Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"𝕱𝖗𝖊𝖊 𝕯𝖆𝖞" Hari Libur
. × . × . × .
Belakangan ini Amane sangat sibuk dengan pekerjaannya dan itu membuat Nene sedih, pasalnya gadis itu juga ingin memberi tahukan sesuatu pada suaminya itu.
Daripada bersedih, Nene banyak menghabiskan waktu berfokus pada draft-draft kepenulisannya berharap hal itu bisa membuatnya sedikit lupa soal Amane yang sibuk.
Seperti pagi itu, Amane terbangun sedikit siang bahkan Amane tidak sempat sarapan karna harus buru-buru berangkat ke sekolah untuk mengajar.
"Biar aku masukkan bekal makan, kau mandilah"Ucap Nene, Amane mengangguk dan segera menyambar handuknya.
"Tolong ya sayang"
Nene mengangguk seraya memasukkan sarapan yang harusnya Amane makan bersamanya ke kotak makan, Nene sedikit sedih padahal Nene berharap hari ini dia bisa setidaknya makan bersama dengan Amane.
Beberapa minggu ini, Amane juga jarang sarapan dirumah dan saat sarapan bersama pun Amane sibuk dengan laptopnya.
Nene menghela nafas lalu menutup kotak makannya dan memasukkan bekalnya ke tas.
Tak berapa lama Amane sudah siap dengan setelan khasnya lalu meraih tasnya namun Nene menahannya.
"Dasimu tidak rapi, sini biar kubenarkan"Ucap Nene lalu merapikan dasi Amane dan menyodorkan jas labnya.
"Amane-kun, apa hari ini kau akan pulang terlambat juga?"Tanya Nene akhirnya, Amane mengangguk lelah.
"Ah begitu..yasudah hati-hati dijalan"
"Apa kau ingin sesuatu? Aku akan membawakannya saat pulang nanti"
Nene menggeleng lalu tersenyum.
"Nah sudah rapi"
"Terima kasih sayang, sampai jumpa nanti"
Amane mencium kening Nene sekilas sebelum akhirnya keluar dari rumah meninggalkan Nene yang kini menghela nafas berat.
Ah lagi-lagi dia gagal memberi tahu Amane.
= 🌠 =
Hari ini pun Amane disibukkan dengan ujian praktek lab sekolah, bahkan beberapa anak tidak sengaja membuat kekacauan hingga Amane rasanya lebih lelah daripada biasanya.
