Gemerlap bintang di langit dan angin malam yang sangat menusuk. Tidak membuat seorang Keyra kedinginan."Langit, apakah hariku akan kembali cerah? Aku berharap iya karna aku merindukan sosoknya." Keyra bergumam seraya meratapi langit-langit malam.
Tiba-tiba ia teringat dengan Garuda, ia membenci laki-laki itu, karna dia laki-laki yang sangat di cintainya terbaring lemah sekarang.
Dering telpon mengalihkan Keyra, ia mengangkan telponnya tanpa melihat siapa yang menelponnya.
"halo?"
"selamat malam Bu Keyra, saya suster yang merawat Bapak Dion. Saya ingin memberitahu kalo Bapak Dion kini sudah sadar dan memanggil-manggil nama Anda."
"baik Saya segera kesana!"
Keyra mematikan telponnya sepihak, ia segera mengambil tasnya lalu segera berlari ke arah mobilnya.
Setelah ngebut-ngebutan di jalan, Keyra segera berlari ke lift ia harus menuju ruangan Dion sekarang juga.
Setelah sampai disana, Keyra tersenyum senang saat melihat wanita paruh baya yang ada di ruangan Dion.
"Ya Allah tante! Apa kabar?"
Della segera memeluk Keyra erat. "Tante baik, Keyra gimana?"
"Baik juga tante,"
Dion tersenyum melihat mereka berdua, ia menggenggam tangan Gadisnya.
"Dion, kenapa hmm?? Ada yang sakit??"
Dion menggeleng, ia memper-erat genggamannya, lalu berucap. "Key, maaf Dion gak bisa nepatin janji Dion dulu."
Keyra menggeleng, " Dion! Ngomong apa sih gak boleh!!"
"Key, Dion gak kuat." Dion semakin kuat menggenggam tangan Keyra
"Jaga diri, baik-baik ya!"
Tangis Keyra pecah, saat Dion kini menutup matanya. Della segera berteriak memanggil dokter.
"Maaf bu, Nak Dion kini sudah tidak ada di dunia lagi, kami tidak bisa menyelamatkannya."
Keyra menangis di pelukan Della, Della dengan senang hati memeluk Keyra ia pun sama rapuhnya dengan Keyra.
"Nak, kita ikhlas ya! Dion udah tenang disana."
Seminggu sudah kepergian kekasihnya, namun Keyra masih belum bisa menerima tangisan pecah kala melihat foto-foto kebersamaannya dengan Dion.
"Tuhan, aku tidak siap kenapa engkau mengambilnya? Aku ingin bersamanya aku tidak bisa sendiri. Dion dimana kamu? Aku ingin bersama kamu. Peluk aku Dion seperti biasa yang kamu lakukan."
Keyla menatap iba Adeknya, sudah seminggu Keyra tidak mau keluar kamar, makan pun tidak mau. Ia berharap akan ada sosok yang membuat Keyra seperti dulu lagi.
"Key, makan dulu tadi kakak buatin kamu nasgor"
Lagi-lagi Keyra menggeleng, Keyla mengusap rambut adeknya kali ini ia harus bisa membuat adeknya itu makan.
"Dikit aja,"
"Kaka suapin ya?"
Perlahan Keyla menyuapi Keyra, untung saja kali ini Keyra mau menerima suapannya.
Setelah makananya habis, dengan sangat terpaksa Keyla memberi adeknya obat penenang agar Keyra tenang.
Seperti biasa Keyra akan tertidur, Keyla gadis itu segera membereskan kamar adeknya yang berantakan, lalu setelah itu keluar dari kamar adeknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARUDA (On Going)
Teen FictionPertemuan singkat. Yang membuat seorang Muhammad Garuda Prakarsa itu jatuh cinta pada pertemuan yang pertama, hanya gadis itu yang berhasil memikat hatinya. "Gua, bakal cari lo, manis" "Tunggu. Gua ya manis" Laki-laki itu, memandang langit malam...