Kalula Dan Khalil

52 15 0
                                    

Cerpen kedua dari Kak Fefeb_

Jangan lupa vote dan komenyaa


Hari ini, adalah hari yang paling membahagiakan untuk Andre, adik kandung Kalula Sandhara. Andre lolos tes masuk Universitas terbesar di Jakarta, dimana Khalil juga sedang mengemban pendidikan disana.

"Gimana tesnya?" tanya Joni- ayah sekaligus ibu untuk kedua anaknya.

"Lolos dong, Andre gitu." ucap Andre sambil menepuk pelan dadanya, sambil tersenyum bangga.

Kalula yang sedari tadi fokus pada ponselnya, kini atensinya beralih pada Andre.

"Kalau ada apa-apa, nanya Khalil aja. Dia ketua BEM disitu." Andre mengacungkan jempolnya, dan melanjutkan kegiatannya yang sudah ia tinggalkan selama satu bulan untuk mempersiapkan tes ini.

"Pa," Joni mengalihkan pandangannya dari koran yang ia baca, "Kenapa, Kak?"

"Lusa, Kalula ada kerjaan di Jogja. Di temenin Haikal." Haikal adalah teman Lula sejak kecil, hingga sekarang menjadi manager Lula. Joni yang sudah mengenal Haikal luar dalam pun tidak khawatir jika bersamanya.

"Oleh-oleh dong, Kak." pinta Andre.

"Berangkat jam berapa?" tanya Joni.

"Visit locationnya jam sepuluh pagi, kemungkinan Lula berangkat malem." Joni memberi izin dan selalu memberi kepercayaan kepada Lula. Karena menurutnya, Lula sudah bisa menjaga dirinya sendiri dan menjaga kepercayaan darinya.

Joni selalu mengatakan kepada Lula dan Andre, bahwa ia tidak akan mengkekang anak-anaknya, tapi dengan kepercayaan yang ia berikan, Andre dan Kalula harus bisa menjaganya.

"Papa tidur dulu ya, kalian jangan begadang. Apalagi Andre, jangan mentang-mentang udah selesai tesnya jadi lupa waktu."

Kalula juga beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan Andre yang masih bermain PS.

"Ndre, jangan malem-malem." ucap Lula memperingatkan Andre.

Setelah masuk kedalam kamar, Lula mengganti pakaiannya dengan baju tidur, lalu membersihkan wajah, dan memakai rangkaian pelindung wajahnya agar tetap bersih dan sehat.

Setelah selesai, Lula menyalakan pendingin ruangan, dan mengisi ulang pengharum ruangannya yang sudah habis.

Whatsapp

Haikal : Jd berangkat jam berapa lusa?

Lula : Malem aja ga sih?

Haikal : Oke, besok malem gue jemput di depan, biar langsung berangkat. Inget, kita ga naik pesawat.

Lula : Oke bos.

Lula mematikan ponselnya dan mulai mencoba untuk tidur, namun ia tiba-tiba merindukan Khalil. Ia membuka laci meja riasnya, dan mengambil sebuah buku yang selama tiga tahun menemani Kalula.

-Kalula's open the Journal-

15 januari 2017

Hari ini, aku lulus. Sahabatku Haikal, Rendi, dan Jevan mengajakku pergi liburan, sekalian foto endors dan promotin tempat yang aku kunjungi. Ternyata kita berlibur tidak hanya ber-empat. Rendi mengajak sepupunya, namanya Khalil. Dia sedikit pendiam, tapi tidak begitu jutek. Dia masih bisa menimpali candaan kami, bahkan ia memberi perhatian kepadaku. Entahlah, aku baru saja bertemu dengannya. Mungkin, dia memang baik dan friendly.

20 januari 2017

Setelah berlibur, ada nomor tak ku kenal yang menghubungiku. Dia bilang, dia Khalil. Aku tidak percaya awalnya, namun setelah Rendi mengatakan bahwa Khalil meminta nomorku, aku percaya.

WITS Short Story EvenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang