AGHARA | 01

1.3K 163 68
                                    

Haloo prend..

Yang baca di chapter PROLOG lumayan banyak, tapi yang VOTE dan KOMEN kok sedikit?? Hargai penulis yuk, vote itu gratis loh.

Jangan lupa Vote dan spam komen di setiap paragraf

Happy reading

•••


Langit malam terlihat terang, padahal jam telah menunjukkan pukul 22.30.
Seorang gadis tengah berjalan di pinggir jalan dengan muka yang terlihat lelah.
Bagaimana tidak lelah? Sepulang sekolah Diandra langsung ke Cafe karena banyak pembeli yang berkunjung.

Saat di dekat halte bus, Diandra melihat seorang cowok yang tergeletak bersama motornya. Sepertinya orang itu jatuh saat berkendara, pikir Diandra.

Diandra pun menghampiri lelaki itu. "Mas? Gapapa?" tidak ada respon dari orang itu.
Diandra duduk lalu meletakkan kepala cowok itu dipahanya. Bau alkohol menyeruak saat lelaki itu meracau tidak jelas.

"Heh! Lo mabukkan?" Diandra menepuk-nepuk pipi Agha lumayan keras.
Ya, Cowok itu adalah Agha.

"Hhmm...Lo siapa?" racau Agha malah memeluk dan medusel-duselkan kepalanya diperut Diandra.

Diandra melotot kaget, "MODUS BANGET LO! BANGUN GAK!?" sentak Diandra berusaha melepaskan tangan Agha dari perutnya. Tapi usahanya gagal karena tenaganya lebih besar Agha.

Diandra berinisiatif menelpon teman atau keluarga cowok itu, tapi dia tidak kenal Agha itu siapa.

Mengela nafas kasar, "Pinjem hp lo!" ucapan Diandra tidak direspon Agha. "Pingsan nih cowok?" Diandra menggapai wajah cowok itu yang terhalang rambut.

Satu kata yang terlintas dipikiran Diandra saat melihat wajah Agha, sempurna. Hidung mancung, bibir tipis, bulu mata lentik, dan rahang tegas, itu semua dimiliki Agha.

Diandra menggeleng-gelengkan kepala, "Gak, gak, gak.. Lo apaan sih, Diandra!" monolognya.

"Gue cari aja ya, disaku jaket?" Diandra meraba saku jaket yang dikenakan Agha berharap HP Agha ada didalamnya. Dan, syukurlah ada.

Untungnya HP Agha tidak dikunci. Diandra melihat nama kontak Patra di panggilan paling terakhir dihubungi. Nih cowok temennya Patra?, pikir Diandra.

Akhirnya Diandra mencoba menelpon nomor tadi.

"Halo, Gha?"

Ucap seseorang diseberang telepon saat panggilan tersambung.

"Iya, halo."

"Maaf, ini siapa ya? Ini HP temen saya kan?"

"Iya, ini gue, Diandra. Ini gue nemu orang yang punya HP ini jatuh dipinggir jalan, Tra. Kayanya lagi mabuk, lo temennya nih cowok?"

"Diandra? Iya ini HP temen gue. Ya udah, lo sharelock aja biar gue jemput tuh anak."

"Oh? Iya, Tra."

"Makasih ya, Ra"

"Iya, sama-sama"

Panggilan terputus lalu Diandra beralih membuka ruang chat dan mengirim lokasinya sekarang. Selesai, lalu ia mengembalikan HP Agha disaku jaket tadi.

Diandra memandang lamat wajah tampan itu, "Ganteng-ganteng kok mabuk," ucapnya mengelus rambut Agha, mengusap dahi Agha yang penuh keringat.

"Lo manusia apa bukan sih? Kadar ganteng lo itu melebihi batas maksimal tau gak!?" Diandra mengoceh sendiri sambil memainkan rambut Agha. Tanpa Diandra sadari, Agha sebenarnya tidak pingsan, hanya memejamkan mata karena pusing.

AGHARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang