⇛🅳🅰🆈 01⇚

443 28 2
                                    

= 𝕭𝖆𝖓𝖉𝖆𝖌𝖊𝖘 =Perban

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

= 𝕭𝖆𝖓𝖉𝖆𝖌𝖊𝖘 =
Perban

×
.
×
.
×
.

•°•°•°°•°•°•°•°•°•°•°•°

"Mouu lagi-lagi kau terluka lagi?!"

Yang diomeli hanya menunjukkan cengiran khasnya, pemuda itu segera duduk di dipan UKS tanpa perintah gadis itu dan gadis itu mendengus sebal namun tetap meraih kotak p3k untuk mengobatinya.

"Amane-kun kau ini harus mulai memperhatikan dirimu, setiap hari selalu saja ada luka lebam dan apa ini?! Aku baru mengobatinya kemarin! Kenapa perbannya sudah kamu lepas sih"Gerutu Nene panjang kali lebar, Amane hanya nyengir.

"Nona lobak khawatir denganku ya~?"

Gadis itu merona malu namun kemudian menjitak kepala Amane kesal, Amane meringis namun kemudian tertawa gemas dengan ekspresi gadis itu.

"A-Aku ini sahabatmu, sudah sepantasnya aku khawatir kan? Kau ini sejak kecil tidak berubah, suka sekali mencari ribut, apasih yang kau pikirkan itu?!"Omel Nene lagi sambil membalutkan perban pada lengan Amane, pemuda itu tidak menyahut, dia tengah sibuk mengamati betapa cantiknya Nene dari dekat.

Aroma vanila khasnya menggelitiki indra penciumannya, ah aroma yang menenangkan sekaligus candu baginya.

"Amane-kun kau ini dengar atau tidak sih?!"Ucap gadis itu sedikit meninggikan suaranya sambil berkacak pinggang, Amane masih tersenyum memandangi Nene.

"Dengar kok, jadi pulang sekolah nanti kau mau crepes atau es krim?"Tawar Amane nglantur sambil menaik turunkan alisnya, Nene mendengus, sudah gadis itu duga jika pemuda ini tidak mendengarkan ucapannya sama sekali.

"Kau ini menyebalkan dan lagi, aku sedang diet jadi aku pass"

Amane memanyunkan bibirnya.

"Kenapa harus diet sih? Padahal kau sudah cantik begini"

Nene merona malu namun kemudian memalingkan wajahnya dan menyibukkan diri dengan menata peralatan UKS.

Amane tersenyum jail lalu meloncat turun dari dipan serta menghampiri Nene, mengintip apa yang sedang gadis itu lakukan.

"Jadi apa aku berhasil membuatmu tersipu lebih dari Minamoto senpai~?"

"Berisik, jangan samakan dirimu yang pendek dan menyebalkan itu dengan Minamoto senpai"

"Hey jahat sekali! Aku tidak sependek itu dan lagi aku masih bisa lebih tinggi lagi tahu"

"Teruslah berkata begitu Tuan Yugi Amane, nyatanya tinggimu hanya berbeda beberapa centi denganku"

Amane memanyunkan bibirnya sebal, namun melihat Nene tertawa karnanya selalu membuat Amane berdebar.

Kenapa pula saingannya harus Minamoto Teru?

Hananene Week || JSHKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang