seiring berjalannya waktu mereka pun sampai menuju sebuah taman yang sangat indah, satu persatu mereka turun dari mobil "wah cantik nya pemandangan di sini mana udaranya juga sejuk dan bersih" ucap Mia sambil berlari kegirangan. Di satu sisi Okta yang masih berada di panti asuhan sedang berpamitan kepada anak-anak yang ada di sana, salah satu anak pun bertanya pada nya "kakak nanti kakak datang ke sini lagi kan kak??" Okta yang mendengar itu mengangguk pelan sambil tersenyum manis pada mereka.
Selesai berpamitan pada semua orang yang berada di panti asuhan, Okta, Rizal, dan Sheo pun kembali menuju mobil mereka; tiba-tiba salah seorang anak berlari memeluk Okta sambil berbisik "kak Okta kalo kakak ada masalah kakak datang ke panti asuhan aja ya biar bisa senyum terus" ucapnya sambil memberikan sebuah paper bag kepada Okta sambil tersenyum. Okta yang melihatnya pun tersenyum dan mengucapkan "terimakasih ya dek, insyaallah kakak bakal jalan-jalan ke sini lagi" ucap Okta pada mereka semua sambil melambaikan tangan dan memasuki mobil.
Diperjalanan A Izal bertanya pada Okta, "ta adek kecil yang ngasih kamu paper bag itu isinya apa?" Okta yang awalnya ingin memasang headset nya pun menjadi penasaran apa yang di beri kan anak kecil tadi padanya, Ia pun bergegas mengambil tas kecil yang dari tadi berada disampingnya "bentar a lagi Okta liatin isinya apa" balas nya pada pertanyaan A Izal tdi.🌷🌷🌷
Haii semua nyaa jangan lupa vote yaa dan baca pelan-pelan jangan langsung scroll ingat jangan lupa komennya dibawah👇
Yang penasaran langsung baca part selanjutnya yaa see you semuanya 💐
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Senyumanmu
Teen FictionBismillahirrahmanirrahim Ada unsur rumus ya sebagian aku usahakan ada. "Diam bukan berarti tidak bisa bertindak!! " ucap Okta dengan keras. hai kenalin gue Azka Maulana Kapten Basket di SMA Cerdas Bangsa. Azka memiliki tubuh dengan tinggi 183 cm...