Toxic - 1

10.3K 1.1K 114
                                    

Cerita ini hanyalah fiktif belaka, 100% pure imajinasi author, tidak ada hubungannya dengan kehidupan nyata. Enjoy!

⚠️huruf italic adalah flashback⚠️

.




.









🌼

My L 🤍
[08.56] Nini..
[08.56] Aku baru sampai di rumah sakit.

Jennie menatap nanar ponselnya tanpa niatan sedikitpun membalas pesan kekasihnya, dia duduk di kursi kebesarannya, sebagai wakil CEO dari perusahaan di perusahaan Daddy nya, Kim Corporation.

Dia memiliki ruangan tersendiri, tidak sebesar kantor CEO tapi sangat nyaman dengan satu sofa di ujung ruangannya lengkap dengan pemandangan kota Seoul yang menghiasi selalu harinya.

"unnie!" Jennie kembali mengambil ponselnya, ia tersenyum, di lihatnya rosé - adik sepupu sekaligus asistennya memasuki ruangannya dan duduk dihadapannya.

"Apa susah untuk mengetuk pintu dulu, Rosie?" Rosé hanya terkekeh, ia kemudian menyodorkan map biru yang dia bawa.

"Perlu tanda tanganmu." Jennie mengangguk, ia mengambil pena dan membuka map yang dibawa Rosé.

"Daddy sudah tanda tangan?" Rosé hanya mengangguk, dia mengambil satu bungkusan coklat dari toples yang ada di meja kerja Jennie dan memakannya.

"Cincinmu cantik sekali unnie! Aku akan mencari jodoh seperti Lisa nanti, apa yang dia lakukan semalam sangat romantis, kau pasti sangat bahagia kan unnie? Doakan aku bisa merasakan kebahagiaan seperti itu juga nanti!" Ucapan tanpa jeda Rosé membuat gerakan tangan Jennie berhenti, ia menatap cincin yang melingkar manis di tangan kirinya, kemudian menatap gadis berambut blonde dihadapannya.

"Tentu, kau juga akan di lamar seromantis ini nanti, tapi ingat yang pertama...." Jennie menggantungkan ucapannya, ia menutup map yang sudah ia tanda tangani, menatap balik Rosé yang kini juga menatapnya penasaran.

"Yang pertama...?" Tanya Rosé

"Punya pacar dulu." Rosé menatap unnie nya kesal, dia memang single--dari lahir, tapi tidak perlu di perjelas seperti ini juga!

"Menyebalkan, sudah, ingat jam 12 ada meeting, kemudian jam 3 akan ada pertemuan dengan beberapa staff, aku sibuk dulu Unnie!" Rosé beranjak dari duduknya dan keluar dari ruangan kakak sepupunya.

Jennie kembali menatap ponselnya yang bergetar, Lisa, tidak gencar untuk berhenti menghubunginya.

Mereka memang tinggal bersama di apertemen yang mereka beli bersama setahun lalu, namun kemarin, Jennie memilih untuk tidur di rumah orang tuanya setelah acara lamaran yang luar biasa mewah yang di adakan mendadak oleh Lisa.

My L 🤍
[09.14] Ini jadwalku hari ini.
[09.15] (Photo)
[09.15] aku ada operasi sebentar lagi, doakan aku Nini!
[09.16] Nini, jangan lupakan makan siangmu, mungkin operasiku selesai setelah jam makan siang.
[09.16] i love you.

Jennie mendesah pelan, kekasihnya tidak pernah seperti ini, Lisa tidak pernah repot repot mengirim jadwalnya, memberitahu kegiatannya di jam kerja seperti ini.

Keduanya sama sama sibuk, Jennie yang akan bekerja dari pagi sampai sore di kantor ayahnya, dan Lisa yang akan bekerja di rumah sakit yang juga milik ayahnya.

Perlahan ia mengelus cincinnya, iya, ini impiannya, dilamar oleh Lisa, hidup bersama, dan kisah mereka happy ending.

Dan seketika, air matanya luruh, kisah happy ending yang ia impikan terganti dengan ingatan dimana ia menyaksikan Lisa bersama gadis lain dengan mata kepalanya sendiri, di ruangan praktek Lisa.

TOXIC - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang