AGHARA | 09

413 47 12
                                    

Holaaa

Jangan lupa vote dan komennya

Ramaikan kolom komentar di setiap paragrafnya

Maaf juga udah lama banget gak update, hehe..

Happy reading

•••


"Gue laper," ucap Agha yang masih fokus dengan handphone nya.

Diandra mengernyit. "Yaudah, sana makan!" sahut Diandra ketus.

"Masakin, cepet."

"Nggak ada makanan. Udah sana cepet!" sela Agha saat Diandra akan menjawab.

"Iya iya!" ucap Diandra dengan senyum lebarnya, ralat senyum paksa.

Diandra memang saat ini berada di rumah Agha sejak pulang sekolah tadi. Agha memaksanya untuk ikut karena alasan dia harus menjadi babu. Berhubung juga ini hari Sabtu, Diandra libur kerja. Diandra meminta jika hari liburnya hari Sabtu saja, karena ada banyak waktu untuk beristirahat, namun tidak dengan hari ini.

"Rumah segede gini nggak ada makanan?" gerutu Diandra sepanjang jalan menuju dapur.

"Ini ada! Wah tuh orang merem apa gimana? Dikulkas aja banyak makanan bilangnya nggak ada, emang prik akut!" maki Diandra saat membuka kulkas yang masih terisi penuh.

"Non, mau ngapain?" tanya asisten rumah tangga di rumah Agha, Bi Jena.

Diandra tersentak karena Bi Jena datang tiba-tiba. "Eh, Bi. Ini mau masakin Agha, Bi," jawabnya tersenyum kaku.

Bi Jena tersenyum. "Oh mau masak, tapi itu Bibi udah masak, Non," ucap Bi Jena.

"Kata Agha nggak ada makanan, Bi."

"Kalo gitu, aku bilang dulu deh sama Agha."

"Iya, Non," ucap Bi Jena.

Diandra kembali ke ruang tamu menghampiri Agha, dengan mulit yang tak berhenti menggerutu di sepanjang jalan.

"Heh, kata lo nggak ada makanan tadi?" ucap Diandra berkacak pinggang di samping sofa yang Agha duduki.

Agha mendongak. "Hm," dehemnya lanjut memainkan gamenya.

"Terus itu dimeja makan apaan bambang?! Bibi kan udah masak, masa lo nggak tau?" semprot Diandra.

"Gue maunya, lo yang masakin," balas Agha enteng.

"Kalo gue masak, yang makan makanan Bibi siapa? Lo nggak ngehargain banget usaha orang. Udah capek-capek masak malah nggak dimakan. Lo itu harus bersyukur masih dimasakin makanan yang enak, nggak semua orang bisa ngerasain ini!" celoteh Diandra panjang lebar seperti ibu yang sedang menceramahi anaknya.

"Iya, iya. Bawel lo," balas Agha langsung beranjak meninggalkan Diandra yang mengelus dada sabar.

"Anak set*n emang!" makinya kesal.



"Ambilin!" pinta Agha setelah mendudukkan dirinya di kursi.

Diandra mendelik. "Ambil sendirilah! Punya tangan kan?" ucapnya.
Baru saja dirinya duduk, sudah disuruh-suruh.

"Babu harus nurut," ucap Agha dengan muka songongnya.

Diandra menggeram tertahan. "Ya," ucapnya malas.

"Pake apa?" tanya Diandra menatap Agha yang juga menatapnya.

"Pake nasilah!" jawab Agha sinis.

"Lauknya dodol!" balas Diandra seraya memelototkan matanya gemas dengan jawaban Agha.

"Ayam sama sambel," ucap Agha pelan.

"Nih," Diandra meletakkan piring tersebut didepan Agha.

"Mau kemana?" cegah Agha saat Diandra beranjak.

"Pulang,"" jawab Diandra mengurungkan langkahnya.

"Makan sini, temenin gue. Belum gue suruh pulang juga!" ucap Agha.

"Iya iya. Gue mau ke dapur aja sama bibi," ucap Diandra melenggang pergi.

Sesampainya di dapur, Diandra salah fokus dengan makanan bayi yang ada di lemari itu.

"Punya siapa nih? Banyak banget. Emang Agha punya adek?"

Karena penasaran, Diandra memutuskan untuk bertanya kepada Bi Jena yang kebetulan ada di dapur.

"Emm, Bi. Kalo boleh tau, ini punya siapa ya?" tanya Diandra mengambil makanan bayi bermerek S*N itu.

"Oh itu, punya Den Agha, Non," jawab Bi Jena.

Diandra ternganga. "Agha makan ginian, Bi? Serius?" ucapnya terheran.

Bi Jena mengangguk. "Iya, Non. Den Agha emang suka sama makanan bayi itu. Makannya setiap malem.""

"Aku kira, punya adeknya Agha, Bi," ucap Diandra kembali memasukkan sun bayi kedalam lemari.

"Den Agha itu anak tunggal, Non," balas Bi Jena seraya mencuci piring.

"Oh, kalo gitu aku keluar dulu ya, Bi. Makasih Bi infonya," ucap Diandra memamerkan deretan giginya.

Bi Jena ikut tersenyum. "Iya, Non."

Sekarang gue punya senjata kalo Agha aneh-aneh, batin Diandra tersenyum.



"Nggak nyangka gue, Agha suka sun bayi?" monolog Diandra didalam kamarnya.

Ya, Diandra sudah pulang dari kediaman Agha sekitar 1 jam yang lalu, dan diantar oleh Agha. Sebenarnya Diandra sudah menolak, tetapi ya Agha tetaplah Agha. Tidak mau dibantah, tapi suka ngebantah.

"Bhahahahaha!" Diandra tertawa terbahak-bahak saat membayangkan kalau Agha sedang makan makanan bayi itu.

"Awas aja kalo macem-macem sama gue, bakal gue bongkar ke temen-temen lo." ucap Diandra sebelum memejamkan matanya menuju alam mimpi.

–To be continue–

Part-nya segini dulu

Kalo mau lanjut, spam komen

Spam next disini

Vote 🌟 jangan lupa

Spoiler dan info update ada di ig: afaaulima

See you next part–

AGHARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang