"Hyung."
Seungkwan mengikuti Mingyu ke kamarnya. Mendesak pemuda yang lebih tua untuk menjawab pertanyaannya.
"Mingyu Hyung." Seungkwan tidak menyerah.
"Kalau kau tahu kebenarannya, terus bagaimana? kau mau mencarinya? kalau sudah kau temukan, kau langsung menjemputnya? Kau bisa melakukannya di saat mereka lebih memilih melanjutkan hidup tanpa Wonwoo?" Mingyu menjawab dengan begitu emosional. Meletakkan ranselnya dengan kasar. Membuat Seungkwan terdiam di tempatnya.
"Hyung." Seungkwan berucap lirih. Menatap Mingyu yang langsung duduk di ranjangnya.
Kepala Seungkwan menoleh. Dulu ranjang itu terlihat manis dengan dipenuhi warna purple. Dulu ia bisa melihat boneka wortel yang menjadi kesayangan pemiliknya.
"Hyung melewati hari yang berat," gumam Seungkwan.
"Pasti berat." Kali ini Seungkwan beralih menatap Mingyu.
"Maaf Hyung, aku tidak bermaksud menekanmu. Aku hanya merasa sedih mengingat semua ini. Sebagai penggemar mereka sejak dulu, aku tidak rela melihat Go Boys berakhir begitu saja. Bahkan saat mereka sudah lulus, aku hanya menyaksikan perpisahan mereka tanpa tahu apapun."
Mendengar nada penuh putus asa itu, Mingyu mendongak. Ia sadar, bukan hanya dirinya merasa frustasi dengan kepergian Wonwoo yang sangat tiba-tiba. Meski mereka bersedih dengan alasan yang berbeda.
"Kau tahu Seungkwan-ah, aku selalu merasa takut dengan Go Boys. Aku selalu tidak ingin berurusan dengan mereka. Bahkan aku berpikir, aku bisa mati kalau mereka memukulku." Mingyu mulai bercerita. Dalam diam, Seungkwan mengambil posisi duduk di dekat meja belajar.
"Tapi untuk pertama kalinya aku menangis melihat kemarahan Go boys bahkan sampai melayangkan pukulan."
"Jadi, mereka benar-benar berkelahi waktu itu? Aku pikir semuanya hanya rumor." Mingyu mengangguk pelan menanggapinya.
"Entah bagaimana, sepertinya ayah Wonwoo dan Seungcheol sunbae berbeda," Mingyu melanjutkan.
"Jadi Wonwoo itu adik tiri?" Seungkwan membulatkan matanya karena terkejut.
"Mungkin." Mingyu menjawab ragu.
"Saat Wonwoo tidak kembali ke asrama, Jihoon datang dan mengatakan pada Go Boys kalau Wonwoo pergi. Wonwoo meninggalkan semuanya dan tidak akan kembali. Karena sikap Seungcheol, Wonwoo benar-benar memutuskan untuk pergi." Hampir setengah tahun berlalu, namun Mingyu masih mengingatnya dengan jelas.
"Saat itu Taehyung sunbae meminta Seungcheol untuk mencari Wonwoo. Tapi sikap Seungcheol yang memilih diam benar-benar membuat Taehyung sunbae lepas kendali. Melihat reaksi Seungcheol sunbae, Taehyung sunbae langsung memukul Seungcheol tanpa ampun. Sambil menangis, Taehyung sunbae terus menyalahkan Seungcheol sunbae yang justru hanya terdiam. Yuta sunbae dan Jeonghan sunbae yang mencoba melerai, juga terkena imbasnya," ucap Mingyu yang membuat Seungkwan langsung membekap mulutnya.
"Selama ini aku hanya mengagumi mereka tanpa tahu yang mereka alami." Matanya berair membayangkan keadaan Go Boys.
"Taehyung sunbae memang terlihat mengerikan saat itu. Bahkan tidak ada yang bisa menghentikan kemarahannya. Tapi daripada takut, aku lebih merasa sedih. Aku bisa melihat ketakutan, keputusan asaan dan kesedihan dari kemarahan dan pukulannya. Aku juga menyayangkan kenapa Seungcheol sunbae hanya terdiam tanpa melakukan apapun." Mingyu melanjutkan. Dan kali ini Seungkwan hanya terpekur dengan pemikirannya.
"Seungcheol sunbae sama sekali tidak melawan. Membiarkan Taehyung sunbae memukulinya sampai berakhir dengan luka yang cukup serius. Sejak saat itu, Taehyung sunbae tidak pernah ke sekolah lagi." Saat kalimat itu berakhir, tiba-tiba Seungkwan langsung berdiri dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TPB Season 2
FanfictionCOMPLETE - Kelanjutan kisah Seungcheol setelah kepergian Wonwoo. Dan tentang nasib Mingyu yang baru saja membuka hati namun dibuat patah hati. Kehadiran Wonwoo mampu mengubah kehidupan anggota Go Boys. Akankah kepergiannya juga mengubah kebahagiaan...