Chapter 2

4.1K 555 75
                                    

-------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-------------------------

Tidaklah mudah bagi Yibo, dipaksa melakukan tugas tanpa persiapan, dan tugas itu adalah mengurus anak kembar.

Selagi Zhan mengganti pakaian Yixiao, Yibo berusaha menenangkan tangis Bojun yang terus menuntut meminta digendong oleh Zhan.

"Zhan, apa yang harus kulakukan?" tanya Yibo memelas sementara tangis Bojun semakin keras.

"Kau bisa membawanya keluar dulu."

"Bukankah ini sudah hampir malam?"

"Hanya berjalan di teras bukan menyuruhmu berkeliling desa ini," sahut Zhan penuh kesabaran. Ia berharap kehadiran suaminya itu bisa meringankan tugasnya mengurus si kembar bukan makin menambah kesulitannya. "Kalau bisa bawa juga mainannya. Karena setelah ini aku harus memberi Yixiao minum susu."

"Apakah lama?"

"Sekitar dua puluh menit."

"Selama itu?" Nada suara Yibo mulai tidak sabaran.

Zhan menegakkan tubuhnya dan menatap Yibo dengan sorot yang jengkel. Ternyata benar kehadiran Yibo hanya memperumit keadaannya.

"Kalau kau tak mau, ya sudah, letakkan dia di dalam box-nya," ucap Zhan sinis.

"Lalu membiarkan dia menjerit menunggumu?" Tanpa sadar suara Yibo meninggi. "Kenapa kau tidak menggendongnya lebih dulu?"

"Apa kau bisa mengganti popok?!" Suara Zhan tak kalah tinggi dari Yibo dan hal itu membuat kedua bayinya terkejut sehingga Yixiao yang tadinya tidak menangis jadi menangis karena ketakutan, begitu juga dengan tangis Bojun yang kian keras.

Seisi ruangan itu jadi kembali sangat ribut oleh tangis si kembar.

"Ssst, sayang, tidak apa-apa." Zhan berusaha menenangkan Yixiao yang ada di dekatnya tapi sayang kedua anaknya terus menjerit.

Yibo juga menimang-nimang Bojun di dalam lengannya supaya bayi itu berhenti. Situasi tegang di tengah mereka membuat Yibo merasa sesak sehingga ia memilih keluar dari sana sambil membawa bayinya. Sekalian menenangkan dirinya.

"Aku akan membawanya keluar." Suaranya melembut. "Maaf, aku meneriakimu tadi," tambahnya dengan penuh sesal. Yibo menyadari kesalahannya ketika melihat Zhan berusaha menahan air matanya. Bukan hanya dia yang kesulitan dengan situasi sekarang, tapi selama ini Zhan juga pasti sangat kesulitan menangani dua bayinya seorang diri.

Zhan hanya mengangguk tanpa mengangkat wajahnya, sementara tangannya sibuk mengganti pakaian Yixiao.

Di teras, Yibo melakukan segala upaya untuk menenangkan bayinya. Dan akhirnya Yibo menyadari satu hal, bayi berusia enam bulan itu belum mengenal dirinya karena baginya ia hanya orang asing yang baru dilihatnya, meskipun Yibo adalah ayahnya.

Selagi memikirkannya, mendadak hati Yibo kembali diisi kemarahan. Entah dia ayahnya atau bukan? Ia perlu meminta penjelasan dari Zhan sejelas-jelasnya, apalagi Yibo masih belum tahu siapa pria yang terlihat sangat akrab dengannya itu.

WHEN LOVE TAKES OVER ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang