Helsinki Town, 1820.
Seorang pemuda memasuki bar di desa kecil itu dengan sepatu kulit rusa nya yang tampak begitu kuat. Setiap langkah yang ia ambil, ia turut memancarkan aura bahwa pemuda itu bukan lah pemuda biasa.
"Sir Jeffrey Hugo Casheeir."
Pemuda itu menoleh kan kepala dan mendapati seorang berpakaian rapi menyambut nya dengan ramah.
Jeffrey menundukkan kepala sejenak untuk menunjukkan hormat nya pada sang tuan tanah. "Perkenalkan, saya adalah Arthur Charles Hemsworth, pemimpin Helsinki!"
Kedua nya saling berjabat tangan.
"Saya tak menyangka seorang pemburu sekaligus pembunuh bayaran terkenal kini singgah di Helsinki!" ucap nya dengan senang, menepuk bahu Jeffrey.
"Saya akan menetap untuk beberapa minggu saja," jawab Jeffrey.
Arthur mempersilahkan Jeffrey untuk duduk di salah satu kursi bar kemudian ia memesan dua gelas minuman, "tetap saja sebuah kehormatan bagi kami penduduk Helsinki!"
Jeffrey tertawa kecil, penjilat macam apa lagi ini, pikir pemuda itu.
"Dan dimana tuan Casheeir akan tinggal di desa kami?" tanya Arthur kembali.
"Sebuah pondok di tepi hutan, cukup jauh dari desa, tenang saja."
Arthur membuat ekspresi terkejut, "oh bukan begitu maksud saya tuan, saya tidak menaruh prasangka apa pun pada tuan, saya tahu anda tidak akan bertindak buruk pada penduduk desa saya."
Jeffrey hanya mengangguk acuh tak acuh hingga minuman kedua nya tiba, Arthur mendorong segelas minuman bir itu pada Jeffrey, kemudian ia meminum bir miliknya.
Jeffrey hanya menatap tingkah Arthur yang ... tidak mencerminkan seorang pemimpin. Bahkan Jeffrey yang seorang pembunuh lebih merasa dirinya 100% lebih baik daripada pria di hadapannya itu.
Dan Jeffrey tahu, bahwa ia sungguh tak ingin tinggal lama di desa itu.
♒♒♒