9. Ended Before it Began

981 98 75
                                    

Vote-nya boleh diganti dengan doa untuk Wonu supaya cepat sembuh.
(。•́︿•̀。)

Happy reading!

───────────
☆゚.*・。゚☆゚.*・。゚☆

"Seungkwan-ah."

Mingyu memanggil Seungkwan yang baru saja keluar kelas. Wajah remaja itu tampak kusut yang membuat Mingyu menahan tawanya.

"Gagal test lagi?" tanya Mingyu. Dan ekspresi Seungkwan menjelaskan semuanya.

"Apa kita perlu isi ulang tenagamu?" Seungkwan mengangguk lesu.

"Jadi bagaimana? Besok kita melihat game terbaru itu?" tanya Seungkwan. Ke duanya berjalan di koridor sekolah.

"Aku penasaran. Kata mereka ini edisi terbatas." Mingyu merogoh ponselnya yang berdering dari saku.

"Jihoon hyung?" tanya Seungkwan melihat nama si pemanggil.

"Jihoon-ah, apa terjadi sesuatu?" tanya Mingyu langsung.

"W-Wonwoo ... Wonwoo sembuh? Wonwoo benar-benar sembuh?" Mingyu tampak terkejut dan bahagia di saat bersamaan.

"Terima kasih Tuhan ... terima kasih ... terima kasih ... Wonwoo sudah kembali seperti semula. Terima kasih Tuhan." Mingyu begitu terharu. Tersenyum bahagia dengan mata berkaca-kaca.

"Baiklah!"

Saat sambungan itu terputus, Mingyu menutup wajahnya. Ia masih terus mengucapkan terima kasih pada Tuhan.

"Wonwoo sudah sembuh. Sepertinya mereka akan mengadakan pesta penyambutan untuk Wonwoo. Mungkin nanti Jihoon akan memberi tahumu dan Hansol untuk datang," ucap Mingyu. Meski mata itu memerah dan berair, namun tidak bisa menyembunyikan pancaran kebahagiaan di wajahnya.

"Hyung." Seungkwan justru menghela nafas.

"Apa hyung sadar kalau ini pertama kalinya hyung bersikap seperti ini?" tanya Seungkwan.

"Apa maksudmu?" Mingyu tampak kebingungan.

"Hyung tidak pernah sebahagia ini sebelumnya meski bersama Cherry," ucap Seungkwan yang membuat Mingyu langsung tertegun.

"Oppa ...." Seungkwan dan Mingyu langsung menoleh ke asal suara. Tidak jauh dari mereka, Cherry berdiri masih lengkap dengan seragam sekolahnya.

"Hyung daripada terus menerus bersimpati dan berujung dengan memaksakan diri, lebih baik pikirkan kebahagiaan Hyung sendiri." Seungkwan menepuk pundak Mingyu dan berlalu dari sana.

"Oppa, aku merindukanmu." Cherry mendekat.

"Maaf cerry-ya. Banyak tugas─"

"Oppa mengabaikanku lagi? Apa Oppa sadar beberapa bulan ini oppa tidak ada waktu untukku lagi." Cherry menunduk. Tangannya terangkat mengusap air matanya.

"Cherry-ya ... oppa─"

"Kalau ada sesuatu yang salah, oppa hanya perlu katakan padaku. Tapi jangan menghindariku seperti ini. Apa oppa tahu semua anak-anak bergosip di belakangku, mereka mengatakan oppa bosan dan mencampakkanku." Cherry menutup wajahnya . Menangis terisak yang membuat Mingyu merasa bersalah.

"Cherry-ya jangan menangis seperti ini. Oke oppa minta maaf. Oppa berjanji akan mengajakmu kencan akhir pekan ini. Jangan menangis lagi, hem."

Cherry langsung menghentikan tangisannya. Ia tersenyum manis dan mengangguk semangat.

☆゚.*・。゚☆゚.*・。゚☆

"Jadi bagaimana? Apa temanmu itu sudah membaik?"

TPB Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang